Sorry for typo
😊Sebelumnya...
"Jja, kita tidur" Namjoon menepuk pundak Yoongi. Yoongi membuka matanya, menatap Namjoon yang tersenyum ke arahnya. Menampilkan lesung pipi yang menawan. Yoongi mengangukan kepalannya. Mereka pergi ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.
***
Koridor sekolah nampak ramai. Banyak orang berlalu lalang. Canda tawa mengiringi langkah mereka. Lain hal nya dengan Jinyoung yang tampak murung. Ia berjalan pelan di koridor sekolah.
Pikirannya melayang jauh, memikirkan kondisi sahabatnya itu. Ini sudah 1 hari sejak insiden kaburnya Jungkook. Jinyoung pikir, Jungkook masih membutuhkan istirahat beberapa hari di rumah. Tapi, saat ia pergi kerumah Jungkook. Ia tak ada. Min ahjumma bilang, Jungkook belum pulang sejak hari itu. Jinyoung menghembuskan nafas pelan.
Jungkook kau dimana? Kenapa selalu membuatku khawatir? Aish... awas saja kalau ketemu, akan kucincang kau. Jinyoung mendengus kesal.
Kriing
Jinyoung melangkah kan kakinya menuju kelas. Ia sama sekali tidak bersemangat untuk sekolah. Jinyoung bisa saja membolos dan pergi mencari Jungkook. Lagipula ibunya akan sangat sibuk dengan pernikahannya. Tapi sialnya, selama ibunya mengurusi pernikahannya, Jinyoung akan tinggal bersama sepupunya yang selalu mengawasinya 24 jam.
Dengan gontai, Jinyoung melangkah masuk kelas. Dan mendudukan dirinya disamping kursi kosong. Jinyoung menatap sendu kursi itu. "Aku menghawatirkan mu pulanglah."
Namjoon memasuki ruang kelas. Suasana kelas yang tadinya berisik, langsung senyap. "Pagi anak-anak, apa ada yang tidak masuk hari ini?" Seorang yeoja mengangkat tangannya. Ia seorang sekertaris di kelasnya dan selalu rajin mengabsen temannya. "sudah 2 hari Jungkook tidak masuk, Kim saem". Namjoom menganggukan kepalanya. Akhir-akhir ini perasaanya cemas. Tapi, ia berusaha mengabaikan itu. Seolah tak terjadi apa-apa.
*
Rumah yang tadinya sepi kembali ramai. Tepatnya di ruang tengah terdapat 2 orang namja yang sedang menari-nari. Walaupun hanya berisi 2 orang saja. Keberisikan mereka mengalahkan 10 orang. Jimin dan Hoseok memang sudah di perbolehkan pulang. Keadaan keduanya juga mulai membaik. Hanya tinggal menunggu penyembuhan pada tulang mereka.
Banyak sampah dimana-mana. Suara musik berdentuman dengan sangat keras. Mereka menari-nari sebisa mereka. Jimin menari dengan mengerakan kepalanya dan menaik turunkan kedua tangannya. Sedangkan Hoseok, tangannya sangat lincah mengikuti irama lagu. Yah, walaupun mereka melakukannya sambil duduk. Tapi, mereka terlihat bersemangat.
"Hah... hah... sepertinya... kita... harus... sering... hah... berlatih...". Jimin mengambil minuman yang tak jauh darinya dan meneguknya habis. Hoseok menganggukan kepalanya setuju. Baru 2 menit saja tubuh mereka berdua sudah sangat lelah. Biasanya mereka akan menari paling lama 4 menit. Hoseok menyenderkan tubuh lelahnya. Jimin menatap Hoseok ragu. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi lidahnya terlalu kelu.
Hoseok mengerutkan keningnya. Ada apa dengan bocah ini. Hoseok menatap Jimin intens. Yang ditatap menghela nafasnya pelan. "Hyung... apa kau merasa akhir-akhir ini Tae menjaga jaraknya dengan ku?". Hoseok menganggukan kepalanya pelan. Tatapan Jimin berubah sendu. Kepalanya menunduk melihat lantai yang ia pijak. Hoseok menepuk pungung Jimin pelan. Ia tau jika adiknya ini sangat sedih dan kesepian. Tak bisanya Taehyung menjaga jarak dengan Jimin. Mereka diibaratkan magnet yang saling menempel. Tapi, akhir-akhir ini Taehyung menjauh. Membuat Jimin sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung... Jebal! √
FanfictionBeberapa tahun yang lalu, sebuah kecelakaan mobil terjadi. Membuat orang tua keluarga Kim meninggal. Benci, itulah yang di rasakan ke enam anak Tuan Kim pada bungsu mereka yang selamat dari kecelakaan itu. Kim Jungkook namanya. Sejak kecil di jauhi...