BAGIAN 1

26K 519 31
                                    

05.45
Gadis itu masih meringkuk dibawah selimut tebalnya,kedua matanya masih terpejam penuh kedamaian. Hari ini adalah hari pertama ulangan tengah semester gasal untuk SMA 55 Jakarta,tapi lihatlah yang gadis itu lakukan masih tertidur pulas dengan tenang. Ia adalah ladiva grace kerap disapa didi,gadis songong yang sangat sombong seantero sekolah. Siapa sih yang nggak kenal sama yang namanya ladiva grace atau didi,gadis urakan yang suka masuk keluar ruang bk.

Kringggggggg...kringggggg suara alarm terus berbunyi,didi dengan mata masih terpejam mencari jam mungil itu.
Prangg! Dengan masih malas didi melempar jam bekernya begitu saja kearah tembok,ia kembali menarik selimut tebalnya sampai keatas dadanya. Mungkin hari ini ia akan telat untuk kesekian kalinya,oh ayolah didi itu gadis bukan cowok bad.

"DIDI BANGUN!!!!" dengan tidak santainya ibu paruh baya itu menarik selimut didi kesembarang arah. Raut muka ibu didi sudah merah padam melihat anak gadisnya jam 6 juga belum bangun,bahkan molla dan juga molli kucing didi pun sudah bangun dari jam 5 pagi tadi. Dasar didi kebo :3. Didi hanya merubah posisi tidurnya dan mengambil bantal untuk menutupi telinganya,ibunya sudah berkacak pinggang sambil geleng Kepala melihat kelakuan didi yang tidak berubah. Adiknya,zura bahkan sudah memakai seragam ciri khas sd merah putih berada di samping ibunya dengan segelas susu ditangannya.

"di kalau kamu nggak mau bangun ibu udah putusin kamu ibu pindah ke medan" ibu didi melenggang pergi dari kamar dan menggandeng tangan mungil zura. Seperti di landa petir tiba-tiba didi langsung bangun dan menuju kamar mandi entah ia mendengarkan perkataan ibunya atau sudah waktunya ia bangun untuk sekolah. Suasana kamar sudah seperti kapal pecah makanan berserakan dilantai,selimut tidak rapi dan buku buku semua berada dibawah tidak Ditempatnya.

10 menit kemudian,didi sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di kepalanya. Ia segera menuju ke almari dan mengambil seragam putih abu-abu miliknya. Tanpa dandan aneh-aneh ia hanya menggunakan bedak bayi asal lalu melengos pergi meninggalkan kamar,didi menuruni anak tangga dan menghampiri ibunya. Wajahnya sudah dilanda kepanikan,entah takut telat atau takut dimarahi ibunya.

"bu ibu nggak serius kan sama yang tadi ibu omongin ke didi?" didi merengek disamping ibunya.

"ya itu tergantung kak didi mau berubah atau mau dipindah?" sahut zura yang sedang asyik memakan oatmeal paginya. Didi melirik sengit dan kembali merengek kepada ibunya. Ibu didi hanya mengeryitkan alisnya dan kembali sibuk ke sarapan pagi.

"bu ayolah jangan pindahin didi,didi nggak mau ikut sama ayah di medan didi mau disini sama ibu" didi memeluk tubuh ibunya,drama yang ia buat pagi ini cukup menarik biasanya juga kalau diancem ibunya didi nggak selebay ini.

"zura udah selesai sarapannya?" ibu didi sama sekali tak menggubris celotehan didi pagi ini,ia hanya mempedulikan zura anak gadis keduanya. Perlu kalian tahu zura masih kelas 6sd dan pemikiran zura dengan didi pun sangat berbeda. Zura lebih berfikir dewasa dari pada didi yang seperti anak smp padahal zura masih umur 12 tahun dan didi sudah 16 tahun. 4 tahun lebih tua dari zura.

"di kalau kamu nggak sarapan bawa bekal Aja ibu sudah siapin roti di tupperware" Didi menghela nafasnya kasar lalu mengambil tupperware di depan ibunya,ia kembali kekamarnya mengambil tas dan juga sepatu.

"didi ngambek sama ibu" ucapnya. Ibu didi hanya tertawa cekikikan bersama zura,membuat didi marah adalah rutinitas zura dan juga ibunya setiap pagi.
Zura beranjak dari tempatnya dan membuntuti kakaknya masuk ke kamar.

Skip

30 menit sudah perjalanan menuju SMA 55,didi menutup pintu mobil dengan kesal tanpa seucap katapun ia langsung melengos pergi masuk kesekolah bahkan tidak salam kepada adik dan ibunya sendiri. Ibunya hanya geleng kepala dan tersenyum,sudah biasa kan didi seperti ini. Didi berjalan ke ruangannya dengan malas,fikirannya hanya ingin bermain leha-leha dan tidak peduli dengan belajar. Dan hari ini juga adalah hari pertama ulangan semester ia harus belajar dan itu membosankan. Didi menduduki kursi dan menangkupkan kepalanya diatas lipatan kedua tangannya. Hari ini ia akan absen belajar dan akan tidur sampai nanti bel berbunyi.

Brakk! Tas ransel berwarna hitam itu tiba-tiba menimpuk kepala didi,membuatnya harus bangun kembali. Ia melihat keseluruh kelas dan disampingnya sudah ada ketua osis berdiri sambil memakan permen karet strawberry. Didi melihatnya dengan tatapan tajam dan hanya dibalas acuh tak acuh oleh ale sang ketua osis disekolah ini.

"apa lo liatin gue? Percaya gue ganteng" ale tersenyum mengejek didi dan duduk disamping didi.

"songong lo" didi melanjutkan tidurnya kembali dan membuang tas ransel ale kesampingnya.

"lo gila apa gimana sih bukannya belajar malah tidur" lagi lagi tidur didi harus gagal gara-gara manusia biadab itu. Didi membuka tasnya dan belajar tanpa membalas ucapan ale tadi.

"yee songong" sekarang giliran ale yang mengatakan didi songong. Didi masih fokus ke catatan di bukunya celotehan ale sama sekali tidak ia dengar,bahkan tara teman sebangkunya dikelas menyapa pun ia hiraukan.

Kringg... Bel tanda masuk sudah berbunyi semua murid menaruh tasnya di almari bok belakang,didi sudah menyiapkan catatan contekan di loker meja dan juga hp kesayangannya. Ia yakin pasti uts kali ini nilai raportnya tuntas semua berkat contekan yang sudah ia siapkan. Ale pun masih sibuk mencari kartu utsnya,diam-diam ia melirik keloker didi disana sudah ada hp dan juga beberapa kertas kecil. Ale menengok kearah belakang,didi masih sibuk menaruh tasnya di almari bok. Dengan cepat ale mengambil contekan semua yang didi simpan dilokernya kedalam tas ranselnya,lalu berjalan kebelakang menaruh tasnya.

"heh ketua osis songong" didi mencolek tangan ale dengan kasar membuat ale harus berbalik badan kesamping.

"dasar cewek urakan" ale meninggalkan didi begitu saja dan kembali ke kursinya,didi menghentakkan kakinya berkali-kali kemudian mengikuti ale berjalan dibelakangnya.

Bunyi sepatu pantofel sudah menggema dari luar,semua murid menunggu siapa yang guru yang akan mengawasi untuk hari ini. Guru berumur 40 an itu masuk kekelas dengan membawa soal yang masih terbungkus rapi di dalam map,wajah didi kembali sumringah pasalnya guru yang mengawasi untuk hari ini adalah bu ika guru yang selalu sibuk dengan ponsel dan juga lipstiknya. Soal dan juga kertas jawaban sudah dibagikam semua ke murid yang ada dikelas,didi membaca soal satu demi satu. Tangannya mulai merogoh keloker meja,hp dan juga kertas contekan semua tidak ada. Didi menepuk jidatnya kuat-kuat,ponsel kesayangannya entah kemana dan contekan hilang begitu saja ia tidak bisa mengerjakan soal sama sekali. Wajahnya kembali panik bingung harus mencontek ke siapa,ia menengok ke samping si ketua osis songong itu masih sibuk mengerjakan soal. Ale pun merasa diperhatikan oleh didi menghentikan aktivitasnya sejenak dan tersenyum smirk kepada didi.

"lo kan yang ambil kertas sama hp gue" tanya didi sambil merebut soal ale.

"sorry tadi gue nemu diloker lo" bisik ale tepat ditelinga didi dan merebut soalnya dari tangan didi. Jadwal uts hari ini adalah fisika dan juga ekonomi dan didi tidak belajar sama sekali membuka buku hanya ia lihat tidak ia baca,rencananya untuk mencontek mendapat nilai raport bagus sudah menjadi mimpi yang terlewatkan. Ia menengok kekanan dan ke kiri untuk sekedar mendapat contekan dari tara ataupun dari gea,hasilnya nihil mereka berdua masih sibuk memikirkam rumus yang begitu rumit. Didi sudah putus asa ia hanya bisa silang indah dan mengumpulkan kertas terlaknat itu kedepan. Ale tersenyum kemenangan dan mengumpulkan kertas ulangannya kedepan.

Maafkan typo atau kata-kata yang salah. Langsung aja comment,dan jangan lupa bintangnya 👍 bab 2 akan segera dipublish.

19 oktober 2017

Bad Girl Vs Ketua Osis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang