Chapter 12

1.7K 136 1
                                    

(Y/n POV)

Bagaimana iniiiiiiiii??????? Ucapan Tae masih ada diingatanku. Astagaaa dia seriuusss?????? Gimana kalau dia berbohong.

Ah Haneul mana Haneul. Kenapa saat aku cari dia, dia malah tidak ada.

"Mencariku?" Ahjusi mesum itu datang tiba-tiba layaknya hantu.

"Tidak. Aku mencari temanku."

"Oh bukan Kim Taehyung."

Moodku hilang seratus persen.

"Yaaak ahjusi." Aku membalikan badan menatapnya. "Bisa tidak, sehariiii saja kau tidak menggangguku." Aku sudah cukup bersabar kali ini. Moment bahagiaku dengan Taehyung hilang karenanya.

"Kau bilang sendiri kalau kau kesepian kalau tidak aku ganggu."

Aku menarik nafas. Beberapa saat tadi aku menyesal telah memainkan instrumen itu. Seharusnya aku mainkan sesuatu untuk Taehyung. "Yaaa Min Ahjusi."

"Min Saem."

"Iya Min Saem." Sial kenapa aku mengikutinya. Dia terkekeh. "Enyahlah sana dari hadapanku."

"Ya dan sampai jumpa di rumah."

Oh bahkan aku lupa kalau dia satu rumah denganku.

**

"Eommaaa." Aku menarik manja lengan ibuku di kasur. "Eomma sampai kapan ahjusi itu menginaap?" Dia tidak punya tempat tinggal gitu?

"Wae? Kau tidak ingin dia pergi?"

"Justru sebaliknya Eommaa."

"Kenapa? Dia sangat tampan." Haish tampan darimana. "Lagian kalian teman kecil dulu, sering mandi bareng malah, masa sekarang engga."

Kalau yang Eomma maksud udah sebesar ini mandi bareng?? Jawabannya Big No!! "Eomma rela nyerahin anak perawannya pada pria mesum seperti itu?"

"Yey siapa yang nyerahin. Pikiranmu tuh." Aku mengikuti Eomma berjalan keluar kamar.

"Ya sama aja Eommaa-"

"-aku pulang." Aku melihat surai hitamnya menyembul depan pintu. Yang diomong datang.

"Ey Nak Yoongi sudah makan malam?"

Dia mengangguk. "Belom Bi."

"Sini makan bareng, panggil pamanmu juga ya, kita makan sama-sama."

Kenapa Eomma harus ajak dia sih ah.

"Bagaimana kuliahmu Nak?" Appa membuka pembicaraan setelah semua duduk di meja makan.

"Lancar Appa, cuma ada beberapa dosen yang nyebelin." Terutama yang duduk di depanku ini.

"Hahaha, kalau kamu Yoon?"

"Seru Paman," dia jeda menyuapkan makanannya. "Hanya ada beberapa mahasiswa yang mengganggu."

Hah dia menyindirku balik?

"Seperti meminta nomor ponselku, atau minta diantar dengan mobil, atau ingin tau rumahku."

Appa tertawa. "Wajar sih, kamu termasuk satu pria tampan."

Iyasih tampan, tapi nyebelin.

"Oh iya, kau sudah punya pacar?" Eomma kenapa jadi seperti menginterogasi si ahjussi sih?

"Belum bi." Tcih, masih menyangkal, lalu kemarin yang dia bawa ke kamar siapa coba?

"Hati-hati ya kalau memilih pasangan."

SOMETHINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang