Sore itu, langit di penuhi dengan warna orange lembut. Seluruh siswa terlihat sibuk melakukan kegiatan mereka masing-masing.
Tepat setelah bel berbunyi yang menandakan jam pelajaran telah habis, siswa dan siswi keluar dari ruang kelas masing-masing dan berjalan bergerombol memenuhi koridor. Termasuk seorang gadis berambut cokelat dan temannya.
"Ayolah Emm! Mengapa kau masih saja menekuk wajah mu itu? Sudahlah tidak perlu kau pikirkan lagi" ucap seorang gadis berambut blonde yang berjalan di sampingnya.
"Bagaimana aku bisa tenang Lily? Aku sangat membenci profesor botak itu, dia selalu saja mengadakan kuis matematika dadakan!" jawab gadis berambut cokelat itu dengan nada kesalnya.
Gadis berambut cokelat itu adalah Emily, Emily Daenerys. Usianya tujuh belas tahun dan dia adalah seorang gadis yang berasal dari Franville, distrik lima belas.
Distrik lima belas merupakan distrik kecil yang berada di pinggir kota. Namun saat ini Emily tinggal di asrama menengah atas terbaik yang berada di distrik sembilan. Ini merupakan tahun ke-empatnya setelah kejadian mengerikan yang terjadi di distrik lima belas. Saat dimana kedua orang tuanya mati secara mengenaskan.
"Aku tahu itu, tapi kau kan pandai Emily. Seharusnya ini sudah menjadi hal yang biasa untukmu" ucap Lily, gadis berambut blonde yang merupakan teman sekamar Emilly.
"Sayangnya kemampuan otakku tidak sepandai otakmu itu" balas Emilly dengan nada lesuh yang terdengar seperti putus asa.
"Kau ini! Sudahlah, ayo kita ke kamar. Aku sangat lelah hari ini, rasanya tidak sabar untuk tidur di kasur tingkat yang empuk dan nyaman milik kita" saran Lily sambil terkekeh dengan kalimatnya sendiri.
"Baiklah"
Keesokan harinya...
"Lily! Cepat bangun, apa kau ingin kesiangan?" Emily berulang kali berteriak di telinga Lily yang saat ini masih tertidur di kasur tingkat yang berukuran sedang.
"Apa yang sedari tadi kau lakukan pecundang? Berteriak seperti itu di pagi hari. Sangat mengganggu kau tahu?!" omel Amanda, salah satu teman sekamar Emily dan juga Lily.
Emily hanya mendengus dan memutar bola matanya kesal.
'Kau yang mengganggu dasar jalang' batin Emily. Dia bukannya takut terhadap Amanda, melainkan dia hanya malas menanggapinya.
"Lily...! Cepatt bangunn..! apa kau ingin kita datang terlambat?!" Teriak Emily lebih keras dari sebelumnya, dia benar-benar merasa kesal. Dengan sikap Amanda dan juga Lily.
"Oh Emily! Bisa kah kau berhenti berteriak seperti itu di telingaku? Kau selalu melakukannya setiap hari" omel Lily, yang saat ini sudah bangun dan ikut berteriak.
"Cih...dasar pengganggu!" Ucap Amanda berlalu sambil melipat tangannya di bawah dada.
Sedangkan Lily dan Emily hanya tertawa puas, melihat Amanda yang tersiksa dengan tingkah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSAFE
Science Fiction[Highest Rank #7 on Sci-Fi 2017] Di sebuah kota yang aman dan tentram terdapat seorang ilmuwan yang pintar dan memiliki penemuan hebat. Ilmuwan tersebut membuat penemuan dan selalu berhasil diantara para ilmuwan yang lain. Suatu ketika ilmuwan terse...