5 - Zonezonezone

2.4K 255 13
                                    

Pilihlah untuk disayangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pilihlah untuk disayangi. Karena didalamnya ada rasa untuk melindungi dan menjaga. Yakinlah, rasa itu selalu untuk selamanya.

"Oy dah! Abis kuota gue. Pakek buka ige segala!" Dimas menimpuk kepala Riri dengan buku.

"Apadah. Biasanya juga okeoke aja lu dah gue minta hotspot," ujar Riri, lalu tiba-tiba menegakkan kepalanya menghadap Dimas, "Lu lagi bokek ya?" 

"Sini hapenya. Baca buku!" Dimas langsung menarik handphone Riri dan melemparkan buku kehadapannya. Lantas setelah itu Dimas langsung berdiri untuk mencari-cari buku lagi.

"Woy Dim--"

Hauppp.. Dengan sigap Zian yang kebetulan duduk di dekat Riri langsung menutup mulutnya. Lalu Zian tersenyum masam dan sedikit menunduk memberi tanda maaf pada Bu Arin, petugas perpustakaan gempal pendek berkacamata, yang baru hendak memuntahkan lahar panasnya melihat kelakuan Riri. Ini perpustakaan. Kalau sampai Bu Arin marah, Riri mungkin akan mengalami cedera telinga yang cukup parah, karena mendengar ocehannya.

"Ri, ini perpustakaan," bisik Zian. Lantas Riri terdiam lalu mengeluarkan cengiran tanpa dosanya.

"Hehe.. Lupa Zi," ucapnya sembari membenarkan posisi buku yang tadi dilempar dimas kehadapannya. 'Cara Menjadi Istri yang Baik Bagi Suami.'

"DIMAAASSS!!" pekik Riri.

...

"Maafin gue Zi. Gara-gara gue, lu jadi ikut dihukum. Mana parah lagi. Hehehe.. Maaf nyak," ucap Riri sembari mengelap rak buku dilantai dua yang tebal debunya diperkirakan akibat abu vulkanik gunung meletus yang nyasar ke perpustakaan sekolahnya.

"Gapapa dah. Sekali-sekali ngerasain dihukum," ujar Zian terkekeh.

"Mentang-mentang anak alim dah, jadi ga pernah dihukum."

"Idih. Pernah ya!" ujar Dimas.

"Kapan coba?" tanya Riri antusias.

"Sekarang. Sama elu lagi dah. Apes bat gua," ucap Zian sambil tertawa kecil.

"Nih makan lap debu!" Riri mencoba mengelap wajah Zian. Sehingga terjadilah pergulatan anak-anak diantar mereka berdua.

"Ciyeee yang sososweet-sosweet'an,"tiba-tiba saja Rara dan Dimas sudah menyusul mereka di lantai dua.

"Ngapai dah kesini? Emang tugas KIR lo pada udah?" tanya Riri yang tak acuh dengan ejekan Rara.

"Ngerjain disini aja. Lumayan sepi dah. Lebih enak. Walaupun banyak debu. Sekalian liatin anak teladan dihukum," ucap Rara sembari melirik Zian dan terkekeh.

"Udah cepet kerjain!" seru Dimas.

"Yaelah dah. Santai we santai," ucap Riri yang langsung menyusul Dimas duduk dilantai tak jauh dari Riri dan Zian yang sedang membersihkan rak buku.

"Sejak kapan deket sama Dimas?" tiba-tiba Zian bertanya pada Riri yang sedang fokus mengelap siku rak yang amat berdebu sampai matanya belong.

"Ri."

"Hah?!"

"Fokus amat Buk! Tu mata awas copot," gurau Zian yang membuat Riri terkekeh.

"Jadi sejak kapan deket sama Dimas?"

"Oh. Dia sahabat gue semenjak dari orok. Karena kita tetanggaan."

"O gitu. Lucu ya liat kalian berdua. So sweet gitu kalo berantem."

"Idih gaada-gaada. Gue ma sering makan ati sama Dimas. Dia pelit orangnya."

"Ekhmm.." dengan sengaja Dimas sok-sok batuk.

Riri hanya nyengir dan melanjutkan pekerjaannya.

"Oh iya. Kalo deket sama Rara sejak kapan?"

"Oh, waktu itu dia lagi dikejer-kejer fans gitu buat minta nomor hapenya. Etdah, kebetulan gue ada tu di TKP,  jadi gue pukulin tuh semua laki yang ngejer dia ampe bonyok."

"Abis itu dia bilang ke gue--" Riri langsung berdiri dan menarik Zian untuk berdiri juga. Lalu Riri langsung memegang kedua tangan Zian dan menatap matanya dengan serius, lantas Zian hanya mengerutkan dahinya dan tersenyum aneh campur bingung apa yang akan dilakukan Riri.

"Nama elo Riri? Makasih banget. Gue gatau apa yang bakal terjadi kalo tadi lo ga nolongin gue dari fans-fans gila itu. Mulai sekarang lo mau kan jadi malaikat pelindung gua?" ucap Riri dengan nada dibuat-buat mempraktekkan kisah Rara.

Tiba-tiba saja Riri langsung memeluk Zian.

"Gue mohon," ucap Riri lagi masih dengan nada dibuat-buat juga masih dalam keadaan memeluk Zian.

"Pulang udah bel," tiba-tiba Dimas sudah berada di samping Riri. Dan menarik tangannya membuat Riri melepas pelukannya pada Zian.

...

Jomblo Teyengan [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang