08 - Hurt, Why?

232 56 95
                                    

Happy Reading^^



Shin Hye Jung PoV

Jika musim panas di Seoul, aku hanya melihat sungai Han dan jembatan Yanghwa yang telihat cantik pada malam harinya. Berbeda dengan tempat ini, meskipun cuacanya lebih panas dibandingkan dengan Seoul, namun aku akan melihat ladang bunga, bukit, pegunungan, dan pantai di Hokkaido. Waktu liburanku disini tinggal lima hari lagi. Sungguh, aku tidak ingin pulang rasanya. Aku terlanjur jatuh cinta pada tempat ini.

Mobil yang akan membawaku beserta rombongan ke Sounkyo melaju dengan kecepatan sedang. Kubuka jendela kaca mobil dan kubiarkan angin menerpa wajahku, menerbangkan anak-anak rambutku yang kukuncir ala ekor kuda.

Rasanya aku ingin cepat sampai ditempat tujuan, aku sangat bosan berlama-lama di perjalanan, apalagi suasananya seperti ini. Sae Young yang duduk tepat disebelahku tengah asik mengotak-atik ponselnya, Nam Ri dan Min Ki juga sibuk dengan dunia mereka, lalu Jimin yang duduk disamping kemudi juga sibuk mengobrol dengan si pengemudi.

"Jimin-ssi, berapa lama lagi kita akan sampai?" Tanya Sae Young tiba-tiba.

"Kurang lebih lima belas menit lagi." Jawab Jimin.

Aku menatap lama punggung Jimin lalu beralih pada spion depan mobil yang melihatkan pantulan wajah tampannya. Aku tersenyum sendiri melihatnya. Tolong salahkan saja Jimin, dia yang membuatku jatuh cinta secepat ini padanya. Entah jurus apa yang dia gunakan sehingga aku tidak bisa melewatkan sedikit waktu untuk tidak memikirkannya. Dia terus saja muncul di kepalaku.

Ponsel yang kuletakkan di tas kecilku berdering nyaring, menandakan panggilan masuk. Ah bukan, maksudku panggilan video dari sahabatku, Min Yoongi. Ini adalah hari minggu, Yoongi tidak ada jadwal praktik di rumah sakit. Biasanya Yoongi akan mengajakku keliling pusat kota atau sekedar mampir ke apartemen saja jika tidak ada jadwal praktik.

'Syukurlah ada Yoongi.' Ucapku dalam hati.

Aku memasang earphone agar tidak ada yang terganggu dengan obrolanku bersama Yoongi. "Ya. hari ini aku sendirian." teriak Yoongi beberapa detik setelah panggilan video tersambung.

"Salah sendiri kau tidak punya pendamping." Yoongi menyeringai mendengar ledekkanku.

"Cih..bagaimana denganmu? Memangnya kau punya pendamping." Menyebalkan, Yoongi bicara dengan nada meremehkan.

"Tentu saja ada, apa perlu aku tunjukkan orangnya?" balasku dengan volume suara kecil, bisa dibilang berbisik.

"Ayoo tunjukkan padaku sekarang."

Aku mendelik setelah mendengar ucapan Yoongi yang terkesan menantang itu. Kemudian aku menatap Jimin yang masih asik mengobrol dengan lelaki di sebelahnya. Aku mengalihkan kamera depan menjadi kamera belakang lalu mengarahkannya pada Jimin, memberitahukan pada Yoongi bahwa pria di kamera itu kekasihku. -kekasih palsu-

"Oh, jadi orang jelek itu kekasihmu. Selamat kalau begitu." Ucap Yoongi lalu tertawa.

"Jelek katamu? Jimin bahkan lebih tampan darimu."

Mulut sial...

Semua memandangku keheranan, tak terkecuali si pengemudi yang juga melihatku dari kaca depan. Sedangkan orang yang kusebut barusan, dia juga menatapku dengan tatapan bingung. Aku tertunduk malu karena ucapanku barusan.

"Sialan kau Yoongi." Umpatku.

~~~

Author PoV

Four Love in Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang