24

257 17 0
                                    

Satu minggu. Tepat satu minggu dari hari itu aku bertemu dengan Mr. Lawson dan membicarakan tentang bilang 'I love you' di depan publik. Aku dan Harry sudah melakukannya, beberapa kali, di Starbucks, di McD, di semua tempat dari mulai tempat kecil hingga tempat besar.

Sebelum aku dan Harry bilang 'I love you' aku selalu akan berkata 'Lie to me' maka Harry akan bilang 'I love you' untuk membalasnya, beberapa kali ini para wartawan membaca perkataan 'Lie to me' itu seperti 'I love you' di dalam hati aku membodoh-bodohi wartawan-wartawan itu, ah come on! Masa mereka tidak bisa membaca bibirku!

"Trey!"

Aku menoleh, tersentak dari lamunanku, Harry sudah berdiri sambil memegang satu cup teh, tubuhnya di tutupi sweater khas nya yang sering dia pakai di dalam apartemen, sementara aku meminjam sweater berukuran besarnya untuk menutupi tubuhku yang sedikit kedinginan.

"I'm sorry."

Kataku.

"For what?"

Tanya Harry.

"For being stupid."

Kataku.

"What?"

Kata Harry.

"For being stupid?"

Kata Harry lagi.

"You're not stupid, not even close!"

Kata Harry lagi, aku hanya menatap gelas teh ku dan mengangguk kecil, baiklah kalau dia tidak bilang aku bodoh.

"But you are dumb."

Kata Harry, sontak aku mengangkat satu tanganku dan menoyol kepalanya perlahan, berani-beraninya laki-laki ini berkata begitu! Dumb itu sama saja artinya dengan stupid! Stupid!

"Thanks, I take that as a compliment"

Kataku dengan sarkasme yang tinggi, sementara Harry masih mengelus-elus kepalanya yang barus aja aku toyol.

"So how's Sydney doing?"

Tanya Harry, aku menoleh dan memberinya tatapan aneh.

"Cieee!!!!!"

Kataku sambil menoel-noel pipinya, Harry langsung tersenyum, lesung pipinya terlihat.

"Apaan sih, Trey! Gue cuma nanya gimana keadaan si Sydney!!"

Aku tertawa, Harry mengangkat kedua bahunya dan ikut tertawa juga, aku menghembuskan napasku.

"She's alright. But that Luke guy is an asshole though."

Kataku sambil menarik lengan sweater Harry sehingga bisa menutup keseluruhan tubuhku, Harry menoleh cepat, dahinya berkerut-kerut, ah, laki-laki ini benar-benar head-over-heels sama Sydney.

"What did he do?!"

Kata Harry, aku tersenyum kecil.

"Aw, you really love her don't you, Harry?"

Kataku sambil tertawa kecil dan kembali menoel-noel pipi Harry.

"Stop, Trey! Si Luke buat apa sama Sydney!"

Kali ini Harry merubah nada suaranya menjadi serius, senyuman lucunya menghilang dari wajahnya, aku juga jadi menghilangkan senyuman dari wajahku.

"Entahlah, katanya Sydney lihat dia sama cewek terus--"

Belum sempat aku selesai menjelaskan, Harry berdiri dan mengambil kunci mobilnya.

"That bastard."

Kata Harry. Well, kalau saja dia tahu yang bastard itu dia.

"Where are you going, Harry?!"

Teriakku saat Harry sedang menggunakan sepatunya.

"Kemana aja! Gue harus cari tu cowok bangsat!"

Aku terdiam di dudukku, Harry menutup pintu kencang.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang