07 - Switch Heart

241 65 136
                                    


Happy satnight... and happy reading.. 



"Shin Hye Jung.." Jimin menyebut nama gadis disebelahnya. Hye Jung menatap lekat pria itu. "Berarti perempuan anggun yang terpercaya dan terhormat, arti namamu sangat indah.. sama seperti dirimu.."

Deggg...

Jimin tersenyum, pandangannya beralih ke kolam ikan itu. "Sebaiknya kita kembali ke rombongan Hye Jung-ssi. Setelah ini kita akan ke Furano, disana tidak kalah indah dengan taman ini." Ucap Jimin.

"Kau duluan saja Jimin-ssi. Sebentar lagi aku menyusul." Jimin mengangguk dan kembali ke rombongan yang tengah beristirahat tak jauh dari tempat Hye Jung duduk.

Hye Jung merogoh tas kecilnya dan mengambil ponsel berwarna gold. Ibu jarinya dengan lihai menggeser layar ponsel itu lalu menghadapkan ke wajahnya.

"Yoongi-yaaa~" Panggil Hye Jung seraya melambaikan tangannya ke layar ponsel. "Kau pasti menyesal karena tidak ikut." Ucapnya lagi. Hye Jung mengajak Yoongi untuk panggilan video.

"Apa ada yang spesial disana?" tanya Yoongi diseberang sana. Pria pucat itu masih di rumah sakit, tampak dari penampilannya yang mengenakan jas putih dengan tulisan Rumah sakit Myongsan.

"Disini sangat indah, rasanya aku tidak mau pulang." Seru Hye Jung seraya memutar ponsel memperlihatkan pada sahabatnya suasana di taman saat ini. Gadis itu kembali menatap sahabatnya dari layar ponsel. "Yoongi-ya.. kau terlihat lelah. Apa urusanmu di rumah sakit baik-baik saja?" Hye Jung mulai khawatir dengan sahabatnya yang tampak lebih pucat dari biasanya.

"Hm.. karena jadwal operasi yang mendadak, aku jadi datang pagi-pagi sekali ke rumah sakit."

Hye Jung mengangguk-angguk paham. "Nanti kita lanjutkan lagi, eoh. Aku harus mengecek kesehatan pasienku." Ucap Yoongi diakhiri dengan lambaian tangannya.

"Yoongi-ya, jangan sampai kelelahan eoh. Aku tidak ingin kau merepotkan orang-orang di rumah sakit kalau nanti kau pingsan." Yoongi tertawa.

"Siap komandan."

Hye Jung beranjak setelah panggilan video dengan sahabatnya terputus. Gadis itu mengarah ke rombongan yang tengah asik berbincang dengan tour leader-nya, Park Jimin.

***

Shin Hye Jung PoV

Mungkin ini yang disebut dengan surganya dunia. Tidak hentinya aku terkagum-kagum melihat panorama kebun bunga Farm Tomita. Ini liburan musim panas terindah selama 25 tahun aku hidup di dunia.

Tidak peduli apa yang dikatakan orang disekitar saat melihat aku, Sae Young, Min Ki dan Nam Ri berlarian layaknya anak kecil saat tiba di kota Furano. Tapi aku juga mengakui itu, kami seperti anak ayam yang baru keluar dari kandangnya.. itu lucu dan sedikit kampungan.

Aku memperhatikan Jimin yang sedari tadi tersenyum-senyum melihat tingkah kampungan kami, mungkin dia sedang mentertawakan kami dalam hatinya.

Baiklah.. aku mulai malu dengan tingkahku sendiri. Aku memilih menghampiri Jimin yang tampak berdiri sendirian sembari memantau klien-nya.

"Apa kau tidak kagum dengan pemandangan ini, Jimin-ssi?" tanyaku penasaran.

"Saat pertama kali kesini, aku sangat kagum bahkan penyimpanan di ponselku hampir penuh karena aku mengabadikan semuanya dengan kamera ponsel." "Bahkan aku juga bertingkah sepertimu dulu." Ujar Jimin. "Kenapa kau tidak bergabung dengan teman-temanmu lagi?"

Four Love in Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang