02

417 35 0
                                    


Hari ini Feby merasa tidak enak badan. Mungkin karna pesta semalam. Kepala Feby terasa pusing dan berkunang kunang. Suhu udara di sekitarnya pun jadi terasa dingin dan memaksa Feby mengenakan jaket saat sekolah hari ini.

Kepala Feby semakin terasa pening saat mendengarkan pelajaran yang gurunya berikan. Feby menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya di meja. Membiarkan tubuhnya merasakan perasaan yang tercampur campur.

"Feby"

Feby mengangkat kepalanya dan melihat guru yang memanggilnya.

"Iya bu?"

"Apa kamu sakit?"

Baekhyun langsung menoleh ke arah Feby yang duduk tepat di belakangnya. Baekhyun melihat wajah Feby yang mulai memucat, dan membuatnya khawatir.

"Iya Bu, kepala saya sangat pusing"

"Baiklah, istirahat saja di UKS"

"Biar saya antar bu!"
Seru Baekhyun.

"Baiklah, baek, tolong antar Feby ke UKS ya"

"Baik bu. Ayo Feby"

Baekhyun beranjak dan menggandeng tangan Feby yang terasa panas.

Ruang UKS cukup jauh dari kelas Feby. Mereka harus melewati beberapa koridor dan aula.

"Kenapa kau tak bilang kalau kau sakit?"

"Tidak tahu, tadinya juga tidak seperti ini"

"Apa karna pesta semalam? Kau pulang terlalu larut semalam, padahal cuaca sedang sangat dingin"

"Iya, sepertinya"

"Kau ini, membuat khawatir saja"

Baekhyun membantu Feby berbaring di ranjang UKS.

"Kau tunggu sebentar ya. Aku ambilkan obat"

Feby memejamkan mata dan mengatur deru nafasnya. Kepalanya semakin pening dan nafasnya terasa panas. Baekhyun cukup lama mengambil obatnya.

Feby mendengar suara langkah kaki yang ia kiranya Baekhyun. Langkah itu terhenti saat kiranya sudah tepat di samping Feby. Feby mengulurkan tangannya sambil tetap memejamkan mata.

"Berikan padaku"

Baekhyun tidak menjawab. Tak lama kening Feby terasa hangat dengan tangan seseorang yang memegang keningnya. Mungkin Baekhyun yang mengecek keadaan Feby.

"Sudah, aku tak apa. Berikan padaku obatnya"

Tanpa jawaban sedikitpun. Ini membuat Feby mulai berfikir yang tidak tidak. Tangan itu lepas dari kening Feby, namun Feby masih merasakan seseorang di samping nya.
Tiba tiba terdengar suara siulan halus dan bernada lambat yang sepertinya berasal dari seseorang di samping Feby.

Feby bisa merasakan degup jantungnya yang semakin kencang. Feby semakin tak berani membuka matanya. Feby mengembalikan posisi tangannya agar saling berpegangan dengan tangan satunya. Keringat Feby mulai bercucuran. Feby tak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang.

Suara siulan itu semakin dekat, rasanya orang itu mendekatkan mulutnya ke telinga Feby. Feby mulai menangis dan tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya.












































"Feby, maaf membuatmu menunggu, ini obatnya"











Feby melemaskan tubuhnya seketika saat mendengar suara Baekhyun yang menghampiri nya. Feby masih belum membuka matanya dan menunggu Baekhyun benar benar di sampingnya.

Whistle • exoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang