Aku menghembuskan napas dan bangun dari tidurku, melihat Harry yang masih juga terjaga sambil memegang handphonenya.
"Hey..."
Kataku masih dengan suara tidurku yang sedikit terdengar menakutkan. Harry mengangkat kepalanya dan tersenyum kearahku.
"Ey! Tadi gue minta beberapa lagu dari handphone lo ya, ternyata selera musik lo bagus juga, kayak Vance Joy, gue suka Vance Joy..."
Kata Harry, aku membelalakkan mataku. Apa katanya tadi? Dia suka Vance Joy?! Jangan bilang...
"Sydney juga suka Vance Joy, lho! Oh iya! Dia mau konser besok! Lo nonton dong? Ya, kan? Gue juga mau nonton sepertinya..."
Aku tambah membelalakkan mataku lagi, apa katanya? Dia juga mau nonton? Oke, hidupku drastis berputar 180 derajat kalau begini caranya, jelas saja, dia mau pergi ke konser Vance Joy, aku juga, tapi dia pergi sama Sydney, sementara aku pergi sama Jeslyn dan Gania. What a life.
"Lo mau nonton?"
Tanya Harry lagi, membuatku serasa di jentikkan jari, aku kembali ke dunia nyata dan menatap kedua mata hijau Harry. Apa katanya? Dia nanya aku mau nonton atau tidak? Yang harus dia tanya itu "Lo jadi nonton nggak kalau gue juga nonton?". Dengan segala tipu daya muslihat, yang aku bisa lakukan hanya mengangguk, Harry membelalakkan matanya, kaget pastinya.
"Eh! Tapi, kok lo bisa dapet! Setau gue itu kan--"
"Private concert, I know..."
Kata Harry memotong pembicaraanku.
"Gue walaupun udah di benci wartawan dan media, di keluarkan dari One Direction, bukan berarti hubungan gue sama teman-teman gue yang lain harus putus juga, kan? Gue sama Vance sempet sering keluar bareng sama the boys, setiap kali dia ada lagu baru, biasanya gue yang jadi pendengar pertamanya-yang pastinya setelah ceweknya Vance-, lagi pula lagu Vance juga enak-enak, makanya lo juga dengerin, kan?"
Lanjut Harry panjang lebar, aku hanya bisa membelalakkan mataku, otakku berputar mencari cara agar saat kami keluar nanti, paparazzi dan media bisa menganggap kami keluar kembali sebagai couple, dan nggak di gossipkan break up!
"Jadi kalau kita berdua nonton gimana--"
"Itu urusan gue dan manajemen gue."
Harry kembali memotong pembicaraanku. Aku meliriknya yang sudah berdiri dan menjauh dari sofa tempat ku tertidur.
"Lo mau sama siapa memang ke sana?"
Tanya Harry, aku membuka mataku dan mencoba kembali menarik arwah-arwahku yang belum terkumpul akibat tidur.
"Gue sama sahabat-sahabat gue, lo?"
Aku bertanya balik, tanganku mengusap-usap kedua mataku perlahan.
"Gue sama Sydney, dia juga suka sama Vance..."
Aku sedikit menggerutu, Sydney lagi, Sydney lagi.
"Tapi sepertinya dia nggak bisa ikut, jadi gue akan kesana sendiri."
Jelas Harry lebih lanjut, aku mengangkat kedua bahuku, baiklah terserah apa kata Harry.
***
"Gue sepertinya harus ke Mall hari ini..."
Kata Gania dari telepon membuat ku tertawa kecil.
"Eh beneran! Gue nggak punya baju bagus untuk nonton Vance!"
Kata Gania lagi setelah mendengar tawaku.
"Baju bagus? Please deh, Gan, ini kan cuma konser biasa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
FanfictionHe used to lie to me, when he said he loves me. He used to. Used to lie to me.