Chapter 13 - A Nightmare

348 56 9
                                    

Samuel menatap tuan Fredic dari jauh dan kembali berjalan menuju tempat evakuasi dimana teman-teman dan keluarganya berada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samuel menatap tuan Fredic dari jauh dan kembali berjalan menuju tempat evakuasi dimana teman-teman dan keluarganya berada disana. Ia memasuki ruangan yang cukup besar, tentunya tempat itu adalah tempat untuk mereka beristirahat.

Terlihat teman-temannya sedang beristirahat. Daniel, Amanda dan Tristan sudah tertidur. Sedangkan yang lain terlihat sedang asik berbincang.

"Hey Sam. Bagaimana keadaan Emily?" Tanya Lily saat melihat Sam berjalan ke arah mereka.

"Emily baik-baik saja, dia butuh istirahat" jawab Samuel.

Lelaki tampan itu berjalan menghampiri Lily yang sedang duduk di tepi ranjang bersama ibu dan adiknya, lalu ia ikut bergabung dan duduk di samping ibunya.

"Syukurlah.." ujar Lily dengan rasa lega.

"Bagaimana kabar ibu?" tanya Samuel kepada ibunya.

Ibunya tersenyum dan menoleh kearah putranya yang sudah lama tidak ia lihat.

"Ibu baik baik saja, bagaimana denganmu Sam?" tanya ibunya, Samuel menjawab dengan menganggukan kepala menandakan jika ia tidak apa dan memeluk ibunya.

"Aku merindukanmu, bu." ucap Samuel dan ibunya balas memeluk Samuel.

"Ibu juga Sam" ucap Ibunya.

Lily yang melihat pemandangan di depannya hanya tersenyum dan teringat dengan keluarganya. Ia sangat menderita saat ini. Ia bahkan tidak mengetahui dimana keluarganya, apakah mereka masih hidup atau bahkan sudah mati atau lebih buruknya menjadi bagian dari mereka?

"Huh..." gadis berambut blonde itu menghembuskan nafas kasarnya. Terlihat sangat jelas jika ia sedang memikirkan sesuatu.

Aku merindukan keluargaku. Dimana mereka? Aku berharap di manapun mereka berada, mereka akan baik baik saja. batin Lily

Isabel memperhatikan Lily yang sedaritadi melamun, Akhirnya ia pun menepuk pundak Lily, "Kak, kenapa? Apa yang kau fikirkan?" tanya Isabel kepada Lily.

"Hmm, tidak apa" ujar Lily sembari mengelus rambut adiknya Samuel.

Pintu pun terbuka dan disana terdapat tuan Evan dan nona Scarlet.

"Sebentar lagi kita akan makan siang." ucap Evan memberikan informasi kepada mereka.

"Baiklah" jawab samuel sembari menganggukan kepala.

Setelah menyampaikan informasi itu, Evan keluar dari ruangan tersebut dan Scarlet mengikutinya dari belakang

Disaat Scarlet ingin beranjak menyusul Evan, Lily menghentikan langkahnya dengan memanggilnya.

"Tunggu nona Scarlet" ucap Lily dan nona Scarlet pun berbalik badan.

"Ya?" tanyanya

"Lukamu?" ucap Lily dan Scarlet pun menyadari bahwa luka diwajahnya belum ia obati.

UNSAFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang