20

291 15 0
                                    

"Kami tidak bisa mentolerasi hal ini, dokter, karena kami sudah memiliki kontrak dengan Miss Trey..."

"Tapi keadaan dia sekarang masih kurang stabil, saya tidak bisa dengan seenak saya saja membiarkan pasien saya bertemu dengan orang-orang yang bukan keluarganya..."

"Sudah lah, dok! Biarkan saja mereka berbicara dengan Trey!"

Aku terbangun untuk mendengar percakapan yang diisi dengan teriakan dan makian, aku membuka mataku perlahan dan melihat seorang dokter, Karolina, dan Danny yang berdiri membelakangi ku, aku mencoba berpura-pura untuk menutup mataku kembali, namun terlambat, Danny mendapatiku sudah sadar.

"Nah, dok! Itu dia sudah buka mata! Ayo Karolina katakan apa yang harus anda katakan!"

Aku mencoba membuka mataku lebih lebar, sakit.

"Baiklah Miss Trey, pertama-tama saya memohon perminta maafan ya--"

"Oh please!! To the point, Karolina or whatever your name is!!"

Danny memotong perkataan Karolina, aku mendesis menahan rasa sakit di kepalaku, ada apasih dengan semua orang ini.

"Uh, um, okay, Miss Trey, karena anda sudah kembali merusak nama baik Mr. Styles, maka kami, saya dan management Mr. Styles, memutuskan untuk Miss Trey agar dirawat di rumah, atau yang dapat kami bilang apartemen Mr. Styles, lalu setelah itu secepat mungkin kami akan adakan pernikahan kecil..."

"What?!"

"What?!"

Sontak aku dan Danny sama-sama menampilkan respon yang sama, mataku membesar lalu dengan cepat kembali lagi mengecil, kepalaku semakin nyut-nyut-an, aku mendengar sang dokter yang berkali-kali mendorong Karolina dan Danny untuk keluar dari ruangan kamar ku, namun sertinya Danny si kepala besar lebih memilih untuk menyuruh Karolina menjelaskan perkataannya tadi, daripada membiarkanku istirahat sebentar.

"Ini sebenernya apaan sih?!"

Teriak Danny lagi saat beberapa kali Karolina belum mau menjelaskan apa maksud perkataannya.

"Hmmm, maaf ya, mister..."

"Crawford.."

Kata Danny singkat.

"Mr. Crawford, saya bisa menjelaskan ini semua, namun sepertinya kita harus keluar dari sini..."

Kata Karolina, aku menutup mataku perlahan, lalu menghembuskan napas setelah mendengar pintu kamar tertutup dan hanya ada suara bip-bip dari alat detak jantung yang tertaruh di sebelahku.

***

"Bagaimana keadaannya, dok?"

"Belum begitu pulih, namun sebentar lagi Karolina dan team nya akan membawa Miss Trey ke apartemen Mr. Styles, yang saya dengar tadi begitu..."

"Lalu, dok. Apakah ada laki-laki yang umurnya sekitar 2 tahun lebih tua dari Trey yang dari kemarin menunggu disini, dok?"

"Ada, namun pihak rumah sakit mengusir dia dengan hormat, karena dianggap membuat pasien, terutama Miss Trey depresi..."

"That fucking bastard..."

Aku membuka mataku dan mendapatkan kedua sahabatku berada di depan mataku, Jeslyn duduk di sampingku, sementara Gania berdiri di depanku sambil menghadap dokter.

"Nah, itu Miss Trey sudah bangun, saya tinggal ya..."

Kata sang dokter sambil tersenyum kepada Gania, Jeslyn, begitu juga aku, aku tersenyum lemah dan melihat sang dokter menutup pintu kamarku. Aku menoleh kearah Jeslyn dan Gania yang sama-sama tersenyum, Jeslyn meraih tanganku.

"Trey, gue minta maaf banget ya kemarin gue nggak bisa ikut, begitu juga Gania..."

Kata Jeslyn, aku tersenyum, lalu menggeleng.

"Hhhh, untung bastard itu udah di usir sama pihak rumah sakit ya, Gan?"

Jeslyn tersenyum lebar, sementara Gania mengangguk-angguk hebat dan senang, aku mengerutkan dahiku, bastard siapa? Satu orang yang aku panggil bastard adalah Harry, mereka mengusir Harry dari rumah sakit? Kenapa?!

"Bukan Harry, Trey, Danny..."

Kata Gania cepat, sepertinya dia bisa membaca pikiranku, dia tahu kalau yang kupikirkan itu Harry, bukan Danny. Ah, syukurlah mereka sudah mengusir satu setan itu dari hari ku untuk beberapa hari kedepan. Gania dan Jeslyn berada di dalam kamarku hampir satu jam penuh, mereka tidak menyinggung-nyinggung peristiwa yang terjadi di konser Vance, mereka juga tidak berbicara tentang Harry, mereka hanya berbicara tentang kantor.

"Guys, thanks ya udah datang..."

Kataku dengan suara serak, Jeslyn dan Gania sama-sama tersenyum, lalu keduanya mendekatkan tubuh mereka kearahku dan memelukku, aku tersenyum. Tidak lama setelah kami berpelukan, Karolina dan teamnya masuk ke dalam kamarku dan mulai membantuku untuk check-out dari rumah sakit, Jeslyn dan Gania menemaniku sampai ke apartemen Harry, apartemen Harry sepi, dan sepertinya Harry beberapa hari tidak mendiami apartemen itu, terlihat dari semua perabotan rumah yang rapih, seingatku aku merapihkannya sebelum ke konser Vance.

"Miss Trey, anda bisa istirahat di sini dulu, nanti sehari sekali akan ada perawat yang datang untuk menjenguk dan mengecek keadaan Miss Trey, tolong jangan lupa di minum obatnya..."

Kata Karolina lembut sambil tersenyum, aku juga tersenyum, merasa lega karena tadinya ku kira Karolina akan berubah sama jahat dan setannya dengan Danny, ternyata tidak.

"Eh, Mrs. Karolina!"

Kataku sambil menahan pergelangan tangan Karolina.

"Ya, Miss Trey?"

Kata Karolina, juga sambil tersenyum.

"Apakah benar kita akan segera melakukan pernikahan itu?"

Tanya ku langsung, aneh ya aku sudah merasa sangat baikkan sekarang.

"Um, itu bisa di bicarakan nanti, Miss Trey, saya akan kembali besok lusa untuk memperjelas kelanjutannya."

Jelas Karolina, lalu dia membungkuk dan keluar dari apartemenku bersama teamnya. Jeslyn dan Gania masuk ke dalam kamar dan sama-sama melihatku.

"What?"

Kataku. Wow, kekuatanku sudah kembali!

"Hah? Kenapa? Nggak, gue cuma ngeliatin lo aja kok hehehe"

Kata Jeslyn sambil tertawa aneh, oh, please, perempuan-perempuan ini.

"Bagaimana kantor, Gan?"

Tanyaku kepada Gania yang baru saja meletakkan segelas teh di nakas sebelah tempat tidurku.

"Hah? Kantor, kantor perfecto kok, Trey! Kemarin kita baru selesain satu project!"

Kata Gania sambil tersenyum, lalu akhirnya aku, Gania, dan Jeslyn berakhir saling bertos-tos-an ria. Lalu kami mengobrol, dan rasanya sudah lama sekali, sampai aku mendengar suara TV di ruang tengah menyala.

"Eh? Siapa di depan?"

Kataku, Gania dan Jeslyn saling lihat-lihat-an.

"Harry ya?"

Tanyaku, dan anehnya aku bertanya sambil tersenyum lebar, jantung ku berdegup kencang, rasanya aku kangen beribu-ribu kali sama laki-laki bastard itu. Gania dan Jeslyn masih tetap tidak menjawab pertanyaanku, mereka hanya saling pandang, aneh.

"Harry!!"

Teriakku, Jeslyn dan Gania langsung berdiri, aku menoleh kearah pintu dan melihat bayangan seorang laki-laki dengan rambut keriting, Harry.

"Harry..."

Aku tersenyum, namun ternyata Harry tidak sendiri, ada seorang wanita, atau yang sering ku bilang cewek, di belakangnya, Sydney.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang