Tetangga Ganteng | taegi ▪ kookmin

😃 yoongi jatuh cinta

"Sumpah deh, hyung. Mereka tuh ganteng banget! Apalagi yang mirip kelinci itu, aish."

"Iyaa, ku mengerti, sayang. Tapi, aku sedang mengerjakan musikku."

Jimin merengut kesal. Dia beranjak dari kasur Yoongi, lalu tanpa aba-aba menyeret hyung-nya keluar dari kamar terkutuk itu.

"YAK! PARK JIMIN! APA-APAAN LO?!"

Yoongi mencoba berontak dari dongsaeng-nya. Tapi, emang pada dasarnya Jimin berotot sedangkan Yoongi cuman isi tulang doang, tentu saja Jimin menang.

Jimin membuka pintu depan dengan kasar dan mendorong Yoongi keluar.

"Yak, Park! Apa yang lo pikir―"

"Sshhh!!" Jimin meletakkan telunjuknya di depan bibir.

Yoongi langsung terdiam.

Jimin melirik ke arah kanan, lalu menunjuk-nunjuk sambil bilang "itu, itu".

Yoongi pun menoleh.

Dia melihat seorang cowok tinggi dengan surai hitam sedang mengangkat kardus dan terlihat lelah. Dia menunduk ke arah kardus dan tersenyum kecil, menunjukkan dua gigi depannya yang mungil.

"Ituuu hyung," Jimin berteriak dalam bisik, "ituuu yang mirip kelinci."

"Kelinci dari mana anjir, itu mah penjaga gym," ujar Yoongi menatap datar ke arah si cowok bersurai hitam.

"Ih, hyung, senyumnya itu loh, ahahsksmdmdll," Jimin mulai berbicara dalam bahasa fanboy.

Yoongi mengerutkan keningnya sambil menatap aneh dongsaeng-nya. Dia merasa adek tingkatnya ini sakit jiwa.

Lalu, keluar seseorang dari apartemen di sebelahnya, dan Yoongi bersumpah oksigen langka saat itu.

Sosok itu lebih tinggi beberapa senti dari si bunny guy. Rambutnya dia warnai mendekati warna silver-tapi-bukan. Lavender? Lilac? Abu-abu? Coklat?

What?

Yoongi buta warna.

Sosok itu juga membawa kardus dan tersenyum lebar kepada si manusia kelinci.

Yoongi bersumpah lagi, oksigen lebih dari langka saat itu.

Yoongi terpesona.

Sosok itu memiliki senyuman yang tidak biasa, yang jarang dia temui di dunia ini.

Senyumannya begitu ceria dan riang. Dan, bentuknya kotak.

Astaga, senyum kotak yang lucu sekali.

"Yoongi-hyung?" bisik Jimin, bingung melihat hyungnya mematung gitu.

"Jimin."

"Iya?"

"Aku jatuh cinta."

"Sudah kuduga."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yang mirip kelinci punya gue!"

"Idih, siapa juga yang mau sama manusia kelinci?"

continue?