Jimin pulang sendirian karena Yoongi mencampakkannya dengan si anak filsafat, Namjoon.
Yah, Jimin gak benci Namjoon sih, mereka sohib kok.
Tapi, Jimin suka kesel aja kalo Yoongi ninggalin dia demi main―memproduksi lagu sebenarnya―dengan Namjoon.
Jimin 'kan dongsaeng kesayangannya Yoongi!!!!
Ah, tapi, Jimin bisa nge-stalk gebetan barunya.
Kata Yoongi, namanya Jeon Jungkook. Temannya yang satu lagi―yang disukain Yoongi―namanya Kim Taehyung.
Jimin udah dapet instagram-nya si Jungkook, gak begitu sulit mencarinya.
Followersnya udah banyak, sekitar dua puluh ribu-an lah. Jimin tahu kalau Jungkook ini baru masuk kuliah bareng Taehyung.
Jungkook ini artist onlen alias dia suka gambar dan nge-post di instagram. Jimin lihat gambarnya bagus-bagus.
Setingkat dewa-lah.
Jungkook jarang nge-post gambar dirinya sendiri, tapi masih ada kok foto-fotonya itu. Ada yang candid, ada yang selfie.
Semuanya ganteng.
"Ah, anjir, napa ganteng banget sih nih orang??" Jimin mengalami breakdown.
Fanboying sih sebenarnya.
Jimin juga ketemu instagramnya si Taehyung. Ternyata, si Kim ini seorang selegram yang suka di endorse gitu.
Wajar sih, dia tamvan bruh.
Followersnya udah ratusan ribu.
Dua ratus ribu lebih, sih.
Jimin tersenyum miris, merasa kasian sama hyung kesayangannya itu.
"Eh....tapi, Yoongi hyung juga selebgram...'kan?" gumam Jimin.
Yoongi lumayan tenar karena sahabatnya―Jimin itu dongsaeng kesayangan, bukan sahabat―yaitu Kim Seokjin adalah seorang selegram yang followersnya juga udah ratusan ribu.
Lagipula, Yoongi itu seorang rapper onlen, kadang post foto-foto aesthetic-nya.
Kalo Jimin? Nah, Jimin itu fetus dancer onlen yang agak melejit sih.
Yang pasti followersnya lebih dari Jungkook.
Hehe.
Tanpa sadar, Jimin ngoceh sendiri sampai ke depan pintu apartemennya.
"Oh, hei!"
Jimin merasa dirinya dipanggil.
Ketika dia menoleh, napasnya tertahan.
Di depannya sekarang, berdiri cowok tinggi dengan surai hitam agak acak-acakan dan pakaian kasual yang membuat dia semakin keren.
Astaga.
Itu si Jeon Jungkook!!
"Oh, um, hai?" sapa balik Jimin, gugup, "kau menyapaku?"
"Iya," si Jeon Jungkook menunjukkan senyuman giginya.
Jimin nahan mimisan.
Kuatkan Jimin, Tuhan. Ini cobaan yang sangat berat.
"Kau Park Jimin, 'kan?" tanya Jungkook.
"Eh...?" Jimin langsung nge-blank.
KOK DIA BISA TAHU NAMA GUE?!
"Iya...?" lanjut Jimin agak bingung.
"Yoongi bilang dia punya teman sekamar, namanya Park Jimin. Ini kamarnya Yoongi 'kan? Dan, kau berjalan ke arah sini, jadi kuamsusikan kau Park Jimin," jelas Jungkook.
"Oo...kee..." Jimin terdengar tidak yakin.
Awas ae tuh orang ngomong yang enggak-enggak.
"Yoongi bilang Park Jimin itu pendek, bantet, dan elastis," lanjut Jungkook menahan tawa.
Wajah Jimin memanas, antara marah dan malu.
"Dia bilang begitu?" bisik Jimin.
"Iya," Jungkook masih menahan tawa, "aku pergi dulu. Senang bertemu denganmu!"
Jungkook pun pergi meninggalkan Jimin sendirian.
Setelah mematung cukup lama, Jimin segera memasuki apartemen yang dia bagi dengan Min Yoongi.
Jimin menyandar pada pintu dengan jantung yang berdetak kencang. Wajahnya masih memerah karena tadi.
"MIN YOONGI BODOH!!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."KAU BILANG ITU PADA JUNGKOOK?!"
[Bagaimana aku mendeskripsikan dirimu lagi, Jiminie sayang?]
"KAU BISA BILANG AKU PANDAI MENARI DAN PIPIKU TEMBEM!!"
[Itu tidak seru, Chim.]
"KAU MENYEBALKAN SEKALI, MIN!!!"
[Sshhh...berhenti berteriak. Entar ditendang keluar, loh.]
gengs doa kan hape ku ke unlock
щ(ಥДಥщ)
continue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Ganteng | taegi ▪ kookmin
FanfictionJimin dan Yoongi kedatangan tetangga yang ganteng abis. // bottom!yoonmin-centric top!vkook // ft. jin + hobi + joon