Chapter 9

14.6K 1.2K 31
                                    

Sebelumnya...

From:xxxxxx
Bilang pada Hoseok untuk selalu mengecek kendaraannya. Dasar hyungmu terlalu ceroboh.

Deg

Hoseok hyung.

***
Jungkook pov

Perasaan khawatir melanda. Setelah aku mendapat pesan itu, Namjoon hyung keluar dari kamar dengan terburu-buru. "TAEHYUNG, JIMIN KITA HARUS KE RUMAH SAKIT SEKARANG, palli". Teriakan Namjoon hyung mengema di seluruh ruangan.

Tae tae hyung dan Jimin hyung keluar dari kamar mereka dan menghampiri Namjoon hyung yang saat ini ada di ruang keluarga. Sedangkan aku, malah bersembunyi di dapur.

"Memangnya siapa yang sakit hyung?". Dapat kulihat Namjoon hyung membawa tas besar. Aku yakin tas itu berisi baju. "Hoseok kecelakaan." Dua kalimat itu membuatku terdiam. Pikiran ku melayang jauh pada pesan tadi.

Orang itu tidak main-main, aku lengah. Aku tidak dapat menyelamatkan hyungku. "Mwo?!" Teriak mereka bersamaan. "Kajja kita berangkat". Di jawab anggukan singkat dari Jimin hyung dan Tae tae hyung. Setelah mereka keluar rumah, dengan langkah cepat aku pergi ke kamarku mengambil jaket, dan dompet ku. Setelah itu, aku mencari taksi dan mengikuti mobil Namjoon hyung.

Author pov

Langkah kaki mereka bergerak cepat. Menyusuri lorong demi lorong. Mata mereka terus-menerus mencari pintu bernomor 207. Hingga mata mereka menemukan pintu itu. Dengan terburu-buru mereka membuka pintu itu.

KLIK

"HYUNG" Jimin dan Taehyung berlari menuju Hosoek yang kini terduduk. "Aigoo... ada apa dengan kalian ini hah?". Hoseok terkekeh melihat tingkah dongsaennya ini. Sedangkan Jin, Yoongi dan Namjoon hanya dapat mengelengkan kepalanya.

"Apa hyung baik-baik saja?"

"Apa ada yang sakit?"

"Apa hyung ingin aku panggilkan dokter?"

"Hyung tidak akan mati kan?"

Bertanyaan beruntun dan konyol itu, keluar dari mulut mereka. Dengan gerakan cepat Hoseok memukul kepala Taehyung. "Aw... yak hyung appo...". Taehyung mengusap-usap kepalanya sambil memajukan bibirnya. "Kau ingin hyung mu ini cepat mati ya". Hoseok menatap kesal Taehyung. "Aku kan hanya tanya". Gelak tawa mengisi ruangan itu. Sikap polos Taehyung dan Jimin membuat ruangan itu hidup.

"Sudahlah, Hoseok sedang sakit kalian jangan menganggunya dulu" Jin duduk di dekat Yoongi yang kini tenggah menyenderkan tubuhnya. Jimin dan Taehyung menurut. Mereka memilih untuk duduk di dekat Hoseok. "Hyung apa luka mu parah? Kenapa kakimu di gips?", tanya Jimin. Sedangkan Taehyung hanya menatap lurus kearah kaki Hoseok yang di balut gips. "Gwaechana, hanya retak. Butuh beberapa minggu untuk sembuh". Hoseok tersenyum melihat Jimin. Lalu pandangannya beralih ke Taehyung yang mulai menjulurkan tangannya mendekati kaki Hoseok. Hoseok mengeryitkan keningnya bingung.

Tuk tuk tuk

"Argh... yak Taehyung apa yang kau lakukan". Hoseok berteriak kesakitan saat Taehyung dengan jahilnya mengetuk-ngetuk gips yang di pakai Hoseok. "Jangan di ketuk-ketuk, walaupun gips itu tebal, tetap saja sakitnya masih terasa". Yoongi tersenyum tipis melihat Taehyung. "Hehe... mian hyung. Aku tidak tau kalau itu sakit". Taehyung memasang muka bodohnya, membuat Hoseok mendegus kesal. "Ini sangat sakit Tae. Lebih sakit dari sakit hati yang selama ini kita rasakan". Jimin menatap Hoseok ngeri. "Sejak kapan Hoseok hyung jadi begini? Kepalamu tidak terbentur kan?", ucap asal Jimin. Hoseok menatap kesal Jimin.

Hyung... Jebal! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang