Chapter 25

2.3K 117 0
                                    

(Author POV)
"Hai Manis."

"Menyingkirlah Kim Taehyung."

Taehyung tertawa mendengarmu yang sama sekali enggan bersahabat dengannya,

"Waaah, dulu sepertinya ada yang mecintaiku bahkan memujaku dengan penuh sayang." Tidak mengindahkanmu, Taehyung berjalan di belakangmu dengan santainya.

Kamu fokus jalan ke depan menghiraukan Taehyung. Tidak peduli dengan puluhan pasang mata yang lagi-lagi menatapmu tak suka.

"Sepertinya kau terkenal di kampus sekarang ini Sayang."

Jijik tentu saja yang kau rasakan saat ini dengan berada di sekitar Taehyung. Kim Taehyung yang kau suka kini telah tiada. Bahkan beberapa kali kau menyesali pernah menyukai pria seperti Kim Taehyung. Seorang diva yang tak jauh beda dari pengkhianat cinta dan pemain wanita.

"Y/n-ah." Haneul menyelamatkanmu dari harimau buas itu. "Ah.. permisi Taehyung, aku kira kalian sudah tidak ada alasan lagi untuk bersama." Ucapan Haenul membuatmu mengukir senyum. "Karenanya sampai jumpa." Sahabatmu itu menarikmu pergi meninggalkan lorong

"Haneul-aah.. aku berhutang satu nyawa padamu."

"Bukan masalah kecil Y/n-ah.. kau harus jauh-jauh dari Taehyung." Kau mengangguk. "Aku tidak tahu kalau Taehyung hanya menjadikanmu taruhan." Kau tersenyum miris mendengarnya. "Tahu gitu aku tidak mendukung kalian."

Tak hanya Haneul, kau juga tertipu dengannya.

"Omong-omong Y/n-ah," Kau menaikan satu alismu. "Ada hubungan apa kau dengan Min Saem?"

Sepertinya kau sudah harus mulai menceritakan hubungan kalian dengan sahabatmu itu.

***

"Aku sudah bilang berulang kali, menyingkirlah." Yoongi menghela nafasnya lelah. Seharian ini dia masih berusaha mencari mp3nya, menelusuri jalanan yang biasa ia lalui dan siapa sangka akan bertemu dengan gadis ini.

"Oppaaaa.." Mengabaikan ucapan Yoongi, gadis ini bergelayut manja di lengan kekarnya.

"Anna.." Yoongi menghela nafasnya lagi.

"Aku dengar Oppa dikeluarkan dari kampus. Waeeee?"

Yoongi terlalu lelah untuk melepas genggaman gadis itu, akhirnya membiarkan ia berjalan di sampingnya.

"Bukan apa-apa."

"Appa yang bilang."

"Dosen Kim?" Teman ayahnya yang memberi kepercayaan untuknya menggantikan kelas selama dia di luar negeri.

"Ne Oppa." Dan Yoongi sedikit merasa bersalah tidak menjaga amanahnya.

"Sampaikan maafku pada beliau, ada sedikit masalah di kampus."

"Waeee? Gadis itu?"

"Ya, tunanganku."

"Oppa!!" Kim Anna melepas lengan Yoongi sedikit melemparnya. "Oppa aku kira kau hanya mecintaiku bahkan Appa sudah setuju kita pacaran!"

Yoongi menutup matanya mendengar teriakan gadis di depannya. Salahnya, dulu menerima cinta monyet dari gadis itu, dia kira berpacaran barang sebulan atau dua bulan tidak akan membuat masalah seperti ini.

Yoongi bukannya tidak mencintainya, siapa yang tidak suka dengan gadis cantik dan manis terlebih putri seorang profesor ternama di kampus dan juga teman dekat ayahnya. Dia yang senang-senang saja menerima pernyataan suka bahkan menerima gadis itu menjadi kekasihnya memang tidak berniat untuk melanjutkan ke jenjang serius.

Bagi Min Yoongi-seorang komposer musik- hidupnya saat ini adalah hanya untuk kerja dan bermusik, mengumpulkan uang sebanyak mungkin, mendirikan sebuah perusahaan musik ternama, mengorbitkan beberapa penyanyi juga lagunya diterima diberbagai belahan dunia. Untuk sekedar percintaan, itu adalah bumbu manis yang mengikuti wajah tampannya.

"Anna dengarkan aku-"

"-shiro! Aku masih mencintaimu Oppa."

"Tapi maaf aku mencintai gadis lain." Untuk saat ini dan selamanya.

"Aku bisa bilang Appa biar Oppa bisa kembali ke kampus." Seperti biasa, dia memanfaatkan keadaannya untuk cintanya.

"Tidak terimakasih."

"Oppa!!" Anna menarik Yoongi, lebih tepatnya kemeja Yoongi sehingga Yoongi tertunduk tepat di wajahnya.

Dan ini tidak disia-siakan Anna untuk mencium mantan kekasihnya lagi.

***

(Y/n POV)
Haneul tak henti-hentinya menatapku.

"Daebak Y/n-ah, kau sudah tak menganggapku sahabat huh?!"

"Hehe mianhe." Rasanya aneh kalau menceritakan laki-laki yang memegang pantatku di kereta ternyata dosenku juga orang yang tinggal seatap denganku.

"Jadi sekarang Min Saem tunanganmu." Aku mengangguk malu mendengarnya. Astaga dia tunanganku sekarang.

"Tapi dia benar-benar gantle." Aku tahu Haneul pasti membahas Yoongi waktu di MT.

"Ya, aku tidak tahu apa yang terjadi kalau Yoongi tidak datang waktu itu."

Haneul mengangguk. "Kim Tae itu.."

Kami sama-sama menghela nafas. Pantas saja ada yang tidak beres sedari awal Taehyung mendekatiku. Rasanya aneh, aku yang bukan apa-apa dan siapa-siapa tiba-tiba saja ditembak oleh Taehyung. Ternyata ini alasannya.

"Sudah sore, aku pulang dulu Neul."

"Hmm hati-hati."

Aku mengangguk, mengambil tasku dan mulai berjalan pulang. Melewati beberapa taman, karena aku dengan Haneul tadi duduk di kafe yang tidak jauh dari rumah, cukup berjalan kakli setengah jam maka sudah sampai. Tadinya aku ingin Ahjusi itu menjemputku, tapi aku yakin dia pasti sedang sibuk

Mataku berhenti di sebuah taman menatap dua insan.

Sepertinya aku kenal baju itu.

Tunggu, itu Min Yoongi ?

Dengan perempuan itu lagi.



=to be continued=

SOMETHINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang