[Highest Rank #7 on Sci-Fi 2017]
Di sebuah kota yang aman dan tentram terdapat seorang ilmuwan yang pintar dan memiliki penemuan hebat. Ilmuwan tersebut membuat penemuan dan selalu berhasil diantara para ilmuwan yang lain. Suatu ketika ilmuwan terse...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
09:45 PM
Tristan, Samuel dan Daniel sedang bersantai di dalam ruang istirahat.
Daniel yang telentang di atas kasur dengan kedua tangan yang ia lipat dan dijadikan bantal. Tristan yang bernyanyi dengan gitar akustik di tangannya, gitar itu bisa ia dapatkan di ruang istirahat, dan Samuel yang menelungkupkan tubuhnya di atas kasur dengan tubuh telanjang dada. Mata lelaki tampan itu terpejam, wajahnya terlihat sangat damai saat sedang tertidur.
"Kau tahu? Akhirnya aku bisa merasa aman setelah semua ini" ucap Daniel yang tiba tiba bersuara.
Tristan yang sedang bernyanyi sambil memetik senar gitarnya menghentikan aktivitasnya saat mendengar perkataan Daniel.
"Kau benar juga, Dan" ucap Tristan. kemudian ia berdiri dari posisinya dan menghamburkan diri di salah satu kasur yang berada di ruangan itu.
"Meskipun hanya dua hari, tapi rasanya seperti sudah dua tahun kita mengalami kejadian ini. Bahkan aku hampir lupa bagaimana lezatnya makanan asrama" lanjutnya sambil terkekeh saat mengingat kejadian itu. Saat ini ia sedang tiduran dan memeluk bantal guling yang berada di sebelahnya.
Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat Tuan Evan sudah berdiri di ambang pintu.
"Hai, Tuan." Sapa Tristan
"Kalian semua ikut aku sekarang!" Perintahnya, Daniel yang sedang berbaring langsung bangkit dari kasur.
Samuel yang masih telungkup segera membalikkan badan dan duduk di atas kasur dengan wajah bantalnya.
"Kita akan dibawa kemana?" Tanya Samuel
"Sudah ikuti saja. Cepat keluar!" Perintahnya.
"Maaf tuan, tapi kami belum sempat membersihkan diri. Apa masih ada waktu untuk kami mandi terlebih dahulu?" Tanya Tristan yang juga ikut terduduk di atas kasur. Daniel pun ikut terbangun sama seperti yang lainnya.
"Maaf, tapi tidak ada waktu untuk hal itu" ucap tuan Evan dengan wajahnya yang sampak semakin serius.
"Baiklah" jawab Samuel malas sembari memakai kaus yang ia letakkan di sebelahnya.
Samuel dan yang lain pun keluar dari kamar, mereka berjalan mengikuti langkah tuan Evan.
'Ada apa ini? Kenapa kita disuruh untuk mengikutinya?' batin Samuel.
⚠⚠⚠⚠⚠
"Ada yang salah dengan distrik ini" ucap Emily berbisik kepada Lily dan Amanda dengan tatapan serius.
Lily menganggukkan kepala saat mendengar perkataan dari Emily.
"Apa yang salah?" Tanya Amanda.
'DepDepDep' tiba tiba terdengar suara langkah kaki.