special chapter

2.8K 309 11
                                    

Special capter I
.
.
.
.
.

Tangan itu begitu mungil, dia menjerit menangis, tangannya terus mengenggam jari telunjukku jemarinya begitu kecil ya sangat kecil begitu kecil, tangan itu begitu rapuh ketika pertama kali ia melihat cahaya dunia.

Aku tidak pernah menyangka, melahirkan begitu menegangkan. Air mataku rasanya ingin jatuh, begitu bahagia.

Dia datang dikehidupanku bagai malaikat kecil nan indah namun rapuh,

"Terimakasih sudah berjuang putri cantikku, selanjutnya biarkan ayahmu ini yang akan berjuang selanjutnya membesarkan mu dengan penuh kasih sayang" kataku berbisik pelan pada telinga kirinya. Aku tidak tau, aku rasa putri kecilku ini tak membiarkan perawat perawat handal itu membawa tubuh mungilnya menjauh dari kami.

Ia menggenggam erat, jari ku.

Aku tidak tega, tapi kubiarkan putri ku itu dirawat oleh mereka yang lebih tau dibandingkan aku ayah yang tak memiliki keahlian apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak tega, tapi kubiarkan putri ku itu dirawat oleh mereka yang lebih tau dibandingkan aku ayah yang tak memiliki keahlian apapun.

Mataku kembali berporos pada, tubuh cantik istriku young yang telah lelap didalam tidurnya yang lelah. Aku mengecup puncak keningnya

"Terimakasih sudah berjuang sayang" bisiknya tak ingin menganggu tidur nya lagi.

Aku duduk disamping ranjangnya dengan terus mengenggam lengannya, beberapa jam lalu jantungku dibuat hampir copot, untuk pertamakalinya aku melihat dia diantara hidup dan matinya memperjuangkan anak kami, aku menyesal

Dulu

Saat kecelakaan dan dia melahirkan

Aku tak disampingnya

Aku tidak pernah tau melahirkan, membuat nya harus diambang kematian. Aku tidak pernah membayangkan seberapa sakit dia melahirkan, aku tidak pernah tau jika melahirkan itu seperti mematahkan dua puluh tulang didalam tubuhnya, aku tidak pernah tau itu, suami macam apa aku itu?

Dia membawa bayi kami didalam tubuhnya, ia tak sekalipun pernah protes ketika tendangan itu ia malah tersenyum lebar, padahal aku yakin itu pasti menimbulkan rasa sakit tapi dia bilang

"Ini menyenangkan baek"

Aku kembali menitihkan air mata, oh berapa banyak yang dia lalui.

.
.
.

-2 bulan kandungan-

My love belongs to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang