Chapter 32

15.3K 1.2K 186
                                    

Sorry for typo
😊

Sebelumnya...

Baru saja mulut Jimin terbuka, suara Taehyung menginstrupsi, "Jangan bicara apapun. Hoseok hyung sudah berbicara banyak tadi sampai kepala ku pusing." Jimin menutup kembali mulutnya dan mendengus kesal. Ia bahkan belum berbicara.
Dasar menyebalkan.

***

2 hari kemudian

Jungkook merenggangkan otot- ototnya kaku. Hari ini sekolahnya meliburkan semua siswa. Entah apa yang para saem lakukan, hal itu membuat Jungkook pagi ini bermalas-malasan di kamarnya. Nanti siang Jungkook akan pergi ke rumah sakit. Hasil CT scan yang di tunggunya sudah keluar. Jungkook menghela nafas pelan. Perasaannya soal kemarin masih kacau. Jinyoung yang meninggalkannya, penyakit yang di deritanya, dan Taehyung yang belum sadar karena Hyujin. Ia rasanya ingin mengurung diri di kamar saja. Tidak kemana-mana. Diam seperti patung.

Berkali-kali pintu kamarnya di ketuk oleh Min ahjumma. Membuatnya menutup telinganya menggunakan bantal. Hari ini ia ingin sendiri. Tidak ingin diganggu oleh siapapun. Jungkook mengusak rambutnya kasar. Setidaknya ia harus mandi. Jungkook memasuki kamar mandi dengan gontai. Setelah mandi nanti ia akan kembali bermalas-malasan.

20 menit ia habiskan di kamar mandi. Sepertinya nanti ia akan membeli sabun baru karena sabun miliknya baru saja habis, tadi ia membuat begitu banyak balon sabun. Kebiasaan kecilnya saat sedang dalam mood yang buruk atau sedang bosan. Jungkook mengusak rambutnya yang basah menggunakan handuk.

Jungkook melirik meja belajarnya. Buku yang di berikan oleh eommanya masih ada di sana. Tertata rapi dengan pulpen hitam di atasnya. Sepertinya hari ini ia akan menulis di buku tua itu lagi.

**

Namjoon menghela nafasnya pelan. Matanya menatap Sungai Han yang mengalir tenang. Dua jam yang lalu ia dan para Saem melakukan rapat mengenai kelulusan kelas 12 yang sebentar lagi diselenggarakan. Belum lagi ia baru saja mengetahu fakta yang menggejutkan tentang Hyujin. 25 pegawai yang di pimpin langsung oleh Hyujin adalah mantan pasien Rumah Sakit Jiwa tempat Hyujin di rawat dulu.

Sebelum datang ke sungai Han, Namjoon memilih untuk pergi ketempat Rumah sakit tempat Hyujin di rawat. Memastikan informasi yang di dapatkannya. Dan ternyata benar, 26 orang keluar dari rumah sakit tersebut pada bulan yang sama.

Namjoon memijat pelipisnya pelan. Pusing di kepalanya tiba-tiba datang menyerangnya. Ia sudah lelah dengan semuanya. Ia ingin semua ini berakhir. Ia menggambil ponsel yang ada di sakunya. Namjoon membuka vidio yang tadi dimintanya dari Song saem. Dia bilang itu adalah penampilan Jungkook dan Jinyoung saat lomba kemarin. Dan ia tidak ada di sana untuk memberikannya semangat. Atau sekedar datang menonton.

Namjoon menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri. Ia merasa ada yang memerhatikannya. Ia melihat seorang pria berdiri tak jauh darinya. Namja itu memakai hoddie berwarna hitam yang menutupi seluruh tubuhnya.

Namjoon menyipitkan matanya. Hanya perasaannya saja atau memang orang itu sedang melihat ke arahnya. Jika dilihat sekilas orang itu mirip dengan Jungkook. Dari postur tubuh hingga tingginya.

Apa itu Jungkook? Kenapa dia melihat ke arah sini?

Namjoon tersentak kaget saat seseorang menepuk pundaknya pelan. "Hei sedang apa disini?", katanya sambil mendudukan dirinya di samping Namjoon. Namjoon mendengus kesal saat tau kakak tertuanya yang membuatnya kaget. "Aish kau membuat ku terkejut hyung". Jin terkekeh pelan melihat reaksi Namjoon. Ia menyodorkan minuman kaleng dingin pada Namjoon. Kemudian meneguk miliknya sendiri hingga tersisa setengah.

Hyung... Jebal! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang