Mereka pergi ke restoran Taeyeon dengan menggunakan bus. Yoongi memastikan ketiga manusia yang dia bawa saling mengenal, walaupun selama perjalanan, mereka kebanyakan diam.
Yoongi sih gak peduli kalo diam, tapi dia tahu Jimin itu kelewat gugup.
Jadi, dia mendekatkan dirinya ke telinga Jimin.
"Kalo misalkan unicorn ada, apa tubuhnya terbuat dari jagung?"
Jimin menatapnya datar.
Yoongi hanya menyengir.
"Kok lu goblok sih?!" bisik Jimin menendang kaki si kulit pucat.
"Aish, respect your hyung, brat," gerutu Yoongi.
"Gak usah sok-sok Inggris deh," seru Jimin kesal.
"Plis deh, Chim. Gue anak sastra Inggris," Yoongi memutar bola matanya.
"Lo anak fotografi."
"Jiminie bego, gue anak jurusan antropologi sosial."
"Lucu sekali. Padahal, lo gak suka kehidupan sosial."
"Terus? Gue 'kan belajar, bukan berinteraksi."
"Ha. Ha. Ha."
Jimin tertawa sarkastik.
Yoongi memerhatikan Taehyung dan Jungkook menahan tawa melihat interaksi keduanya. Yoongi hanya menyeringai melihatnya.
Lalu, terdengar pengumuman pemberhentian berikutnya.
"Ah, kita berhenti di sini," ujar Yoongi.
"Di sini?" tanya Jimin bingung, "ku kira di pemberhentian selanjutnya."
Yoongi hanya tersenyum kecil, "Sepertinya kau sudah lama tidak ke restoran Taeyeon-noona."
"Yah, restorannya jauh," jawab Jimin, "emangnya kau setiap hari ke sana."
Yoongi mengangkat bahu, "Tiga kali seminggu."
"Serius?" kini Taehyung yang berbicara, "kau pergi ke restoran itu tiga kali dalam seminggu? Sejauh ini?"
"Restoran Taeyeon-noona dekat dengan rumahnya. Biasanya aku akan menginap di sana atau sekedar main saja. Lagipula, lingkungan restoran noona menyenangkan. Di dekatnya ada taman, lalu ada toko musik, toko buku, sejenis game center? Ada bioskop kecil juga di sana, sekaligus rental CD."
Yoongi menjelaskan.
"Whoa, terdengar menyenangkan," komentar Jungkook.
"Yeah, sangat menyenangkan," kata Yoongi.
Lalu, bus berhenti. Yoongi, Jimin, Taehyung, dan Jungkook menuruni bus. Yoongi memandu mereka menuju restoran milik Taeyeon-noona.
Berjalan kaki dari halte bus ke restoran Taeyeon agak memakan waktu, tetapi ketika sampai di sana, Yoongi benar, tempat itu memang worth it.
Restoran saat itu tidak terlalu ramai, dengan suasana vintage dan lagu jazz mengalun, membuat suasana menjadi nyaman.
"Selamat datang―oh, Yoongi! Kau datang lagi?" ujar seorang pelayan.
"Solar-noona!" sapa balik Yoongi, "yeah, aku mengajak teman sekamarku dan tetangga baruku untuk makan siang di sini."
"Ahh..." Solar manggut-manggut.
Dia menoleh ke arah Jimin, "Dia...pernah ke sini, 'kan? Ji―siapa gitu."
"Jimin," jawab Yoongi.
"Ah, iya, Jimin!" seru Solar, lalu menoleh ke arah dua tetangga baru, "dan kalian pasti si tetangga baru."
"Aku Kim Taehyung," sapa Taehyung tersenyum sopan.
"Jeon Jungkook," lanjut Jungkook.
Solar memerhatikan Taehyung, dari atas sampai bawah, "Aku seperti pernah melihat wajahnya."
"Dia selebgram," jawab Jungkook.
"Ah, pantas," Solar manggut-manggut mengerti. "Ayo, kuantarkan kalian ke meja kalian."
Solar mengantarkan mereka ke tempat yang gak terlalu jauh dari kounter, dengan kursi untuk empat orang.
Yoongi duduk di sebelah Jimin, sedangkan Taehyung duduk di sebelah Jungkook.
Solar menyerahkan empat menu. "Apa kalian akan langsung memesan?"
"Ah, kami lihat-lihat dulu," jawab Yoongi.
"Baiklah," Solar mengangguk mengerti dan berjalan menuju kounter.
Ke empat manusia itu membolak-balik halaman menu.
"Lo bakal ntraktir kita, 'kan?" tanya Jungkook, melihat ke arah Yoongi.
Taehyung menoleh ke arah Jungkook, bingung.
Jimin menatap ke arah Yoongi dengan tatapan gak percaya.
"DEMI APA?! KEMAREN KEMAREN GUE MINTA PIZZA HUT BARU DIBELIIN DUA BULAN KEMUDIAN! SEKARANG LO MAU TRAKTIR DUA TETANGGA BARU KITA?! WHAT THE FUCK MIN YOONGI?!"
Jimin teriak, kawan-kawan.
Yoongi masang wajah datar.
Satu restoran pada cengo, termasuk kedua tetangga baru mereka.
"Jiminie bego, kalo gue gak bilang gitu, si Jeka ini gak mau ikut," jawab Yoongi tanpa menoleh, meneliti menu lagi.
"Oh," Jimin memasang wajah sehabis mendapat pencerahan dan manggut-manggut.
Yoongi kini menatap kedua tetangga barunya, "Jadi, lo pada mau pesen apa?"
Taehyung langsung melihat ke arah menu, gugup mendadak, "Eh...umm.."
Jungkook dengan santai membolak-balik buku menu, "Semua yang mahal."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Gak papa, gue kaya, kok." -yoongi
"Kaya dari mana?" -jimin
"Gue 'kan anaknya Suho." -yoongi
panjang ya?
continue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Ganteng | taegi ▪ kookmin
FanfictionJimin dan Yoongi kedatangan tetangga yang ganteng abis. // bottom!yoonmin-centric top!vkook // ft. jin + hobi + joon