BAGIAN 5

5.9K 228 15
                                    

Hari ini adalah hari kedua sma 55 melaksanakan ulangan tengah semester,jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Alena sudah sibuk bergelut dengan wajan dan panci didapur tidak lupa dibantu oleh anaknya zura,didi? Ia masih meringkuk dibawah selimut bermotif stitch itu. Menu makan untuk sarapan pagi ini adalah nasi goreng spesial sesuai dengan pesanan zura tadi malam.

"dek tolong bangunin kak didi ya" titah alena Kepada zura. Zura meletakkan piringnya diatas meja dan berjalan menuju kamar didi. Tepat didepan pintu didi,zura mengetuk pintu beberapa kali dan tidak ada sahutan dari dalam. Zura membuka pintu yang tidak dikunci dan masuk kedalam kamar,disana ada didi yang memeluk boneka stitch dan masih meringkuk diselimut menikmati hangatnya selimut. Zura berkacak pinggang didi selalu telat bangun dan tidak pernah sholat subuh. Ia mengambil air putih segelas yang disediakan dimeja,tanpa merasa bersalah, zura menyiram didi dengan air yang diambil sebelumnya.

"ya allah! Kebakaran! Kebakaran!" teriak didi panik dan segera mengambil ponselnya keluar. Zura terpaku ditempatnya,tawanya pecah seketika melihat ekspresi sang kakak bagaimana paniknya waktu usai disiram. Idenya untuk membangunkan kakaknya benar-benar berhasil.

"ada apa sih di?" tanya alena dari bawah.

"ibu kebakaran bu,zura mana? Cepetan ayo keluar!" tawa alena ikut pecah,sudah ia tebak pasti ini kelakuan zura membangunkan didi yang tak kunjung bangun. Didi masih berdiri dianak tangga ketiga dengan rambut yang masih berantakan,dan baju tidur bermotif banana yang melekat ditubuh Mungilnya.

"kebakaran jenggot iya" balas alena disela tawanya. Didi berdiri diam mencerna kata-kata ibunya barusan. Ia melihat sekelilingnya tidak ada bau asap dan juga api,raut wajahnya berubah drastis menjadi merah padam.

"ZURAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!"

Suasana ruang makan dirumah ale benar-benar sangat sepi apalagi ini kasih terbilang pagi,hanya dirinya dan papanya yang duduk diantara kursi-kursi itu yang disediakan diruang makan. Menu makanan yang sangat banyak hanya disantap oleh 2 orang saja kemarin mamanya benar-benar tidak pulang kerumah,bukan ini yang diinginkan oleh ale melainkan ia ingin sarapan bersama keluarganya. Ale tersenyum miris membayangkan dirinya waktu kecil yang selalu disayang dengan mama dan papanya diwaktu weekend,tapi itu semua hanya ada diangan-angannya semua berubah 360 derajat ketika ia masuk smp. Semua menjadi sibuk dengan urusan pribadinya,bahkan setiap hari minggu dan sabtu saja kedua orangtuanya masih senang berada dikantor dengan tumpukan map-map yang mengisi setiap meja. Ale pernah berfikir,apa hanya dirinya yang selalu ditelantarkan oleh kedua orangtuanya demi memuaskan keinginan papa dan mamanya.

"papa berangkat dulu" ucap lelaki paruh baya itu atau sering disapa arsen pemilik perusahaan tambang. Ale menghiraukan papanya dan menaruh sendoknya diatas piring,pikirnya papanya selalu tidak mau menunggunya sampai ia selesai makan. Ale kembali kekamarnya mengambil tas ransel dan juga sepatu yang berada di rak,ia mengambil kunci mobil yang tergantung di samping pintu. Untuk hari ini ia akan mengistirahatkan simanis atau motor matic kesayangannya. Ale keluar dari rumahnya melihat mobil ayahnya sudah melaju dulu sekitar 5 menit yang lalu,tanpa basa-basi terlebih dahulu ia segera memasuki mobil dan berangkat kesekolah.

25 menit ale sudah sampai diparkiran,mobilnya ia sengaja parkir paling depan toh nanti juga ia pulang paling akhir kan. Ale keluar dari mobil rambutnya ia sengaja sisir asal membuat kaum hawa kagum terhadapnya. Bahkan resa mantan ale pun sampai sekarang masih sering menghubungi ale untuk sekedar tukar kabar atau pun jalan bersama.

'pagi kak ketos'

'gila keren bener kak ale'

'kak ale senyum dong'

'kak ale love you'

'duh mimpi apa semalem gue ketemu sama pangeran ale'

Itu lah sekiranya celotehan dari beberapa siswi yang berada dikoridor,ale hanya tersenyum tanpa menoleh sedikitpun kepada mereka. Ia melihat,diujung sana diujung koridor sudah ada angga dan juga dahlan yang Menunggunya dengan tas ransel yang masih menempel pundaknya. Ale menghampiri mereka,dan bergabung duduk diujung koridor.

"tumben lo nggak belajar lan?" tanya ale kepada dahlan. Dahlan Hanya berdehem.

"suntuk gue belajar mulu,eh lusa ke PIM yuk" balas dahlan.

"mau ngapain ke PIM,kaya nggak tau kesibukan ketos kita aja" celetuk angga. Ale hanya tersenyum,jadi ketua osis memang tidak enak tapi terkadang juga ada enaknya misalkan kita bisa berbagi fikiran dengan teman-teman osisnya sisi tidak enaknya selalu tidak ada peluang untuk bermain keluar ataupun ke mall hanya untuk sekedar nongki-nongki ala anak remaja.

"sabtu aja deh gue ada waktu luang" dahlan dan juga angga hanya menganggukkan kepalanya,mereka berdua masih belum yakin ale ada waktu luang untuk bermain. Senin saja acara sekolahan sudah dimulai dan pastinya semua osis akan lembur untuk 2 hari weekend,untuk pulang kerumah saja masih berada diangan-angan belum tentu diizinkan oleh pengawas osis.

"yakin sabtu le?" tanya dahlan dengan senyum tipis dibibirnya. Ale membuka tasnya dan mengambil buku paket yang ia bawa,bahkan ia juga tidak yakin dengan perkataannya tadi. Nanti siang sehabis pulang sekolah saja osis rapat kembali,membuat laporan yang akan disetorkan ke kepala sekolah. Belum lagi ia harus mengatur ini-itu membuat kepalanya pusing seketika.

"kalau nggak bisa nggak usah dipaksain kali le" tukas angga lalu pergi kekelas bersama dahlan. Lagi-lagi ale hanya diam ditempatnya,difikir-fikir memang dahlan dan juga angga sifatnya seperti cewek tapi itulah sifat mereka berdua tapi perlu kalian semua tau mereka berdua itu cowok bad kok suka balap liar setiap malam dan juga ke club jika ada masalah dengan pacarnya. Ale menggelengkan kepalanya pelan dan berdiri.

"eh ada si ketos" gadis urakan itu kembali,dan lihatlah penampilannya saat ini. Ini hari selasa dan sekolah mewajibkan memakai sepatu hitam putih dan yang ia pakai hari ini sangat melanggar aturan,sepatu putih converse dengan kaos kaki hitam semata kaki. Blazer yang sengaja ia tak pakai dan juga rambut yang dikuncir asal.

"lo mau shopping apa mau sekolah?" tanya ale dengan bibir menahan tawa.

"wah,ceritanya lo ngetawain gue" balas didi dengan tangan yang dilipat didada. "kenapa masalah?" ejek ale kembali. Didi membuang wajahnya kesembarang arah dan meninggalkan ale diluar sendiri.

Hai,kembali lagi. Jangan lupa vote 😊

Bad Girl Vs Ketua Osis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang