Chen menatap young yang tertidur. Apa yang harus dia katakan pada wanita rapuhnya itu? ia mengusap puncak kepala young lembut, lalu tatapannya teralihkan ketika chanyeol memasuki ruang rawat.
Dengan tangan dimasukan kedalam kantung celananya, dan jas elegannya. Dia benar benar berwibawa dengan aera disampingnya
"baekhyun mempercepat pernikahannya" aera berpindah mendekati young
"brengsek!" umpat chen
"bagaimana kita bisa menjelaskan pada young sekarang" aera mengulang mengusap puncak kepala young. "kasihan dia, setelah anaknya meninggal sekarang baekhyun meninggalkannya juga" aera mengusap ujung matanya
"tidak" chen meninggikan suaranya "young akan bersamaku, syukurlah kalau darah daging baekhyun itu enyah dari tubuh young. Dan sekarang young akan memulai hidup baru denganku" chen merangkup tangan kanan young erat. Dingin ah benar wanita ini sudah tertidur selama seminggu ini, tanpa tau apa apa.
"chen kita tidak bisa memungkiri young belum bisa melupakan baekhyun ingat itu! jika dia memang mencintaimu. Tapi cintanya pada baekhyun lebih besar, kau hanya berada disaat yang tepat chen, tapi buka untuk mengambil isi hatinya" aera menatap chen lekat
"maka sekarang aku akan berada ditempat yang tepat untuk kedua kalinya, aku akan membawa young pergi setelah sadar menjauhkan kehidupannya dari pria brengsek bernama byun baekhyun" balas chen "aku akan fakum dari dunia keartisan. Aku akan pergi ketempat terpencil dan menjalin hubungan yang bahagia bersama young"
"berhentilah berdebat apa kalian ingin membuat young tahu semua? bagaimana kalau young tersadar hah?" kesal chanyeol kekasihnya ini memanglah emosional "aera, chen ayo kita keluar, kita bicarakan ini diluar"
Mereka meninggalkan ruangan hingga suara derap langkah mereka menghilang, sebuah air mata jatuh mengalir. Young sudah mendengar itu semuanya, ia sudah mendengarnya dengan sangat jelas.
Ia sudah tersadar sejak dua jam yang lalu sebelum chen datang, yang disambut oleh teriakan dari seorang suster penjaganyaa. Oh tuhan. . . apa ini mimpi? Ia hanya tertidur sebentar untuk menengkan otaknya setelah suster itu tidak memberi tahu tentang anaknya, dan sebuah kenyataan kembali menamparnya.
Jika berita yang baru saja ia dengar tetang baekhyun akan menikah, young iklas tapi ini? Oh tuhan young tak sanggup ia tak pernah rela anak itu meninggalkannya, sudah Sembilan bulan ya Sembilan bulan ia mengandung merelakan perutnya melar hanya untuk mengandung, tapi pada akhirnya pengorbanannya sia sia
Young menangis keras disana, tersedak berulang kali dengan nafasnya. Ia kehilangan kedua anaknya, ia ingat dulu betapa bahagianya ia melihat hasil USG yang menyatakan ia kehadiran dua malaikat dihidupnya. Ia ingat betapa senangnya dirinya ketika kedua anaknya itu pertama kali menendang perutnya. Semua kenangan itu membuat hatinya semakin sesak
"kyung . ." young melirik kearah jendela dengan tirai yang berhembus "kau disanakan. . ."lanjutnya dengan nafas yang masih tersendat
"kyung. . . aku mohon" tangisnya semakin sesak
Kyungsoo perlahan masuk dari balkon kamar itu, young tidak memperdulikan bagai mana pria itu masuk, bagai mana pria itu bisa disana, yang young tahu pria ini akan selalu disekitarnya, andai saja pria ini disekitarnya saat kecelakan, tapi semua terlambat ribuan kali young mengatakan jika waktu tidak akan pernah terulang sampai kapanpun
"kyung. . ." young merintih dalam tangisannya
Kyungsoo mendekat melepaskan topi hitamnya, terlihat mata bundarnya menatap young menyedihkan, ia sudah memutuskan untuk melindungi wanita ini tapi nyatanya ia gagal, kyungsoo akui ia mulai jatuh cinta pada incarannya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
My love belongs to you
FanfictionAhn hye young harus mengurusi awal kandungannya seorang diri tanpa kekasihnya, ia tak pernah memaki hidupnya meski sesulit apapun. Meski banyak orang yang membenci dirinya Byun baekhyun entah kenapa ia begitu benci melihat ahn hye young ada disekita...