Korea dan jepang dua negara yang memang sebenarnya tidak terlalu berjauhan, bahkan siapapun bisa pulang pergi hanya perlu beberapa jam saja.
Tapi jarak sedekat itu tetaplah jauh dimata chen yang masih memandang dirinya didepan kaca besar, memandang wajahnya yang sudah dirias demikian rupa untuk membuat orang diluar sana tersanjung. Chen masih memandang lekat kearah kaca semakin menyipitkan matanya, tangan kanannya mempererat genggaman pada ponselnya itu.
Beberapa detik yang lalu chen mendapat sebuah kiriman, kiriman sebuah foto wanita yang sedang duduk bersama pria yang dia kenal mantan sahabatnya dulu.
Emosinya semakin tidak terkendali,. Chen menghempaskan ponselnya kencang kepojokan sana, nafasnya tersegal segal karna emosinya yang semakin tidak terkendali.
"Kau kenapa chen?" Tanya seseorang yang baru masuk dan menatap kasihan pada ponsel yang sudah tergeletak hancur itu
Chen sama sekali tidak membalas ucapan luhan seorang idol yang sama seperti dirinya itu.ia lebih memilih mengambil ponselnya kasar dan menghempaskan tubuhnya kesofa disamping luhan.
"Aku iri padamu lu" kata chen mengusap wajahnya kasar
"Aku?" Kata luhan membulatkan matanya "kenapa denganku?" Tanyanya lagi matanya tak kalah besar
"Aku iri karna kau bisa mengungkapkan siapa kekasihmu pada media, seandainya . . ."chen menghentikan ucapannya dan menutup wajahnya dengan telapak tangannya dan mengusapnya sekali lagi
Luhan tersenyum memandang chen yang berantakan, padahal setengah jam lagi chen harus tampil tapi tampilannya saat ini sangat tak karuan "kau tau? Kita sudah memilih menjadi idola, kita harus menangung resikonya. Tapi kita juga manusia, apalagi diumur kita seperti ini umur dimana rasa cinta itu berkembang. Menurutku asalkan kau yang memberitahunya langsung, bukan media itu lebih baik. Apapun yang kau lakukan jika mereka memang lah fans mu mereka tidak akan meninggalkanmu apapun keadannya" kata luhan menepuk pundaknya dan berlalu pergi
Chen merogoh ponselnya lagi, dan memandang layar yang retak itu
"Maafkan aku young, maaf sudah meninggalkanmu" katanya pelan menenggelamkan pikirannya pada masalalu yang sudah ia abaikan dua bulan ini.
♡♡♡♡
"Yak! Lihatlah tubuhnya, aku rasa dia benar benar hamil"
"Hamil katamu? Anak siapa?"
"Apa itu anak chanyeol? Atau suho?"
"Tapi bisa saja itu anak yixing ataupun sehun simodel itu.jika benar ini akan menjadi berita besar"
Baekhyun menggeleng kepalanya, mendengar bisikan dari sekitar tempat duduknya dikantin. Bisikan? Itu melebihi bisikan menurut baekhyun. Bisikan itu semakin keras ketika baekhyun melirik kearah pintu masuk dan melihat ahn hye young berjalan kearahnya.
Sudah satu bulan hye young bekerja sebagai manajer pengganti, dan lihatlah sepertinya semenjak young itu bekerja bersamanya sepertinya young bahagia, bagaimana tidak? Baekhyun yakin berat badan young semakin bertambah semenjak bekerja dengan baekhyun.
"Lama sekali" ucap baekhyun ketika young duduk dihadapannya
"Ini jam istirahat baekhyun-ssi" young menatap jengah pada baekhyun.
"Yak! Kau itu manajerku seharusnya setiap waktu kau ada untukku" ketus baekhyun
Young melenguh kesal mendengar ucapan baekhyun. "Baiklah baiklah" young lebih memilih mengalah dibandingkan harus menciptakan pertengkaran baru
KAMU SEDANG MEMBACA
My love belongs to you
FanfictionAhn hye young harus mengurusi awal kandungannya seorang diri tanpa kekasihnya, ia tak pernah memaki hidupnya meski sesulit apapun. Meski banyak orang yang membenci dirinya Byun baekhyun entah kenapa ia begitu benci melihat ahn hye young ada disekita...