Chapter 15

1.7K 138 1
                                    

(Author POV)

Sementara Yoongi menunggu di mobil, Y/n dan Taehyung mengobrol berdua diluar. Jangan tanya suasana hati Yoongi saat ini, mungkin suhu badannya sekarang mencapai 1000 celcius.

"Y/n bisa kau jelaskan padaku?" Ucap Taehyung.

"Aku-aku memang tinggal serumah dengan Min Saem, tapi itu tidak seperti yang kau bayangkan. Kami tinggal bersama orang tuaku. Min saem sebenarnya adalah sepupu jauhku, dia tinggal dirumahku karena jarak kampus dan rumah cukup dekat.

"Kenapa kau tidak cerita padaku?"

"Hmmm, itu-aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya dan aku bingung apa aku harus memberitahumu soal ini atau tidak."

"Tentu saja kau harus menceritakannya padaku, memang kau tidak menganggapku?"

"Nee? Ah bukan begitu Tae. Aku-maksudku kita memang dekat, tapi aku bukan siapa-siapa mu jadi aku kira kau--."

"Siapa bilang kau bukan siapa-siapa untukku. Bukankah aku sudah pernah bilang kalau aku menyukaimu?"

"Iya, tapi aku kira hanya sebatas suka dan --." Kalimat mu terhenti saat Taehyung tiba-tiba menciummu.

"Mulai hari ini jadilah milikku, dan kau harus menceritakan segalanya padaku." Ucapnya saat bibirnya menjauh darimu.

"Nee?"

"Kau maukan jadi pacarku?" Kau masih membeku akibat ciuman tadi, sementara otakmu berusaha mencerna kalimat Taehyung.

"Nee?"

"Kenapa kau tidak jawab?"

"Nee?" Taehyung menghela nafas diiringi senyuman. Menangkup wajahmu dengan kedua tangannya, Taehyung menatapmu lembut.

"Y/n-ah, aku mencintaimu. Aku ingin kau jadi pacarku dan aku harap kau menceritakan apapun padaku, kau mau?" Entah Taehyung sedang menghipnotismu atau memang nalurimu mengatakn kalau kau memang juga mempunyai perasaan yang sama, kau menganggukkan kepalamu cepat seperti seekor burung pelatuk, lalu Taehyung menarik tubuhmu kedalam pelukannya.

"Tae-nanti dilihat orang." Ucapmu pelan, tapi tidak diindahkan Taehyung. Malah kini Taehyung kembali menciummu, kali ini bukan hanya sebuah kecupan. Taehyung melumat pelan bibir bawahmu, kemudian beralih keatas, sementara kau masih diam untuk beberapa saat sampai akhirnya kaupun membalas ciumannya. Dan tanpa disadari, ada seseorang yang saat ini sedang melihatmu. Ia mengepalkan kedua lengannya, mendengus kesal lalu memilih kembali ke mobil.

***

"Lama banget sih? Udah jam berapa lihat, makan malam hampir lewat. Bibi dari tadi menelfon!" Yoongi menggerutu saat kau masuk mobil. Beruntungnya kau masih dalam pengaruh obat bius yang Taehyung berikan tadi, kau hanya tersenyum seperti orang gila meski Yoongi terus-terusan menggerutu.

"Iya kita pulang sekarang." Ucapmu santai sambil tersenyum.

"Tcih dasar gila." Yoongi mendengus kesal. Kau hanya bisa tersenyum, berbanding terbalik dengan Yoongi yang cemberut.

"Ahjussi, cuacanya bagus yah?"

"Bagus pantatmu!"

"Tcih, mesum!"

"Kau tidak ingin aku salah fahamkan?"

"Maksudmu?"

"Ah sudahlah. Cepat pasang sabuk, kita sudah telat."

Mengangguk mendengar ucapan Yoongi, Yoongi membawa mobilnya seperti kesetanan menembus jalan.

"Yaaak ahjusi tidak bisa pelan huh?"

SOMETHINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang