Untitled

14 1 7
                                    

"Liat pistol gue, nggak?"

Kamu menunjuk meja di dapur. "Tadi kamu tinggalin pas ngambil es krim"

"Makasih." Cengir Donghan.

Kamu kembali ke sofa di mana Yongguk duduk, lalu nonton drama korea yang sedang di tonton Kenta. Kamu menyender di sofa lalu mengangkat 2 buah pudding yang berbeda rasa di tanganmu.

"Mau yang mana?" tanyamu ke Yongguk. Kamu mengangkat yang berwarna caramel. "Ini rasa butterscotch." Lalu mengangkat satu lagi yang berwarna coklat tua, "Yang ini rasa coklat."

"Kamu mau makan yang mana?" Gumam Yongguk, menatapmu. Wajah kalian berdua terlalu dekat, tapi kalian berdua tidak menyadarinya.

"butterscotch," ucapmu dengan mau. "Tapi gapapa ka-"

"Aku yang coklat aja kalo gitu," ucap Yongguk dan mengambil yang berwarna coklat tua dari tanganmu.

Kamu tersenyum. "Terima kasih."

 Yongguk tidak bilang apa-apa lagi. Tapi dia memegang pergelangan tanganmu dan menarik tanganmu. "Duduk di sini."

Donghan, yang baru saja kembali dari dapur, sekarang duduk di antara Kenta dan Taedong. Tidak ada tempat untukmu, tapi kamu nggak masalah. Karena ini artinya kamu punya alasan untuk duduk di pangkuan Yongguk. Yongguk melingkarkan tangannya di pinggangmu saat kamu duduk di pahanya. Saat kamu menonton dramanya, Yongguk memperhatikanmu.

Sudah dua tahun kalian pacaran. Gila, kan? Kalian berdua sangat berbeda seperti siang dan malam, dan kalian sudah pacaran sangat lama. Mau sesering apa kalian berdua dan orang di sekitar kalian yang keheranan, kalian memutuskan untuk mengabaikannya. Tidak peduli betapa berbedanya kalian berdua, karena hal ini sudah tidak penting.

"Sayang, kami pulang!"

Semua orang kecuali Kenta, memutar matanya, menengok saat pintu dibuka, lalu Hyunbin dan Sanggyun datang bawa makanan.

"Ah, akhirnya!" erang Donghan.

Kamu melirik ke tempat pudding Yongguk yang sudah kosong. Kamu menumpuk tempat puding punyamu yang belum kamu habiskan ke atas tempat puddingnya Yongguk dan berdiri untuk membantu Hyunbin dan Sanggyun menyiapkan makanan. Yongguk memperhatikanmu. Kamu kembali duduk di pangkuan Yongguk setelah selesai menyajikan makanannya di meja. Dan kamu tidak mengambil puddingmu lagi ke Yongguk, tapi memegang tangan Yongguk ke depanmu lalu memakan puddingmu. Kamu bersandar di dada Yongguk dan memegang tangan Yongguk dekat dengan badanmu. Yongguk masih berusaha membiasakan diri dengan skinship nya, tapi dia tidak berpikir kalau dia membencinya. Malahan, dengan jantungnya yang berdebar kencang, Yongguk suka dekat dengan pacarnya seperti ini.

"Dia bego amat," gumamu. Yongguk tersenyum saat mendengarmu bergumam sendiri gara-gara drama korea. "Menurut kamu gi-" kamu berhenti saat memutar kepalamu dan melihat pacarmu tersenyum. "Kamu senyum kenapa?"

Yongguk menggelengkan kepalanya. Kamu menatapnya heran tapi tidak berkomentar. Kamu bertanya lagi. "Menurut kamu gimana? Dia bodoh kan, nggak ngasih tau cowoknya gimana perasaannya? Gimana kalau dia nggak pernah punya kesempatan lagi?"

"Kalian berdua nggak akan makan?" tanya Sanggyun ke kalian berdua dan juga Kenta, yang seperti sudah menempel dengan sofa dan menganga menonton TV.

"Puddingku belum abis," ucapmu dan melihat gelas puddingmu. Tinggal seperempat lagi, tapi kamu udah eneg.

"Aku yang abisin," gumam Yongguk, mengambil sendok di tanganmu dengan lembut. "Sana, kamu makan aja," ucap Yongguk.

Kamu tersenyum ke Yongguk dan turun dari pangkuannya. Kamu duduk di lantai dengan yang lain yang sudah mulai makan duluan. Yongguk senang karena kamu akur dengan teman-temannya. Teman-teman Yongguk sepertinya lebih suka kamu daripada Yongguk, tapi ini nggak masalah untuk Yongguk.

Yongguk pergi ke dapur untuk membuang tempat pudding dan mencuci sendoknya sebelum ke tempat di mana 6 orang sudah duduk mengelilingi meja untuk makan siang. Dia duduk di belakangmu, kakinya membungkus badanmu dan dadanya menempel di punggungmu.

"Ini..."

Kamu memutar badanmu ke Yongguk perlahan, memegang sendok yang penuh dengan sup. Yongguk menganggap kamu lucu saat menahan diri agar tanganmu tidak bergetar. Yongguk memajukan kepalanya dan memasukkan sendoknya ke mulutnya sebelum sendoknya sampai di mulutnya.

"Gue denger ada gang baru," ucap Sanggyun.

Yongguk sibuk disuapi makan oleh pacarnya untuk berkomentar. Dia bahkan sampai harus memegang pergelangan tanganmu untuk menghentikanmu yang terus-menerus menyuapinya makanan. Kamu cekikikan. Taedong dan Hyunbin memutar matanya malas. Mereka sudah terbiasa melihat kalian berdua dari strangers sampai jadi real couple, dari Yongguk yang tidak peduli kamu kelaparan atau tidak, sampai pada akhirnya dia keluar rumah untuk membelikan makanan yang lagi kamu pengen makan. 

"Gue denger perempuan semua anggotanya," tambah Taedong. "Namanya Red Velvet?"

"Oh, aku suka red velvet." ucapmu.

"Lo kenal mereka?" Donghan menatapmu dengan mata terbuka lebar. 

Sudut bibir Yongguk terangkat jadi sebuah senyuman. "Maksud dia itu rasa cupcake."  ucap Yongguk mengklarifikasi.

Kamu mengangguk dan menyender di dada Yongguk. "Red Velvet with Cream Cheese Frosting. Favoritku."

"Oke, kita nggak lagi ngomongin cupcake." Donghan memutar matanya, sekarang jadi kesal.

Kamu cemberut. Yongguk mengelus pahamu untuk menenangkanmu, lalu mengistirahatkan pipinya di atas kepalamu.

Tidak biasanya kalian berdua yang memamerkan kemesraan. Member JBJ tahu betapa sulitnya Yongguk untuk terbuka pada orang lain dan melihat Yongguk yang akhirnya terbuka padamu, mereka senang. Padamu terutama. Mereka juga memujimu karena kesabaranmu menunggu Yongguk yang sadar setelah dua tahun berpacaran. Melihat kalian berdua bersama sekarang membuat yang lain merasa hangat dan bangga seperti orangtua yang melihat anaknya tumbuh. Dan saat Yongguk mendekat untuk mencium telingamu saat berpikir tidak ada orang lain yang melihat, Kenta tidak tahan lagi untuk mengerang. Kalian berdua terlihat cute bersama-sama.


************************************

Author's note:

maafkan kalau nggak berfaedah

Winter Jasmine ✔Where stories live. Discover now