15 - Nervous

156 39 38
                                    

Selamat malam minggu^^ sebelumnya, maaf kalo aku telat update. tapi Insya Allah. aku bakal update tiap minggu kalo ada kesempatan *elah, kayak ada yang nunggu aja* 

oke cukup basa basinya.

 

Happy reading and don't forget to Vomment^^


***

"Kudengar, ada yang menyebut namaku."

Hye Jung menoleh ke pemilik suara itu, Kim Taehyung. Pria yang sejak tiga hari belakangan ini tak menampakkan batang hidungnya.

Hye Jung berdeham, cepat melengoskan wajahnya. Ujung manik Taehyung terus saja mengarah padanya, namun ekpresi Taehyung tetap sama, wajahnya dingin tanpa senyum membuat gadis di hadapannya bertingkah semakin canggung.

Namun, Hye Jung dibuat kebingungan saat melihat Taehyung tiba-tiba saja merubah raut wajahnya. Alisnya terangkat, bibirnya sedikit terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu. Namun, Hye Jung cepat-cepat mengalihkan pandangan, sadar dengan gerakkan Taehyung yang siap mengoceh tak jelas, menurutnya.

"Bin-ah. Besok aku akan menjemputmu pagi-pagi." Hye Jung tersenyum dan melangkah menjauh yang sebelumnya membungkukkan tubuh kepada Seokjin.

"Ada apa dengan dengannya?" Tanya Taehyung pada Hong bin.

"Entahlah. Noona memang seperti itu." Sahut Hong Bin. Karena sudah terbiasa melihat sikap Taehyung yang kadang berubah sesuai mood, Hong Bin menyahutinya dengan santai.

"Lalu kenapa dia bersikap seperti itu?" tanya Taehyung lagi.

Hong Bin mengangkat bahunya. "Entahlah. Noona hanya bertanya kenapa Inspektur tidak kelihatan dari kemarin." Jawab Hong Bin jujur, sedangkan Taehyung mengangguk paham dan menghampiri Seokjin yang dari tadi bergelut dengan tumpukan kertas di meja kerjanya.

***

-Rumah Sakit Myongsan-

Di halaman depan rumah sakit, seorang gadis duduk termenung menatap kosong ponsel dalam genggamnya, seolah menunggu seseorang menghubunginya. Desiran angin meniup setiap helai rambut indah yang dibiarkan terurai.

Senyuman miring terbit di rona bibir merah gadis itu, saat seseorang yang ia tunggu menghampirinya.

"Ada apa lagi?" tanya gadis yang baru saja duduk di sampinya sinis.

"Kau harusnya tau kenapa aku memanggilmu." jawabnya.

"Aku sudah bilang tidak bisa membantumu. Sebesar apapun usahaku, kalau Yoongi tidak suka, dia tetap tidak akan suka!" tegas gadis itu. "Dan itu akan membuat usahaku sia-sia." Imbuhnya sembari melirik singkat pada gadis yang bernama asli Jessica itu.

"Ya!" nada suara Jessica meninggi. "Aku tidak pernah memohon sampai membuatku terihat seperti pengemis seperti ini! Apa salahnya membantu? Apa harus kubayar, hah! Katakan padaku berapa saja!"

Hye Jung memutar bola matanya, paham sekali dengan sikap gadis licik di sampingnya. "Aku tidak butuh uangmu, cukup saat aku masih bekerja padamu saja." Sahutnya. "Dan aku minta maaf sekali lagi padamu, aku tidak bisa membantu. Permisi." Hye Jung bangkit dari duduknya lalu berjalan menjauh.

~~~

Hye Jung merebahkan tubuh di sofa, dengan satu tangan yang menumpu dahi, dan memejamkan matanya. Setelah kantor polisi, lalu menemui Jessica yang harus memilih rumah sakit sebagai tempat pertemuan, lalu sekarang di butik. Ini hari yang panjang bagi Hye Jung.

Four Love in Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang