"She's a total bitch! Look at her! Dia ngerusak dress yang harganya hampir milyaran! Dan sekarang coba kalian liat ekspresinya! Innocent begitu?! Kalian lupa apa yang udah dia lakuin waktu di konser Vance?!"
Harry berteriak di depan pimpinan managementnya, beberapa orang menatapku, tajam, beberapa melihat Harry dengan mata terbelalak, mungkin mereka bingung dengan tingkah Harry yang sangat meluap-luap. Aku menundukkan kepalaku, berkali-kali mengambil dan membuang napas, mencoba untuk sabar.
"Tapi bukan berarti kontrak ini bisa dihentikan begitu saja, Mr. Styles."
Kata salah satu petinggi di management Harry, wajahnya terlihat sedikit marah, namun menjadi ekspresi kasihan ketika orang itu melihatku, aku hanya bisa menyimpul senyum kecil dan menahan napasku untuk tidak menangis.
Aku bahkan tidak yakin bisa menghitung berapa kali Harry menelpon dan membuat janji meeting seperti ini hanya karena aku berbuat hal yang tidak-tidak, entah mengapa aku merasa biasa-biasa saja kalau Harry bilang aku ini bitch, wanita jalang, atau sebagainya, karena mungkin itu memang pendapat dia tentangku, entahlah, aku mulai lelah.
"Okelah, Mr. Styles! Karena kerja kalian berdua ini sudah cukup baik beberapa minggu belakangan ini, Miss Trey kami bolehkan untuk pindah dari apartemen Mr. Styles, tapi..."
Aku menatap petinggi management Harry itu dengan jantung berdebar, oh, ayolah, katanya aku akan di bolehkan untuk pindah dari apartemen Harry! Namun masih ada tapi-nya itu.
"Tapi apa, pak? Yang jelas kalau ngomong!"
"Harry!"
Karolina sontak memekik, mengingatkan Harry untuk tenang dan tidak semakin panas, Harry menghempaskan punggungnya ke senderan kursi, sementara aku masih dag-dig-dug menunggu penjelasan petinggi management Harry itu.
"Tapi besok lusa kalian harus bertunangan, dan itu harus di jadikan pembicaraan umum, setelah itu Miss Trey boleh kembali ke kehidupannya, begitu juga Mr. Styles."
Aku menoleh dan melihat muka Harry yang memampangkan ekspresi super kaget, aku tidak tahu harus berespon seperti apa, antara senang, namun di dalam hatiku ada perasaan sedih juga.
"Tapi- tapi anda tahu kan kalau Trey itu sudah punya tunangan? I mean, her real fiance!"
Kata Harry, lalu dia menaruh satu tangan untuk menangkup mulutnya, aku hanya bisa terdiam sambil sesekali bertatapan dengan Karolina yang terus melemparkan senyum menenangkan kepadaku. Ah, ini masalah dengan Danny lagi.
"Ah, iya, soal itu Miss Trey! Tunangan anda itu belum bertemu dengan anda lagi, kan? Bagaimana pengawasan kami? Anda aman bukan? Dia tidak mengunjungi anda bukan?"
Sang petinggi itu bertanya, suhu badanku rasanya mendingin, entah lah, aku pikir semua orang di sekitarku bisa melihat wajah pucatku sekarang, namun aku kembali menjawab dengan jawaban bohong, aku menggeleng dan berkata
"Aku aman. Aku belum bertemu dia lagi."
Kataku, lalu aku menatap Karolina, aku tahu pasti dia tahua da sesuatu yang tidak beres.
"Nah! Oke! Jadi kalau sudah begitu kita akan adakan acara tunangan ini! Semua harus di persiapkan! Simple namun wah! Chop chop guys! Do what you can do!"
Semua staff-staff dan crew dari management Harry langsung berdiri, aku menoleh dan melihat Karolina yang sudah keluar dari ruangan, aku sontak berdiri dan mencoba berjalan keluar ruangan juga, aku menoleh ke belakang dan melihat Harry yang sedang berbicara dengan petinggi nya itu, ah sudah lah, yang penting aku tahu apa yang harus ku lakukan nanti, berpura-pura menjadi tunangan Harry.
***
Untuk yang ketiga kalinya aku kembali berlari kearah kamar mandi, mencoba untuk muntah, namun aku tidak bisa muntah, aku berdiri dan bermaksud untuk kembali ke kamar saat melihat bayangan seseorang di ruang tengah.
"Goodness! You scared me!"
Teriakku saat aku melihat ternyata Harry yang sedang berdiri, dahinya berkerut-kerut, ah pasti dia risih mendengarku bolak-balik kamar mandi.
"What are you doing?"
Tanya Harry.
"Nah, just a girl thing."
Kataku.
"Let's go back to sleep!"
Kataku lagi.
"Harry! Really?"
Kataku setelah aku berbalik dan mendapati Harry masih berdiri di tempatnya, matanya masih menatapku, dahinya masih berkerut-kerut.
"Gue denger lo keluar masuk kamar lebih dari 10 kali, pasti ada apa-apa, lo kenapa, Trey? Nggak enak badan? Itu ada P3K di pojokan, lo bisa ambil obat."
Kata Harry sambik berjalan mendekat kearahku.
"Lo juga pucat, lo dari kemarin kenapa sih, Trey?'
Tanya Harry, aku menunduk lalu menggeleng.
"Gue nggak apa-apa."
Kataku lalu aku mendongak dan memberikan senyuman terlebarku, fake it, pikirku.
"Lo memang dari kemarin jawab nya nggak apa-apa terus Trey, sorry waktu itu gue marah-marah sama lo gara-gara lo ngerusakin dress itu, tapi gue masih ngeliat tanda-tanda biru di sekitar kaki sama perut lo, lo masih mau bilang lo nggak apa-apa juga?"
Tanya Harry, aku menatapnya, cukup lama, kami hanya bertatap-tatapan, namun akhirnya dengan cepat aku berjalan kearah kamar dan kembali menghempaskan tubuhku ke kasur.
***
Harry's POV:
Gue nggak tahu apa yang jalan di pikiran wanita aneh satu ini, ayolah! Udah hampir 10 kali dia bolak-balik kamar mandi! Dan lampur kamar mandi juga 10 kali mati dan menyala. Giliran di tanya ada apa, dia malah bertingkah aneh.
Gue tahu gue itu emang asshole banget, gue ninggalin dia, gue udah kayak orang bipolar di sekitar dia, sekali-sekali gue senang, sekali-sekali gue langsung berlaku kayak anak kecil umur 5 tahun, but hey! This is me! Accept me for who I am!
***
Trey's POV:
Aku berdiri setelah setengah jam di make up. Demi apapun, kemarin adalah hari yang paling melelahkan, aku bahkan berpikir apakah ini acara tunangan atau acara pernikahan, aku harus pergi dari tempat yang satu ke tempat yang lain, mencoba dress yang satu ke dress yang lain, mencicipi makanan dari yang satu ke yang lain, memilih hairstyle dan makeup dari yang satu ke yang lain. Hari kemarin itu melelahkan!
"No, no, no! Don't move!"
Teriak Karolina sambil menarikku untuk kembali duduk di kursi make up.
"Coba berikan glitter di sekitar ujung matanya."
Kata Karolina sambil tersenyum, aku hanya membalasnya dengan senyuman juga, ah biarlah.
"Oke perfect! To the dress!"
Aku berdiri dan berjalan kearah dress yang sudah di gantung.
"Miss Trey..."
Kata Karolina, hampir berbisik, aku membuka kimonoku.
"Ya?"
Jawabku perlahan juga, Karolina berbalik.
"Um, semuanya sudah selesai, saya bisa tangani sendiri mulai dari sini."
Kata Karolina kepada crew yang masih berada di satu ruangan dengan kami, aku tersenyum dan bilang terimakasih kepada seluruh crew itu.
"Miss Trey..."
Kata Karolina lagi, sekarang lebih jelas.
"Yes?"
Kataku, Karolina memegang samping perutku, aku terkaget melihat masih ada memar di bagian itu, aku langsung menutupinya dengan cepat.
"Miss Trey, ada apa? Anda bisa cerita dengan saya."
Kata Karolina dengan nada kasihan, aku menggeleng.
"Ini memang sudah dari kecil kebiasaanku kalau nervous, Mrs. Karolina."
Kataku, Karolina menatapku, masih curiga, namun aku memampangkan senyum lebar sehingga akhirnya Karolina membantuku untuk menggunakan dress indah yang aku pilih kemarin, sedikit mengeryit merasakan sakit di bagian memar, lalu aku akhirnya siap dan tersenyum menuju ruangan tempat aku dan Harry akan "bertunangan".
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
FanfictionHe used to lie to me, when he said he loves me. He used to. Used to lie to me.