Chapter 1

26K 1.5K 45
                                    

Matahari bersinar terang hingga masuk ke sela-sela jendela. Di luar sana burung-burung berkicau indah. Menandakan hari sudah pagi. Tapi namja bermata bulat yang tengah tertidur tak terusik sama sekali. Matanya masih terpejam nyaman. Ia masih bergelut dengan selimutnya. Suasana pagi hari ini membuatnya enggan untuk membuka mata.

BRAK BRAK BRAK

"YAK APA YANG KAU LAKUKAN DI DALAM CEPAT BANGUN". Suara teriakan terdengar nyaring dari balik pintu.

BRAK BRAK BRAK

Seorang namja memukul-mukul pintu dengan sangat keras. Namja bermata bulat itu mengeliat pelan, ia merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Sebelum akhirnya membuka mata. Dengan kesadaran yang masih setengah ia berjalan menuju pintu, dengan langkah sempoyongan.

Klik

BUAG

Namja bermata bulat itu tersungkur ketika sebuah pukulan mendarat di wajahnya. Ia meringis pelan, kepalanya terasa pusing saat ini.

"Siap kan sarapan". Dengan tanpa bersalah namja itu berlalu dengan dingin. Meninggalkan namja bermata bulat, yang masih meringis kesakitan.

Mereka adalah Kim Seokjin dan Kim Jungkook. Dua kakak beradik dari keluarga Kim, keluarga yang dulunya harmonis. Sekarang menjadi keluarga yang hanya terisi dengan kehampaan.

Jungkook berdiri dari duduknya dengan sedikit limbung, untungnya ia berpegangan dengan pintu yang tak jauh dari nya. Hari ini akan menjadi hari yang panjang untuknya.

Lagi.

*

Jungkook pov

Aku memakai seragam sekolah dan segera berjalan menuju dapur dan membuat sarapan untuk ke 6 hyungku. Oh ya, aku akan memperkenalkan kalian kepada hyungku. Kim Seokjin, hyung pertama dia memiliki sifat yang lembut layaknya seorang eomma. Dia juga seorang chef handal, dia selalu membantu eomma menyiapkan makan malam, makanannya sangat enak. Dia juga memiliki sebuah kedai, tapi karena Jin hyung sibuk mengurus perusahaan, Hoseok hyung lah yang mengambil alih tempatnya.

Kim Yoongi walaupun terkesan cuek hyung kedua ku ini sangat perhatian terhadap dongsaeng-dongsaengnya. Dulu, saat ku tanyakan kenapa dia menjadi dokter. Dia berkata, "hyung ingin mengobati setiap luka yang ada, hyung ingin mengobati dongsaeng hyung ketika sakit. Hyung ingin kalian selalu sehat". Benar-benar hyung yang penyayang bukan?

Kim Namjoon, seorang jenius dari keluarga Kim, hyung ku ini sangat senang membantu maksudku membantu menyingkirkan barang-barang di rumah. Dia selalu saja merusak barang yang dia pegang.

Kim Hoseok, hyung keempat ku ini sangat ceria dan dia yang selalu menjadi moodboster di keluarga ku. Dia juga suka sekali dance. Dia bahkan sempat memenangkan lomba internasional. Hebat bukan?

Kim Jimin dan Kim Taehyung mereka adalah hyung kesukaan ku. Dulu ketika kita ber 7 berkumpul, kami -aku, Jimin hyung dan Tae tae hyung- selalu menjahili hyung ku yang lain. Itu dulu, aku sangat merindukan masa-masa itu.

"YAK APA YANG KAU LAKUKAN, KENAPA LAMA SEKALI". Suara itu membuat ku tersentak, dan tanpa di sadari aku menaburi masakan ku dengan garam yang terlalu banyak.

Aku segera mematikan kompor. Dan membawa makanan itu ke meja makan di mana para hyung ku berada.

Aku membuat sup iga karena cara membuatnya mudah dan tak memerlukan banyak waktu. Aku tak mau sampai membuat mereka menunggu lama dan marah kepadaku.

Hyung... Jebal! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang