02 - Spring

400 127 209
                                    

*Vote dulu yaw*

"Biarkan aku memilikimu.."

"Maka buatlah aku mencintaimu.."

Ketukan tiap tuts karya Frederic Chopin memang selalu menjadi musik penghantar semangat Hye Jung. Meski lantunan musiknya terkesan mellow entah mengapa Hye Jung selalu merasa semangat saat mendengarnya sembari mengotak-atik gaun pengantin.

Pintu bewarna coklat sedikit terbuka menandakan seseorang masuk ke ruang kerja Hye Jung. Dengan senyuman manis terukir di bibirnya, Sae Young menyapa dari ambang pintu.

"Maaf aku tidak menemanimu kemarin."

"No Problem."

"Wah, bahasa inggrismu semakin lancar." ucap Sae Young mengejek.

Hye Jung melirik singkat gadis yang tengah cekikikan itu. Saat berdua saja, hubungan keduanya bak kakak beradik, berbeda saat dimuka umum.

Hye Jung menceritakan kejadian tadi malam pada Sae Young. Meskipun usia terpaut tiga tahun lebih tua dari Hye Jung, namun Sae Young bagai spesialis memberi nasihat pada wanita yang ia sebut "Eonni" (Kakak perempuan) itu.

"Eonni, sudah sarapan?" tanya Sae Young berjalan mendekati Hye Jung.

"Kau tidak perlu khawatir, mustahil aku lupa isi perut." sahut Hye Jung.

"Hm, begitu. Sebenarnya aku kesini untuk menunjukkan ini." Sae Young menyerahkan buku desain kepada Hye Jung. "Menurutku desain ini cocok untuk musim semi."

"Dominasi dengan desain floral, kau benar, ini sangat cocok untuk musim semi." respon Hye Jung sesuai harapan Sae Young.

"Sebelumnya gaun kita selalu mendominasi warna putih, sesuai karakter pengantin wanita. Kali ini aku sangat menyukai idemu Young-ah." senyum lebar tercipta di wajah Sae Young mendapat pujian dari seorang berbakat seperti Hye Jung.

"Terimakasih eonni, aku akan bersemangat mengerjakannya."

Hye Jung kagum akan antusiasme Sae Young yang tak pernah padam. Gadis itu patut menjadi contoh.

Tak berselang lama selepas Sae Young meninggalkan lantai empat ruang kerja Hye Jung, suara ketukan pintu kembali mengalihkan konsentrasinya dari gaun yang ia geluti.

"Permisi nona Hye jung, seorang pria datang mencari anda." ucap salah satu pegawai ber nametag Baek Min Ki.

Hye Jung mengernyitkan dahi. Berusaha mengingat, rasanya hari ini tidak memiliki janji pada siapapun.

"Aku akan segera ke sana."

Min Ki membungkukkan badannya lalu meninggalkan ruang kerja Hye Jung.

~

Seorang pria berpakaian serba formal berdiri memandangi satu persatu patung maneken yang dihiasi gaun pengantin.

Hye Jung mengamati pria yang tampak tidak asing itu dengan dahi mengerut.

"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" tanya Hye Jung setelah berdiri tepat di samping pria itu. "Kau!"

Tidak salah lagi, dia adalah pria semalam. Lebih tepatnya, rekan pria bertempramen buruk itu.

"Kau datang untuk minta ganti rugi?"

Pria bernama asli Jeon Jungkook itu terkekeh mendengar pertanyaan Hye Jung barusan.

"Tidak– tidak. Aku datang bukan untuk meminta uang ganti rugi." jelas Jungkook seraya mengedarkan pandangannya ke setiap sudut butik.

"Aku hanya melihat-lihat, apa semua ini hasil rancanganmu?"  tanya pria bermarga Jeon itu, coba mengalihkan permbicaraan.

Four Love in Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang