Chapter 33

14.1K 1.1K 82
                                    

Sorry for typo
😊

Sebelumnya...

Mereka semua terdiam. Mata Jungkook memerah. Siap mengeluarkan air mata. Jungkook menundukan kepalanya. Ia seharusnya sudah tau jika ini akan terjadi. Jungkook mengangkat wajahnya dan tersenyum miris. Ia kemudiam melangkahkan kakinya menaiki anak tangga. Meninggalkan hyungnya yang masih bergeming di tempatnya.

***

Jungkook memandang dirinya di cermin. Seragam sekolah miliknya sudah terpasang rapih di tubuhnya. Hoddie kesayangannya juga sudah terpasang di tubuhnya. Rambutnya yang basah ia biarkan berantakan. Satu kata yang terucap jika kaum hawa melihat dirinya, tampan. Hanya saja, wajahnya kali ini nampak pucat. Ia menghela nafasnya pelan. Sejak semalam tubuhnya terserang demam. Dan yang bisa ia lakukan hanyalah berbaring hingga pagi menjelang. Jungkook kembali menghela nafasnya. Ia sering sekali sakit dan penyebabnya adalah kelelahan atau tidak makan seharian. Dan ia melakukan keduanya.

Jungkook berjalan mendekati nakas dan mengambil obat yang ia perlukan. Kemudian memasukannya ke dalam tas. Setelah semua siap Jungkook melangkahkan kakinya keluar. Menuruni anak tangga dengan hati-hati.

Jungkook menolehkan kepalanya saat mendengar suara dentingan sendok. Dapat ia lihat Jin, Yoongi dan Namjoon yang sedang memakan sarapan buatan Min ahjumma. Jungkook terdiam sebentar, sebelum akhirnya kakinya kembali melangkah. Mengabaikan hyungnya yang ada di sana.

"Oh, tuan muda Jungkook, kau sudah ingin berangkat? Lebih baik sarapan dulu", ucap Min ahjumma saat melihat Jungkook. Ia berjalan mendekati Jungkook yang tak jauh darinya. Diam-diam Yoongi dan Namjoon melirik ke arah Jungkook yang kini terdiam di tempatnya. Memastikan keadaan sang adik setelah kejadian semalam. Mereka merutuki kebodohannya karena saat itu tidak bisa menghentikan Jin yang meledak-ledak. 

"Ah tidak usah ahjumma, aku sudah kenyang", jawab Jungkook sambil tersenyum tipis. Min ahjumma terkejut saat melihat wajah Jungkook yang pucat. Pungung tangannya menempel pada leher Jungkook yang mulai mengeluarkan keringat dingin. Untuk memastikan suhu tubuhnya.

"Omo tubuh mu panas sekali. Apa kemarin kau tidak makan? Atau kelelahan? Aigoo, lebih baik istirahat dulu di rumah", ucap Min ahjumma khawatir. Jungkook hanya menunjukan cengirannya. Membenarkan semua yang di ucapkan Min ahjumma.

Yoongi dan Namjoon terlonjak kaget mendengar hal itu. Namjoon bahkan sampai tersedak makanannya sendiri. Membuatnya terbatuk-batuk. Jungkook dan Min ahjumma melihat ke arah meja makan. "Gwaechanayo?", tanya Min ahjumma. Namjoon hanya menganggukan kepalanya. Tangannya ia gunakan untuk menepuk-nepuk pelan dadanya. Sedangkan Yoongi tengah berusaha membantu Namjoon untuk meredakan batuknya. Jin hanya diam melanjutkan kegiatannya. Tanpa tergangu sedikit pun.

"Aku pergi dulu ne". Baru saja Min ahjumma melayangkan protes. Jungkook sudah pergi meninggalkan ruangan itu. Min ahjumma kembali mengatupkan mulutnya saat melihat pungung itu menjauh. Ia kemudian menghela nafas pelan. Kakinya mulai melangkah kembali ke dapur.

Yoongi menghabiskan makanannya dengan cepat. Ia beranjak dari tempatnya dan mulai melangkah menuju Min ahjumma. "Ahjumma, tolong buatkan kopi untuk ku", ucap Yoongi. Min ahjumma mengangukan kepalanya lemah. Ia khawatir dengan keadaan Jungkook sekarang. Ia mengutuk dirinya sendiri karena tidak memaksa Jungkook untuk mengisi perutnya.

Yoongi mendudukan dirinya di depan meja dapur. Matanya mengamati Min ahjumma yang sesekali melamun sambil mengerjakan tugasnya. "Ahjumma". Min ahjumma tersentak kaget mendengar suara Yoongi. "Ne, ada apa?". Min ahjumma meletakan kopinya di depan Yoongi. Yoongi menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang yang bisa mendengar ucapannya. Ia mencondongkan tubuhnya mendekati Min ahjumma.

Hyung... Jebal! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang