Sorry for typo
😊Sebelumnya...
Suasana meja makan sangat sunyi tak seperti biasaannya yang selalu diisi dengan segala macam keributan. Yang terdengar hanyalah dentingan sendok, dan detik jam. Walau begitu suasana meja makan terasa hangat.
***
Jungkook mengambil satu persatu piring yang ada di meja. Menumpuknya menjadi satu. Sedangkan yang lain masih ada disana, melihat setiap pergerakan yang Jungkook lakukan. Jungkook tersentak kaget saat piring yang ada di tangannya di sambar oleh Jimin. Ia menatap Jimin bingung. "Kembalilah ke kamar, dan istirahatlah. Kau masih sakit", ucap Jimin tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun. Jungkook mengerjapkan matanya tak percaya. "Ne?". Jimin memutar bola matanya malas.
Yoongi berdiri dari duduknya ia menarik kerah belakang Jungkook. Mengangkatnya seperti kucing. "Mau kemana? Kau harus istirahat sekarang", katanya saat melihat Jungkook ingin beranjak menuju dapur. Jungkook menunjukan cengirannya. "Aku ingin mencuci piring hyung", katanya matanya mengedip-ngedip lucu. Yoongi menggelengkan kepalanya tegas. Membuat Jungkook memajukan bibirnya kesal. "Biar Hoseok dan Namjoon yang mencucinya", ucap Yoongi santai.
"Ne?". Hoseok dan Namjoon saling tatap. Kemudian mereka menatap Yoongi sambil menunjuk diri mereka sendiri. "Kami?". Yoongi menganggukan kepalanya. Hoseok mengusak rambutnya kasar. Namjoon menghela nafas kesal. Mulut mereka terbuka hendak melayangkan protes, harus kembali tertutup saat Jin menatapnya tajam.
"Ani, biar aku saja hyung. Lepaskan ini, lepaskan. Aku ingin mencuci piringnya", katanya. Ia memajukan badannya, meronta-ronta, berusaha lepas dari cengkraman Yoongi. Mukanya yang putih berubah menjadi merah saat ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk menahan Jungkook.
Taehyung berdiri dari duduknya, ia mengampit lengan Jungkook, membuat Jungkook benar-benar terkunci dan tak bisa bergerak. Yoongi melepaskan tangannya. Ia mendudukan dirinya, nafasnya terengah-engah, peluh membasahi pelipisnya. Kekuatan Jungkook memang tidak main-main. Padahal anak itu sedang dalam keadaan sakit. "Ayo biar aku yang akan mengantarmu", ucap Taehyung sambil mengedipkan mata kanannya. Membuat Jungkook geli sendiri.
"Hng...". Jungkook menutup mulutnya saat merasakan sesuatu di dalam perutnya keluar. Ia melepas tangan Taehyung dan berlari ke kamar mandi. Membuat semua orang yang ada disana khawatir. "Hueek... uhuk... hueek... hueek... uhuk... uhuk... hueek...". Jungkook memejamkan matanya sebentar saat pandangannya memburam dan kepalanya pusing.
Tok tok tok
"Jungkook-ah, gwaechana? Apa yang terjadi? Hei, buka pintunya." Taehyung terus mengetuk pintu kamar mandi. Ia khawatir dengan Jungkook. Apalagi saat ia mendengar suara muntah dan batuk yang terdengar menyakitkan itu keluar dari sana. "Kookie, apa kau baik-baik saja?". Suara Yoongi kini terdengar. Jungkook membuka matanya. Kedua tangannya bertumpu pada westafel. Ia menundukan kepalanya.
Darah
Jungkook menyalakan krannya, membuat darah yang ia keluarkan hanyut begitu saja. Jungkook mendongakan kepalanya menatap cermin di depannya. Bayangan dirinya yang kini tampak berantakan. Muka yang pucat, bibir merah, dan tubuh yang kurus. Ia bahkan tak menyadari jika tubuhnya sekarang sekecil itu.
Tok tok tok
Ketukan kembali terdengar dari luar. Jungkook menolehkan kepalanya. Tubuhnya saat ini lemah. Ia tak memiliki tenaga untuk membuka pintu, tersenyum di depan hyungnya, dan mengatakan 'baik-baik saja'. Yang Jungkook lakukan sekarang hanyalah memejamkan matanya sejenak, mengatur nafasnya yang tersengal, dan menghapus peluh di pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung... Jebal! √
Fiksi PenggemarBeberapa tahun yang lalu, sebuah kecelakaan mobil terjadi. Membuat orang tua keluarga Kim meninggal. Benci, itulah yang di rasakan ke enam anak Tuan Kim pada bungsu mereka yang selamat dari kecelakaan itu. Kim Jungkook namanya. Sejak kecil di jauhi...