Winter Jasmine ✔

The Past (1)

Mereka dari SMA yang sama. Semua orang tahu Yongguk dan teman-temannya itu adalah berita buruk. Tapi ini tidak menghentikan para gadis untuk menggebet berandalan ini. Para perempuan tertarik karena wajah mereka yang tampan. Mereka tahu kalau berandalan ini berbahaya tapi mereka tidak peduli.

Tapi ini berbeda denganmu.

Kamu suka memperhatikan orang-orang. Kamu senang memperhatikan orang-orang dengan kebiasaan mereka masing-masing. Selama 2 tahun di SMA, sepertinya kamu sudah memperhatikan setiap murid yang kamu lihat saat makan siang. Tapi kamu ingat satu hari saat temanmu memutuskan untuk makan siang di luar karena cuacanya sedang sejuk. Kamu dan teman-temanmu duduk di bangku taman sekolah. Lalu kalian semua terkejut saat melihat sekumpulan laki-laki berdiri di bawah satu-satunya pohon terbesar di sekolah. Kamu langsung mengenali mereka, tidak ada yang tidak kenal mereka.

Ada tiga di antara mereka. Mereka bertiga telat lulus karena nilai-nilainya terlalu jelek untuk di luluskan, jadi harus mengulang lagi setahun. Teman-temanmu tentu saja sudah menyadari keberadaan mereka. Tapi mereka jelas lebih suka untuk tidak mempedulikannya. Mereka tidak ingin membuat masalah. Kamu tidak ikut pembicaraan teman-temanmu, tapi tetap memperhatikan kelompok laki-laki itu. Kamu jarang melihat mereka saat jam makan siang. Sesekali kamu melihat mereka di kantin, tapi itu pun hanya sekejap. Mereka tidak pernah tinggal lama untuk makan. Dan sekarang mereka juga tidak sedang makan. Kamu berpikir, apa mereka tidak lapar? Mungking gangster bukan spesies manusia yang bisa merasakan lapar, candamu pada diri sendiri.

Sambil kamu mengunyah makan siangmu, kamu memperhatikan yang paling sipit di antara grup itu. Dia selalu tersenyum. Sebelum kamu tahu kalau dia adalah member gang terbaik di Jakarta, kamu tidak akan pernah menyangka kalau dia adalah member gangster. Karena kamu selalu berpikir kalau gangster itu hanya suka marah-marah, orang berhati dingin tanpa ekspresi dan emosi. Seperti 2 laki-laki di sana yang hanya melihat teman-temannya yang sedang bercanda. Laki-laki yang lebih tinggi, Youngmin, sepertinya sudah cukup muak karena harus mendengarkan apapun yang sedang mereka bicarakan. Lalu saat kamu memindahkan pandanganmu ke laki-laki di sebelahnya, yang terlihat bosan dan jelas tidak mendengarkan sama sekali, kamu merasa jantungmu keluar dari dadamu.

Dia sangat tampan, setidaknya ini menurutmu. Cara dia mengangkat alisnya, cara dia menjilat bibirnya sendiri, dan cara dia menggaruk dahinya dengan jarinya dengan senyum kecil saat temannya mengatakan sesuatu yang lucu.... Semua tentang dia membuat jantungmu berdebar. Seperti melihat laki-laki idamanmu muncul jadi kenyataan. Perawakannya sempurna, menurut versimu, dia tinggi, tampan, dan tubuh yang oke. Kamu tahu siapa Yongguk. Kamu tahu seperti apa Yongguk. Tapi ini pertama kalinya dalam dua tahun kamu punya waktu untuk memperhatikan setiap detil dari Yongguk.

Teman-temanmu selalu memilih untuk jalan memutar setiap melihat Yongguk dan member gangnya kalau mereka berjalan ke arahmu. Teman-temanmu selalu membicarakan banyak hal buruk soal JBJ. Teman-temanmu selalu memperingati satu sama lain untuk jangan pernah membahayakan diri sendiri dengan mendekati anggota gangster. Jadi kamu tidak pernah memperhatikan setiap kali Yongguk atau anggota gengnya sedang ada di dekatmu. Kamu hanya tidak ingin mendapatkan masalah. Dan kamu selalu ada objek lain untuk di perhatikan, seperti ada satu laki-laki yang hanya makan sayuran 2 suap setelah makan 1 suap nasi, atau perempuan yang selalu bersin setiap selesai makan siang. Tapi kali ini kamu berhasil memperhatikan Yongguk untuk pertama kalinya, dan kamu sudah tertangkap olehnya.

"Hei, kok lo diem aja?"

Teman-temanmu menatapmu, bingung ada apa denganmu, karena meskipun kamu suka memperhatikan orang, kamu pasti masih ikut mengobrol kalau kamu mengerti dengan topiknya. Mereka sedang membicarakan film Avengers, dan jelas kamu tahu soal ini. Salah satu temanmu mengikuti arah pandangmu sebelumnya, dan saat dia melihat Yongguk dan gangnya, dia terkesiap.