"Apa yang akan kau lakukan?" Tanyaku pelan.
"Siapa yang kau curigai?" Tanya Theo sambil menarik pergelangan tanganku dan membawaku ke depan papan daftar kunjungan.
"Genta?"
"Ge--" Gumam Theo sambil mencari nama yang kusebutkan diantara beratus-ratus nama murid yang melakukan kunjungan.
"Hanya sekali, itupun tahun lalu" Ucap Theo sambil menunjukkan padaku nama Genta yang tertera di daftar kunjungan tahun lalu.
"Bukan dia?" Aku menghela napas, jadi Genta bukan orangnya?
"Kau kecewa?" Tanya Theo yang membaca gelagatku.
"Aku hanya sangat penasaran," sahutku.
"Apa mungkin orang yang berada diperingkat pertama?" Tanya Theo serius.
Aku memandangnya kesal, mengernyit, lalu memukul pundaknya dengan sedikit keras, "Lihat! Peringkat pertama itu adalah seorang gadis!" Cibirku.
Dia tertawa kecil, sehingga membuat penjaga perpustakaan menangkap basah kami berdua dan kami terpaksa harus melanjutkan tugas yang telah diberikan sebelum ia melapor pada wakasek kesiswaan.
🌼🌼🌼
Sejak hari itu, Genta jarang lagi terlihat.
Aku dan Theo semakin dekat, bahkan setiap istirahat kami selalu menghabiskan waktu bersama.
Pada hari libur, biasanya ia berkunjung ke Langit Biru untuk bermain-main dengan Radka, juga bersama denganku.
Kehadiran Theo belakangan ini, membawa semangat Radka kembali untuk tidak menyerah belajar di kota.
Aku beruntung, punya teman seperti Theo yang tahu banyak soal novel, dan juga Radka yang selalu penasaran akan suatu hal.
Aku tidak akan menyesal, telah bertemu dengan kedua orang itu yang secara tidak langsung sedang mewarnai masa remajaku ini.
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellena
Conto[COMPLETED] [SHORT STORY] Memangnya ada keajaiban yang dapat mengubah takdir si buruk rupa menjadi pangeran tampan di zaman now? Jawabannya ADA! Jika versi dongeng beauty and the beast ternyata tidak seindah versi-versi baru yang telah banyak difilm...