Chapter 2

18K 1.4K 15
                                    

Sebelumnya...

Aku melihat jam di atas nakas. Dan jam menunjukan pukul 7 malam. Huh ? Jam 7
Eh?
Jam 7 ?
"OMO, aku harus cepat"

***
Jungkook pov

Untungnya, aku selesai memasak tepat ketika Jin hyung masuk. Syukurlah, setidaknya aku tidak akan di marahi. Di belakang Jin hyung terdapat Jimin hyung, Namjoon hyung dan Tae tae hyung.

Aku meletakan makanan di meja makan, di hadapan mereka semua. Mereka semua terdiam menatap makanan di depan mereka. Terlihat jelas mereka enggan memakan makanan itu.

"Hyung, apa kau yakin akan memakan makanan ini?". Ucapan Jimin hyung membuat hati ku tertohok. Sebegitu tidak percayakah mereka kepada ku. Mau bagaimanapun juga aku adalah bagian dari keluarga ini.

"Mungkin dia akan menambahkan racun di dalam makanan ini seperti cerita putri salju yang akan membuat kita tertidur... selamanya", ujar Tae tae hyung. Aku hanya bisa menundukan kepala ku. Tersenyum miris mendengar perkataanya.

"Kalau begitu... makanlah, untuk membuktikan makanan itu beracun atau tidak". Ucapan Jin hyung terdengar dingin dan datar. Aku pun mengambil sebuah sendok dan mengambil sedikit makanan ku, memasukannya kedalam mulutku secara perlahan. Mereka menatap ku intens. Ketika aku berhasil menelan makanan itu tanpa terjadi sesuatu, mereka bernafas lega.

Jadi, mereka benar-benar mencurigaiku yang notabenya adalah adik mereka.

"Bagus, sekarang tunggu apalagi pergi ke tempat mu sekarang", ujar Jin hyung. Matanya tidak melihat ku sama sekali. Aku segera melangkahkan kakiku menuju dapur.

Disinilah aku sekarang, di meja dapur, melakukan kegiatan yang hampir setiap hari ku lakukan yaitu meperhatikan mereka dari jauh. Walaupun aku hanya dapat melihat mereka dari jauh, itu sudah cukup. Kadang aku berhayal aku bisa berada di antara mereka, tertawa, tersenyum, bercanda bersama. Yah tapi itu hanyalah khayalan semata.

Aku merasakan ada yang kurang ketika melihat mereka. Hm? Tapi, apa yang kurang? 1... 2... 3... 4... 5... eh? Kemana Yoongi hyung? Ini kan sudah malam.

"Oh ya hyung, kemana Yoongi hyung?". Pertanyaan Jimin hyung membuat ku tersadar dari pikiran-pikiran negatif yang memenuhi kepalaku.

"Pasien di rumah sakit sedang banyak jadi, dia akan pulang telat", ucap Jin hyung. Aku tersenyum mendengar ucapannya. Ah! Jungkook kenapa kau selalu berpikiran buruk.

*

Author pov

Setelah selesai makan malam, mereka semua kembali ke kamar masing-masing. Kini hanya tersisa Jungkook di ruangan itu. Jungkook sesekali bersenandung riang sambil membersihkan rumahnya.

Malam ini, Jungkook berniat menunggu Yoongi pulang. Jungkook telah selesai membersihkan rumah, kini ia duduk di ruang keluarga dengan banyak buku di hadapannya. Jungkook berniat mengerjakan tugasnya sambil menunggu Yoongi pulang. Terkadang Yoongi pulang larut, karena pasien yang ada di rumah sakit kadang bertambah secara drastis. Yoongi itu mudah lelah, sejak dulu ia tidak terbiasa dengan tugas yang terlalu berat. Karena itu saat ini Jungkook setia menunggu kepulangan hyungnya itu. Setidaknya secangkir minuman yang ia buatkan nanti akan sedikit mengurangi rasa lelah Yoongi.

Jam menunjukan pukul 11 malam, tapi Yoongi tak kunjung pulang. Tugas Jungkook telah selesai setengah jam yang lalu. Dan bukunya dudah tersusun rapi di sudut meja. Jungkook kini terlihat mondar mandir di ruang keluarga, cemas karena hyungnya itu belum pulang.

Hyung... Jebal! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang