first

37 1 14
                                    

Yongguk memperhatikan punggung pacarnya yang sedang mengobrol dan tertawa dengan temannya. Mahasiswa lain memperhatikan Yongguk saat dia berjalan di koridor kampus. Yongguk benci SMA dan dia tidak habis pikir kenapa pacarnya mau-maunya melanjutkan sekolah ke jenjang universitas. Tapi pacarnya adalah anak yang pintar dan dia bangga karena pacarnya berhasil sejauh ini, meskipun dia tidak ingin pacarnya tahu akan hal ini. Yongguk tidak ingin orang lain tahu kalau dia rentan baper seperti ini. Mau bagaimanapun, dia adalah anggota salah satu gang terbaik di Jakarta, dia harus mempertahankan reputasi ini.

Tapi setiap kali Yongguk datang ke kampus pacarnya untuk menemuinya, dia selalu jadi pusat perhatian. Yongguk merasa tidak aneh juga, ini pasti karena anting dan juga tattoo nya. Tatapan menghakimi itu juga hanya sebagian kecil alasan kenapa Yongguk membenci mahasiswa.

Yongguk melihat kalau teman-teman pacarnya sudah berpisah dengan pacarnya. Yongguk lanjut mengikuti pacarnya dari belakang, dan memperhatikan setiap gerakannya. Bagi Yongguk, pacarnya itu anggun dan polos. Yongguk tidak mengerti kenapa pacarnya bisa-bisanya jatuh cinta padanya padahal mereka berdua memiliki kepribadian yang jauh berbeda bagaikan siang dan malam. Pacarnya adalah perempuan baik-baik, seorang panutan yang cantik dan pintar. Di sisi lain, Yongguk adalah anak yang setiap orangtua selalu memberi peringatan pada anaknya seperti : jangan dekat-dekat dia karena dia anak yang berbahaya. Ini bukan hanya pikiran Yongguk saja, karena hal ini benar dan dia sudah menemukan banyak bukti ketika beberapa orang mendekati pacarnya dan memberitahunya akan hal ini. Dan saat ini ada wanita tua yang menghampiri pacarnya.

Wanita itu melihat Yongguk dengan gugup dan Yongguk menaikkan satu alisnya pada wanita tua itu, wanita itu segera memalingkan mukanya seolah-olah dia habis melihat hantu. Yongguk melihat wanita itu menggandeng tangan pacarnya dan wanita itu memperingatinya tentang sesuatu dengan cemas. Yongguk memperhatikan pacarnya dan melihatnya membalikkan badannya. Berkebalikan dengan apa yang wanita tua itu pikirkan soal reaksi yang dikeluarkan oleh pacar Yongguk, pacarnya malah senang melihat Yongguk ada di sini. Yongguk tidak mengerti kenapa pacarnya bisa sesenang itu bisa melihat dia. Pacarnya menggumamkan ucapan terima kasih dengan cepat pada wanita tua yang terlihat bingung itu dan berlari ke arah Yongguk.

"Kamu datang!" pacar Yongguk berteriak dengan girang dan menyelipkan tangannya dengan tangan Yongguk yang besar.

Yongguk membalas dengan gerutuan dan melihat pacarnya. Dia melihat matamu yang bersinar-sinar. Yongguk adalah laki-laki yang irit bicara. Setelah 1,5 tahun mereka berpacaran, Yongguk berpikir kalau kamu sudah tahu akan hal ini. Tapi dia juga berpikir, mungkin, kamu berharap kalau kamu bisa merubah Yongguk, membuat Yongguk bisa bicara dan merespon kamu.

"Kelasku sudah selesai untuk hari ini," kamu memberitahu Yongguk, "Kamu mau ngajak aku jalan?"

"Lo pengen pergi kemana" Yongguk bergumam, masih melihatmu dan kamupun tersenyum pada Yongguk seperti anak-anak yang tersenyum melihat benda favoritnya.

"Aku lapar" kamu sedikit manyun. Yongguk sedikit merasa berdebar, "Kamu mau ga temenin aku makan?" kamu bertanya dengan sopan.

Bahkan setelah 1,5 tahun kalian berpacaran, Yongguk masih belum memanggil aku-kamu, dan kamu pun masih berbicara dengan sopan pada Yongguk. Mungkin ini karena fakta kamu lebih muda 2 tahun dari Yongguk, tapi Yongguk tahu ini karena karaktermu yang patuh dan penurut dan Yongguk suka sekali dengan ini. Kamu selalu menerima apa yang Yongguk berikan tanpa protes, mempercayai Yongguk sepenuh hatimu. Kamu sebenarnya tidak perlu melakukan hal ini, tapi Yongguk senang karena hal ini.

Yongguk menganggukkan kepalanya atas permintaanmu dan kamu tersenyum padanya, "Kalau gitu bawa aku kemanapun kamu mau, aku ikut aja" ucapmu.

Lalu Yongguk dan kamu berjalan ke arah parkiran motor, menghampiri motor Yongguk. Kamu punya helmmu sendiri dan kamu menaruhnya di dalam jok motor Yongguk. Yongguk memperhatikanmu yang sedang memasang helmmu dari kaca spion. Lalu kamu memegang bahu Yongguk dan menaiki motor Yongguk. Kamu melingkarkan tanganmu di pinggang Yongguk dengan kencang lalu Yongguk menyalakan mesin motornya. Yongguk menjalankan motornya meninggalkan parkiran kampusmu dan merasakan peganganmu di pinggangnya yang semakin keras.

Winter Jasmine ✔Where stories live. Discover now