Jeon Jungkook gagal paham dengan perang di Instagram-nya. Apalagi post-nya Taehyung.
What the maksud, really?
Sekarang, dia lagi makan bareng Yoongi―makan lamb skewer.
"Jangan buta, Jeon," jawab Yoongi memakan makanannya, "kau tahu betul apa maksudnya."
Jungkook diam.
Sepertinya, dia punya gambaran apa yang terjadi. Tapi, ya, dia menolak gambaran itu.
"Tadi itu siapa?" tanya Yoongi, menatap Jungkook.
"Siapa?" Jungkook menatapnya bingung sebelum mulutnya bergumam oh, "Eunha. Teman SMA."
"Satu universitas?"
"Eh, ya, kurasa," jawab Jungkook, "baru lihat dia tadi."
"Ngapain kalian?"
"Dia mengajakku mencari makan tadi, sebenarnya," ujar Jungkook, "tapi, kau datang."
"Dan, kau memilih makan bareng denganku?"
Jungkook menatap pemuda di depannya datar, "Kau bilang ingin membicarakan hal penting."
Yoongi mengerutkan kening, "Aku bilang ingin membicarakan sesuatu, bukan hal penting."
"Lah?"
"Apa kau se-desprate itu menghindari Eunha?"
"Hah? Tidak!"
Yoongi mengamati wajah Jungkook yang langsung menaikkan suaranya ketika dia menanyakan hal itu.
"Kenapa menghindari cewek itu?" Yoongi menyesap minumnya.
"Karena, dia menyebalkan," jawab Jungkook, mendengus dan tidak menatap ke arah pemuda bersurai biru itu.
"Hmm? Benarkah?" Yoongi bergumam, "kau suka dengannya."
Jungkook langsung menatapnya tajam. Yoongi merasakan aura tak mengenakan menguar dari tubuh itu.
"Aku tak menyukainya," suaranya terdengar rendah.
"Kau menyukainya," Yoongi mengucapkan seolah itu kata final.
"Aku tak bisa menyukainya," ungkap Jungkook lirih.
Jungkook menundukkan kepalanya, melihat ke arah lain. Sedangkan Yoongi mengamati pemuda itu dengan saksama.
"Bisa beritahu aku alasannya?" Yoongi kembali menyesap minumannya.
"Tidak..." jawab Jungkook. "Lagipula, perasaan suka itu sudah memudar. Aku tak menyukainya lagi."
"Aku hanya ingin memastikan," ucap Yoongi menatap tepat ke mata Jungkook, "Jimin bukan hanya pelampiasanmu karena putus cinta."
"Apa? Tidak! Aku tak akan berbuat sejahat itu!"
Jungkook menggebrak meja, membuat mereka menjadi pusat perhatian.
Yoongi menghela napas. "Duduklah dengan tenang. Aku tak suka menjadi pusat perhatian."
Dengan perlahan, Jungkook duduk kembali ke kursinya, dengan wajah yang menunjukkan emosi yang jelas.
Marah.
"Jeon, aku bisa melihat rasa ketertarikanmu terhadap teman sekamarku. Tetapi, jika kau tidak yakin dengan perasaanmu, sebaiknya kau menjauh darinya. Aku tak mau dia tersakiti lagi."
Yoongi mengucapkannya dengan tatapan sangat serius, membuat Jungkook bergidik.
"Aku memang merasa tertarik dengannya...tapi, aku tak yakin..." ungkap Jungkook lirih.
"Kalau gitu cepat putuskan sebelum aku membunuhmu."
"Apa kau serius akan membunuhku?"
"Kau tahu aku ahli memasak."
"Ah. Kau benar-benar akan membunuhku."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Beritahu aku alasannya.""Aku tak bisa hyung."
"Pasti alasan yang konyol. Beritahu saja padaku."
"Tidak―"
"Aku membawa pisau lipat di sakuku, Jeon."
(༎ຶ⌑༎ຶ)
I swear to God
This shouldn't be happened
Seriously
Noooo
I really made this thocontinue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Ganteng | taegi ▪ kookmin
FanficJimin dan Yoongi kedatangan tetangga yang ganteng abis. // bottom!yoonmin-centric top!vkook // ft. jin + hobi + joon