*Dybala’s POV
Pagi ini hari yang sangat cerah, aku segera bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri. Aku pun menyapakan materi untuk perkuliahanku. Aku mahasiswa semester akhir, dan tahun ini aku akan di wisuda. Yahhh setelah melewati tahun tahun yang sulit, dan revisi di mana mana. Oh iya jika kalian bertanya apa aku satu kampus dengan sonya. Yapss aku satu kampus dengannya. Kami juga ada di satu jurusan yang sama. Jadi alian pasti tau lah bagaimana aku bisa menyukainya. Yapsss ini cerita sedikit. Waktu itu aku masuk di kelas yang sama dengannya. Dia adalah gadis cantik yang ramah. Senyumnya mampu memikat siapa saja yang melihatnya. Aku pun mencoba mendekatinya, dan ternyata dia sangat terbuka padaku. Makin hari kami makin dekat. Aku dan dia berpacaran. Dia mengenal teman-temanku, dan aku juga mengenal teman-temannya. Dan teman-temanku pun sudah menyuruh kami untuk segera mungkin melanjutkan hubugan kami ke arah yang serius. Namun aku masih belum siap. Aku masih harus menyelesaikan S1 ku dan bekerja untuk menafkahi calon istriku dan anakku. Meski aku adalah calon pemimpin perusahaan ayahku, namun aku tak mau jika harus berpangku tangan dan mengandalkan kekayaan ayahku. Yapss itu sediki cerita awal pertemuanku dengan sonya. Dan aku sekarng sudah ada di dalam mobil menuju rumah sonya, seperti biasa aku menjemput sonya untuk berangkat ke kampus. Kampus kami sangat jauh dari rumah, sekitar puluhan kilometer untuk bisa sampai di kampus. Dan kini aku telah sampai di depan rumah sonya. Ku lihat ia bermain kucing kesayanganya di depan teras rumahnya. Aku pun keluar dan menemuinya. Senyumnya pagi ini sangat manis. Aku dibuat terpana setiap kali melihat senyumannya. “ehh sayang, udah dateng, mau sarapan dulu gak? Aku masak ayam kesukaan kamu lho” Tanya sonya padaku. “ehm, kita sarapan di mobil aja ya, udah siang. Nanti kita keburu telat ke kuliah.” Jawabku samba menatapnya. “ohhh, yaudah kalo gitu. Aku udah siapin makanannya di kotak makan. Yuk berangkat” jawab sonya sambil menggandeng tanganku. Di dalam mobil ia bercerita tentang malamnya sehabis pulang berkencan denganku, aku pun tersenyum melihatnya sangat bahagia.
Oh tuhan, aku bersyukur bisa memilikinya. Aku bahagia bisa melihatnya sebahagia ini karna ku. Aku ingin dia yang akan jadi calon istriku kelak. Aku ingin dia yang melengkapi hari hari ku. Menemani ku di setiap waktuku. Ohhh, sungguh aku menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look Me
Teen FictionMencintai sendirian....... Menahan sendirian........ Memendam sendirian..... Merindu sendirian......... Ohhh sungguh Aku benci semua kalimat yang berakhir dengan kata SENDIRIAN