Eleven

950 100 10
                                    

Terimakasih untuk chingu readers, mungkin banyak dalam kesalahan penulisan atau bahasa yg di gunakan juga masih belum pas atau masih kurang jelas.

Dukungan kalian yang sudah vote dan koment membuatku antusias untuk tetap melanjutkan cerita " Luv "

Gamsahamnida chingu





🌹🌹🌹

" apa kau sudah kenyang? " tanya kai pada naeun yang menuju mobil mereka.

" gomawo " ucap naeun senang.

" wae? " tanya kai datar.

" terimakasih sudah mengajakku makan di luar " jawab naeun tersipu malu.

" mian, seharusnya aku lebih sering mengajakmu makan di luar " nyesal kai yang baru ini mengajak naeun makan.

" aku tau kau sibuk, jadi tidak masalah " -








" kenapa kita disini?  Bukankah seharusnya kita pulang ke rumah. Ini sudah jam 9 malam " naeun melihat sekeliling banyak mobil terparkir.

" tunggu di sini, jangan turun dari mobil " pinta kai.

" eoh "

.

.

.

.

Naeun sudah menunggu kai kurang lebih satu jam. Naeun mulai sedikit mengantuk.

" kai " seru naeun yang tiba-tiba kai masuk duduk di tempat pengemudi.

" ada apa? " tanya naeun, melihat dada kai naik turun tidak teratur dalam mengambil pernapasannya.

" apa yang terjadi?  " tanya naeun lagi.

" jangan sampai turun dari mobil " ucapnya. Kai mengeluarkan mobilnya dari parkiran.

Naeun sangat terkejut, melihat sosok pria yang ia kenal mendapatkan banyak luka darah di bagian wajahnya.

" haaa " teriak naeun, yang menutup matanya.

" apa aku tidak salah melihatnya " ucap naeun yang memegangi wajahnya.

" jangan turun " pinta kai lagi.

Pria itu menghalangi jalan keluar mereka.

" apa kau yang melakukannya? " tanya naeun serius.

Sosok pria itu melihat naeun yang berada di dalam mobil dengan mata elangnya yang tajam.

" eoh " jawab kai datar.

" wae? " naeun sedikit menaikkan nada bicaranya.

Kai melihat ke arah naeun dengan tatapan serius. Tidak lama naeun turun dari mobil dan menghampiri pria tersebut.

" naeun-ah " ucapnya gemetar.

" gwenchana? " tanya naeun lembut.

LUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang