Chapter 17

1.6K 128 1
                                    

(Your POV)

Hal yang paling wanita benci di dunia itu ada banyak, salah satunya adalah jika kau akan berpergian dan tiba-tiba kau merasa tidak punya satupun baju yang cocok. Aku tidak perduli nantinya eomma akan memarahiku karena isi lemari pakaianku semuanya tercecer di lantai, yang penting aku nemu baju yang bagus.

Padahal semalam udah fix pakai baju motif bunga, tapi sialnya si ahjussi Gila seenaknya mematahkan kepercayaan diriku dengan bilang, "Kau terlihat seperti bantal yang dikasih sarung." Kurang ajar memang. Mungkin hitam bisa membuatku terlihat langsing. Semoga Taehyung suka.

"Hai." Sapaku saat melihat Taehyung didepan gerbang rumah.

"Hai sayang, kau terlihat cantik." Astaga Taehyung, masih pagi loh ini. Untung tadi aku hanya memakai sedikit blush on, pasti pipiku sudah merah sekali sekarang.

"Kita berangkat sekarang?"

"Hmmm Y/n-ah, bagaimana kalau Hari ini Kita bolos?"

"Nee? Tapi Hari ini mata kuliah Min saem."

"Hanya sekali sayang ayolaah." Taehyung melingkarkan tangannya di pinggangku. Sungguh dalam jarak sedekat ini pasti dia bisa mendengar detak jantungku yang berantakan. Astaga Kim Taee ini masih pagi dan aku sudah olahraga jantung.

"Mau ya?" Tangannya membelai lembut pipiku. Juga karena tatapannya aku mengangguk. Secepatnya harus pergi dari sini sebelum dosen jadi-jadian itu keluar rumah.

"Ladies first." Dia membukakan pintu mobilnya untukku. Astaga astaga astaga aku bahkan tidak pernah bermimpi untuk naik ke dalam mobil seorang Kim Taehyung.

Taehyung berlari kecil ke arah kursi kemudi, membuka pintu kemudian duduk di kursi dan menyibak rambut panjangnya ke belakang.

Aku berani bersumpah itu adalah saat terindah dalam hidupku.

"Hey, melamun." Taehyung terkekeh menyadariku yang masih menatapnya. "Baby,"

Hm?

Chup.

A-apa?

"Morning kiss hehe." Dia terkekeh sendiri kemudikan dengan sangat tidak berperi ke-jantungan (masih shock jantung dapet ciuman) dia malah mendekatkan dirinya ke arahku, mengambil safety beltku dan memasangnya.

Chup

Tae kembali mengecupku.

"Tae."

"Bonus beb." Yang mencium malah terkekeh, kalau setiap pagi seperti ini bisa kena serangan jantung aku.

"Kajjaa." Mobil berjalan meninggalkan rumah.

"Kita mau kemana emang Tae?"

"Pesta."

"Pesta apa sepagi ini?"

"Perayaan kau jadi kekasihku Y/n-ah."

"A-apa?" Aku masih belum terbiasa dengan ciuman tadi tiba-tiba Taehyung sudah membuat jantungku kembali bekerja dua kali lipat.

"Hahaha, anii, ada acara amal gitu yang ayahnya Jimin rayain, kita semua di undang, pesta sederhana di kolam renang biasa."

Aku mengangguk. Kirain pesta perayaan jadian. Eh tapi, apa bajuku pantas?

"Eungh Tae, aku ga salah kostum kan?" Taehyung melirik ke arahku meski sambil terus mengemudi.

"Engga ko, kamu cantik pake apa aja Sayang."

Dan untuk yang kesekian kalinya, Taehyung berhasil membuatku lupa daratan.

Berbicara tentang teman-teman Taehyung, berarti berbicara tentang enam sosok manusia tampan di kampus yang terdiri dari Kim Taehyung, Park Jimin, Jeon Jungkook, Jung Hoseok, Kim Namjoon dan Kim Seokjin. Semua pangeran kampus yang terkenal dan juga sebagai pewaris masing-masing perusahaan sendiri.

SOMETHINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang