Bunga desa, gadis tercantik di desa Langit Biru. Begitu kata mereka.
Namaku Ellena, kebiasaanku adalah belajar dan membaca berbagai jenis buku setiap hari.
Sehingga, kehadiranku hari ini di pasar pagi membuat semua orang memandangku aneh dan mungkin mereka sibuk membicarakan diriku.
Tidak seperti anak-anak lainnya, aku jarang keluar rumah, jarang berkumpul bersama dengan warga desa lainnya, karena tugas sekolahku sangat banyak.
"Dia anak yang tinggal di rumah tua diseberang sana."
"Cantik, tapi sayangnya tidak bisa apa-apa."
"Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya."
"Kasihan sekali ayahnya, dia anak yang tidak berbakti."
"Sombong sekali, padahal di desa kita juga ada sekolah."
Semua itu terdengar oleh telingaku, tapi tidak apa-apa, sama sekali tidak mempengaruhiku ataupun keinginanku.
Aku bersekolah di kota.
Dari desa langit biru, kami perlu sekitar satu sampai dua jam untuk tiba di kota. Perjalanan itu hampir setiap hari kulakukan, kalau tidak dengan bis, aku biasanya menumpang mobil pedagang yang akan pergi ke kota demi menghemat uang jajanku.
Sehabis membeli beberapa barang yang kubutuhkan dari pasar, aku memutuskan untuk pulang dan membantu ayahku.
Membantu apapun yang bisa meringankan pekerjaan ayahku tercinta, satu-satunya orang yang mendukungku untuk belajar ke kota.
Ia tidak seperti orangtua-orangtua lainnya yang mengharuskan anaknya melanjutkan usaha mereka. Belajar berkebun, memanen, merajut, mengolah lahan, dan sebagainya.
Ia sangat mengerti karena mendiang ibuku juga adalah gadis kota yang sangat pintar dan berpendidikan.
Aku ingin seperti ibuku.
Hari ini, hari yang paling kutakutkan datang, saat ayahku tiba-tiba berkata,
"Maaf, El. Tapi sepertinya kau harus berhenti sekolah, keuangan kita belakangan ini..."
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellena
Short Story[COMPLETED] [SHORT STORY] Memangnya ada keajaiban yang dapat mengubah takdir si buruk rupa menjadi pangeran tampan di zaman now? Jawabannya ADA! Jika versi dongeng beauty and the beast ternyata tidak seindah versi-versi baru yang telah banyak difilm...