Ini sudah seminggu semenjak kejadian tak terduga itu ah ingin rasanya aku bunuh diri akan tindakkan bodoh ku taetae mianhe, aku hanya kesepian ya walaupun tiap jam kau mengabari ku tapi tetap aja aku membutuhkan seseorang yang nyata ok kau juga nyata namun kita bertemu sebulan sekali itu sungguh menyiksa ku, ah iya kalian pasti sudah tau aku bukan? Stephanie hwang miyoung yang telah menghianati kim taeyeon manusia sempurna, dia baik, dork, mapan, cantik plus tampan dan satu lagi dia itu setia ya walaupun dia itu byun namun dia tetap setia, aku tidak meragukan kesetiaannya karna selama 7 tahun lebih kami berhubungan tidak pernah sekali pun aku mendapatkan kabar yang tidak enak tentang nya, semenjak malam yang buruk itu aku segera mengakhiri hubungan ku dengan nickhun lalu memutuskan kembali ke california, daddy marah besar pada ku atas penghianatan yang ku lakukan kepada taeyeon, sungguh aku sangat menyesal apa yang harus ku lakukan agar taeyeon kembali kepada ku? Aku rasa tidak ada, aku benar benar putus asa bahkan oppa ku sendiri yang tinggal didekat kantor taeyeon tidak ingin memberi tahu pada ku tentang keadaan taeyeon
"Taetae I miss you" aku terus saja memperhatikan foto fotonya tidak pernah ada kata bosan untuk melihat wajahnya, senyumnya, matanya, bahkan untuk mendengar suaranya adalah candu bagiku no semua yang ada pada dirinya adalah candu bagiku, aku sudah mengirimi beberapa bahkan ratusan atau ribuan pesan padanya namun tak ada satu pun yang dibalas olehnya, aku menghubungi yoona namun hasilnya sama, apa taeyeon menceritakan padanya tentang penghianatan ku, sudah tiga hari aku mengurung diri dikamar aku benar benar tidak mood berbuat apa apa selain tidur diranjang ku sambil menangis melihat foto foto kami, aku terus memandang jari ku yang memakai cincin pemberian taeyeon malam itu, apa dia berniat melamar ku? Apa dia menepati janji nya dulu? Aku benar benar merasa bersalah, aku harus bertemu dengannya dan memperbaiki ini semua yeah aku harus ke jepang saat ini juga
***
Selama seminggu lebih ini aku benar benar gak mood berkerja apa lagi tiap menit tiffany slalu saja mengirimi ku pesan dengan kata kata diakhiri oleh maaf, sungguh aku sudah memaafkannya kenapa dia minta maaf lagi
"Hy taengoo mau makan malam bersama" jessica masuk keruangan ku dan langsung berdiri disamping meja ku
"Aku tidak nafsu"
"Ch semenjak kembali dari seoul kau terlihat buruk, pendiam pemarah dan sangat susah diajak kemana mana" jessica mempout bibirnya menatap ku yang masih fokus pada lembaran lembaran ditangan ku
"Bagaimana perkembangan di"
"Stop bicara kerjaan" ujarnya menatap ku dingin
"Arraseo ahjumma"
"What's"
"I'm just kidding" ujar ku saat tangannya hendak memukul kepala ku yang mulus ini bisa bisa amnesia dadakan aku kalau sampai ice princess itu memukul ku
"Baiklah kajja kajja kajja" aku meletakkan semua berkas yang aku pegang dimeja dan merapikan kemeja ku yang sedikit berantakkan, jessica masih saja memperhatikan ku
"Berhentilah nanti kau jatuh cinta" aku terkekeh geli melihat wajahnya yang memerah, malu? Ternyata ice princess bisa malu
"Pany" aku terkejut melihat dia berdiri didepan pintu ku hanya saja dia sedang fokus ke tasnya mungkin mencari sesuatu
"Sica" aku membalikkan badannya yang hendak membelakangi ku
"Wae" dia menatap ku bingung ok apa yang harus aku lakukan aku hanya ingin tiffany pergi sungguh aku tidak ingin jatuh kepelukkannya lagi aku masih trauma, aku melirik sekilas tiffany tersenyum kearah ku dan berjalan masuk ok fix jeti maafkan aku
Aku menempelkan bibir ku dengan bibir jessica secara hati hati dan lembut aku melumat bibirnya, aku tidak ingin melihat wajahnya jadi aku menutup mata ku, aku menarik tangannya untuk diletakkan dibahu ku sampai saat ini masih tidak ada balasan atau penolakkan dari jessica, aku membuka mata ku dan melihat tiffany yang berdiri membeku disana, dia nangis? Ayolah taengoo tinggikan ego mu jangan luluh pada air matanya"Aaahhmmppp" ereng jessica tertahan saat tangan ku meremas butt nya ku pastikan rok yang dia pakai naik turun akan ulah ku ok aku boss yang cabul, omo jessica membalas ciuman ku bahkan dia memijat lembut tengkuk ku, pany-ah ku mohon pergi dari sini, aku melepas pangutan kami karna pasokkan oksigen yang mulai menipis aku langsung memeluk jessica erat, nyaman dan hangat hanya itu yang kurasakan, kami masih sama sama mengatur nafas, aku menenggelamkan wajahku keleher jessica menghirup aromanya dalam dalam sedikit membuat ku tenang, aku mengangkat kepala ku dan melihat tiffany masih disana, pandangan matanya membuat ku sakit, apa yang harus ku lakukan, jessica melepas pelukkan kami dan menatap ku bingung
"Sica malam ini jangan pulang dulu, tungguin aku diruangan mu, aku akan jelaskan semuanya sekarang kembalilah keruangan mu" perkataan taeyeon membuat jessica seperti terhipnotis, jessica mengangguk patuh dan melangkah kan kakinya keluar, dia terkejut akan kehadiran tiffany yang menatapnya tajam namun dia terus berjalan keluar dari ruangan taeyeon
"Ap-apa yang kau lakukan disini" taeyeon menatap tiffany yang berjalan mendekatinya
"Taetae bogoshipo" tiffany langsung memeluk taeyeon sambil menangis
"Sudah" ujar taeyeon melepas pelukkan mereka yang lumayan lama
"Berhentilah menangis" taeyeon mengusap lembut pipi tiffany
"Tae"
"Ssttt, jangan bicara lagi" taeyeon takut kalau dia mendengarkan perkataan tiffany dia akan luluh dan kembali kepelukan tiffany andwae taeyeon harus melupakan tiffany begitupun tiffany yang harus melupakan taeyeon
"Tae bisa kah kita mengulang nya lagi" tiffany menatap taeyeon penuh harapan
"Ayo lah pany-ah kau tidak boleh seperti ini"
"Apakah kita sudah benar-benar berpisah ?Atau apakah kita hanya berpisah untuk sementara waktu saja , seperti yang dulu kita janjikan ?" Taeyeon terdiam mendengar perkataan tiffany
"Pany-ah kita udah mutusin untuk berpisah malam itu"
"No bukan kita yang mutusin tapi kau tae kau yang memutusin hubungan kita aku tau aku salah bahkan aku tak pantas dimaafkan tapi ku mohon kasih aku satu kesempatan lagi" isak tiffany
"Tiffany pulang lah" jujur taeyeon akan luluh sebentar lagi kalau tiffany tidak pergi dari hadapannya
"Pulang, ok aku akan kembali besok
Aku mencintaimu tae, aku tidak peduli jika aku harus menunggumu selamanya
kapan pun kau menginginkanku lagi, Aku akan selalu tersenyum untukmu, jadi ku mohon jangan bohongi hati mu yang masih menginginkan ku" tiffany mengecup bibir taeyeon lama bahkan menyesap nya sebentar"Saranghae" tiffany membelai lembut pipi taeyeon lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan taeyeon, setelah tiffany pergi air mata taeyeon langsung mengalir mulus ke pipinya
"Someone help me please" isak taeyeon duduk dilantai dan bersandar dimeja kerja nya
***
aku keluar dari ruangannya dengan perasaan campur aduk, sangat sakit melihatnya berciuman dengan wanita lain namun aku bisa apa aku juga pernah melakukannya bahkan lebih
tuhan ku mohon kembalikan dia kepelukkan ku lagi aku janji tidak akan menyia nyiakannya lagi sungguh aku tidak bisa hidup tenang tanpanya aku sangat mencintai nya
egois kah aku? apa aku masih pantas untuknya? tapi aku akan berusaha agar membuatnya kembali pada ku
berikan aku satu kesempatan ku mohon
aku berjanji pada diri ku sendiri akan membuatnya kembali pada ku-tiffany hwang-