Chapter 17

15.9K 1.1K 58
                                    

Sorry for typo
😊

Sebelumnya...

Meninggalkan Jimin yang menatap sendu kepergiannya. Tanpa mereka tau, Hoseok mendengar dan melihat semuanya. Ia melihat Taehyung menggerutu kesal. Ia melihat Jimin mendekati Taehyung. Dan ia juga lihat bagaimana cara Taehyung menghindari Jimin. Ia melihat semuanya. Tapi ia memutuskan untuk tidak ikut campur. Ia yakin keduanya bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

***

Jungkook memandang kosong jendela disampingnya. Tak ada yang menemaninya saat ini. Ia sendirian. Perkataan Youngjae beberapa jam yang lalu membekas di ingatanya. Membuat luka baru pada hati kecil Jungkook. Ia tak menyangka bahwa hyungnya itu benar-benar tidak menganggapnya adik.

"Aku akan bertahan disini demi eomma, appa dan keluarga kita. Tapi jika aku sudah menyerah. Jebal ijinkan aku pergi", Jungkook berujar lirih. Pandanganya mengarah pada burung-burung kecil yang bertenger di atas pohon. Jungkook seakan ingin burung-burung itu menyampaikan pesannya ke atas sana.

Yoongi menghela nafasnya berat. Ia mengusak rambutnya kasar. Ia frustasi. Sudah 2 hari cemas melanda dirinya. Membuat Yoongi gusar. Entahlah saat ini ia merindukan adik kecilnya. Pikirannya dipenuhi wajah polos Jungkook. Ia merindukan suara tawanya. Ia merindukan pelukan hangatnya. Ia merindukan suaranya. Ia merindukan adik polosnya itu.

Yoongi menghela nafas pelan. Saat ini ia sedang berjalan pelan di koridor rumah sakit. Yoongi berjalan tanpa arah. Kakinya melangkah sesuai hatinya. Hingga kakinya berhenti di depan sebuah pintu. Yoongi mengeryitkan dahinya. "Kenapa aku kesini?". Yoongi melihat kedalam pintu itu. Dapat ia lihat pungung seorang namja dengan balutan baju rumah sakit menatap kosong ke arah jendela.

Sepertinya aku kenal dengan pungung itu.

Dengan ragu, Yoongi membuka pintu.

Klik

"Eoh... ada apa Youngjae hyu-"

Jungkook membelalakan matanya saat melihat Yoongi di ambang pintu. Yoongi juga sama terkejutnya melihat Jungkook. Terlebih saat Yoongi melihat perban melilit tangan kiri Jungkook. "Sedang apa kau disini?". Jungkook meneguk salivanya kasar. Ia tak menyangka Yoongi bisa berada di sini. Bersamanya. Berjalan ke arahnya dan menatapnya dengan pandangan tajam.

"Kenapa diam? Jawab". Yoongi meninggikan suaranya. Membuat Jungkook tersentak kaget.

Jungkook bingung harus menjawab apa. Jika dia katakan yang sebenarnya, Yoongi akan dalam bahaya. Tapi, jika tidak, Jungkook sudah tidak bisa menahan ini sendiri lagi. Yoongi masih diam menunggu jawaban dari Jungkook. Yoongi mengamati tubuh Jungkook. Ada beberapa lebam di wajahnya dan tangan kirinya terbalut perban. Dan jangan lupakan wajah Jungkook yang pucat. Entah kenapa, tapi sekarang ia benar-benar khawatir dengan Jungkook.

Klik

Pintu terbuka lagi. Menampilkan tubuh tegap Youngjae. Ia terkejut melihat Yoongi yang sedang duduk di samping Jungkook. "Eoh... Yoon sedang apa kau disini?". Yoongi masih menatap tajam Jungkook yang menunduk. Kemudian pandangannya beralih menatap Youngjae. "Hyung kenapa dia berada di kamar ini? Dan ada apa dengan tangannya?". Youngjae mengerutkan keningnya. Ia bingung. Tidak biasanya Yoongi menanyai keadaan pasiennya.

"2 hari yang lalu dia kabur dari rumah sakit ini. Kemudian aku menemukannya dipinggir hutan dengan banyak luka ditangannya. Dan dia terkena luka tusuk di bagian perut. Dia juga kehilangan banyak darah. Dan dia baru sadar tadi siang setelah 12 jam tak sadarkan diri." Yoongi membulatkan matanya terkejut. Kemudian pandangannya beralih menatap Jungkook yang masih menunduk.

Hyung... Jebal! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang