"Nggak, Yongguk, kamu jangan ikut..."
Yongguk merasa tenggorokannya tercekat melihatmu yang memohon seperti ini.
Donghyun dan Youngmin adalah seorang pelacak di JBJ, dan mereka sudah menemukan gang yang memukuli mereka saat penjarahan sebelumnya. Yang paling penting, Donghyun sudah putus dengan pacarnya, karena ternyata pacarnya yang sudah membocorkan informasi. Itu adalah sebuah ketidaksengajaan, ucap pacarnya, tapi Donghyun lebih memilih untuk mengakhiri hubungan mereka yang sudah setahun daripada mempertahankan seseorang yang dapat mengancam keluarganya. Donghyun dan Youngmin menemukan kalau gang itu adalah Wanna One, dan malam ini, JBJ akan membuat mereka menyesal. Ini akan cukup berbahaya karena dua gang ini adalah yang paling gila kalau sedang bertarung. Bahkan Yongguk tahu kalau ini kemungkinannya hanya 50% untuk menang.
Tanganmu menggenggam lengan Yongguk dengan sangat erat. Matamu berkaca-kaca dan terlihat ketakutan. Yongguk menelan ludah. Dia melirik ke arah semua teman-teman segangnya yang sedang melihat mereka berdua. Yongguk menghela nafas dan menarikmu menjauh dari tatapan anak-anak lainnya. Yongguk membuat punggungmu bertemu dengan tembok dan kamu terkesiap karenanya.
"Yongguk...." kamu merengek, menatap mata Yongguk dalam dengan pandangan yang buram karena air matamu
"Baby," ucap Yongguk pelan, lalu mendekat ke arahmu sehingga tubuh kalian berdua bertemu. "Ini adalah pekerjaanku, kamu tahu itu"
"Tapi ini berbahaya, Yongguk," ucapmu, meskipun kamu tahu ini tidak berguna. Air matamu jatuh ke pipimu. "Bagaimana kalau kamu terluka? Atau, kemungkinan terburuknya, kamu... kamu..."
Yongguk merengut saat kamu mulai menangis. Ini pertama kalinya kamu menangis untuknya. Ibunya bahkan tidak peduli padanya dan mantan pacarnya pun tidak pernah sesayang itu padanya sampai harus menangis untuknya. Ini pertama kalinya. Dan ini juga pertama kalinya Yongguk merasakan sesuatu di dadanya, sebuah perasaan takut. Sejak dia ditinggalkan oleh ibunya yang tidak berguna, Yongguk tidak punya seorangpun untuk merasakan kehilangan. Yongguk selalu melakukan hal-hal di luar batas, melakukan hal-hal yang mungkin saja bisa membuatnya mati tanpa merasa takut. Tapi kali ini, dia takut mati. Karena kalau hal itu terjadi, apa yang akan terjadi pada pacarnya? Siapa yang akan melindunginya?"
"Aku pasti kembali, untukmu" Yongguk berbisik dan berjanji. Yongguk memandang matamu, meyakinkanmu kalau dia bersungguh-sungguh. "Aku akan kembali" dia berjanji.
Kamu memandang Yongguk, masih tesedu, "Harus" bisikmu kembali, "Kamu harus kembali dengan selamat..."
"Pasti" ucap Yongguk. Yongguk lalu menngecup dahimu. "Tetaplah di sini, oke? Tunggu aku"
Kamu menganggukkan kepalamu meskipun hati dan seluruh tubuhmu ingin Yongguk tetap tinggal dan kalaupun dia tidak bisa melakukannya, kamu ingin ikut dengannya. Tapi kamu sadar kamu tidak akan membantu apa-apa, malah hanya akan menghalanginya. Yongguk mengangkat dagumu sehingga dia bisa merasakan nafasmu. Matamu masih tertutup saat Yongguk mengecup bibirmu. Dan tanpa berkata apapun, Yongguk pergi, meninggalkan pacarnya sendirian di markas dengan hati was-was, berdoa dan berharap Yongguk akan pulang dengan selamat.
****************************************************************
"Yongguk?"
Kamu melirik ke arah Taehyun yang sedang merengut. Dia menghela nafas. Ini sudah seminggu lebih sedikit sejak JBJ menyerang gudang milik Wanna One sebagai aksi balas dendam. Mereka berhasil, bahkan sempat mengambil beberapa senjata penting dan mobil. Sesuai janji, Yongguk kembali dengan selamat dengan delapan member lainnya. Tapi, hanya Yongguk yang tidak mau keluar dari kamarnya selama seminggu ini. Dia tidak mau bertemu dengan pacarnya, bahkan tidak mau berbicara dengan pacarnya. Anak-anak lain memberitahumu untuk memberikannya waktu. Kamu mengerti, mungkin saja Yongguk membutuhkan waktu untuk sendirian, tapi ini sudah seminggu. Kamu rindu padanya dan kamu ingin bertemu dengannya.
YOU ARE READING
Winter Jasmine ✔
FanfictionAnd if you feel you're sinking, I will jump right over Into cold, cold water for you And although time may take us into different places I will still be patient with you And I hope you know