12 - Angry

171 46 90
                                    


Maaf kalo ada Typo, jangan lupa klik Bintang di pojok kiri bawah ya^^ 

Selamat Weekend :-)

***

Di musim panas, matahari terasa terbit lebih cepat dari biasanya dan begitu lama untuk dapat tenggelam kembali. Panas dan kegerahan, itulah yang dirasakan gadis bersurai cokelat itu saat ini. Keringat bercucuran di wajah dan lehernya, seakan baru saja melakukan kegiatan berolahraga.

"Siapa yang menyalakan penghangat ruangan ini?" Hye Jung bermonolog. Netranya kini melihat AC dalam keadaan tidak menyala. "Ini pasti kelakuan Yoongi!" Hye Jung mendengus kesal. Bagi Hye Jung, sudah tidak aneh lagi dengan tingkah Yoongi yang selalu menjahilinya. –Kadang Yoongi memang tidak ingat umur sama sekali- Yang lebih parah lagi, Yoongi pernah menyalakan AC di nomor paling dingin saat puncak musim dingin dengan jendela kamar dibiarkan terbuka olehnya.

Hye Jung termasuk orang dengan level kesulitan paling tinggi saat di bangungkan, karena itulah, Yoongi sering melakukan aksi jahilnya saat ditinggal tidur oleh sahabatnya.

Hye Jung menyandarkan tubuhnya di sandaran kasur, memaksa otaknya untuk berusaha mengingat kembali kejadian semalam. Hye Jung merasa bersalah karena sudah mengacaukan acara reuni dengan sahabat-sahabatnya, padahal sulit sekali untuk mereka dapat berkumpul karena urusan kehidupan masing-masing.

Gadis itu kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur karena merasa sangat lelah, pinggang dan punggungnya-pun terasa sakit. Hye Jung memijat bagian tubuhnya yang dirasa sakit itu. Semakin lama, rasa sakit itu semakin terasa.

Sembari merebahkan tubuhnya, Hye Jung mencari beberapa artikel penyebab pinggang dan punggung terasa begitu sakit. "Gerakan pergelangan berlebihan, mengangkat beban yang berat, menggunakan otot secara berlebihan?" Hye Jung memutar bola matanya, dirinya merasa tidak pernah melakukan hal-hal yang berlebihan seperti yang dibacanya dalam artikel tersebut. Hye Jung melunjutkan aktifitas membacanya.

"Melakukan hubungan suami istri? Heol."

Matanya melebar setelah membaca penyebab terakhir pinggang dan punggung yang terasa sakit. Hye Jung memutar bola matanya, mulai mengingat kalau Yoongi yang mengantarnya ke apartemen saat dirinya mabuk berat. "Apa Yoongi melakukan hal itu saat aku mabuk?" tanya Hye Jung dalam hati.

Hye Jung langsung menggeleng cepat, membuang pikiran buruk tentang sahabatnya. "Yoongi tidak mungkin melakukan hal itu. Dia sahabatku." gumamnya.

Perkataan ibunya terlintas di kepala Hye Jung. 'Cara Yoongi memandang dirinya bukan sebagai sahabat tapi wanita. "Tidak..tidak.. ibu memang suka sok tau." Ucapnya berusaha melawan perkataan ibunya.

Pikiran buruk itu kembali Hye Jung tujukan untuk Yoongi, saat melihat pakaian yang ia kenakan saat ini berbeda dengan yang semalam dipakainya. "Semalam aku mengenakan dress dan sekarang piama? Seingatku, semalam aku tidak mengganti pakaian." "Apa Yoongi menggantikan bajuku, lalu melihat tubuhku dan... m-melakukan hal itu?" Hye Jung berpikir yang tidak-tidak.

"Sialan!" Umpatnya. "Ini sangat keterlaluan!!"

Tanpa berpikir panjang, Hye Jung beranjak dari kasurnya meskipun masih merasa sakit pada bagian pinggang dan punggungnya, dengan kemarahan yang akan segera ia limpahkan pada Yoongi.

Yoongi berangkat ke rumah sakit pukul 9.00 dan sekarang pukul 8.30 pagi, itu waktu yang cukup untuk meluapkan kemarahan pada si 'tersangka'

Hye Jung memasukkan password begitu tiba di apartemen sahabatnya lalu masuk tanpa izin sang pemilik rumah, "Memangnya kenapa? Yoongi juga sering masuk tanpa izin ke apartemenku."' Ucap Hye Jung dalam hati.

Four Love in Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang