*Alena’s POV
Aku menunggunya, hingga kegelapan menjemputku. Aku pun tertidur.
Aku tak tau kapan rasa ini muncul, namun yang aku tau. Jantungku selalu berdebar saat melihatmu,memikirkanmu,bahkan disampingmu. Aku tau aku baru mengenalmu, aku pun juga tahu kau tak sendiri. Kau sudah memilikinya. Aku tak berhak mengharapkan cintamu. Namun aku ingin jika saja kau bisa mencintaiku, aku akan sangat senang.
Aku pun terbangun, kulihat layar ponselku yang menunjukkan pukul 03:00. Di mimpiku, aku melihat dybala. Aku menggenggam tangannya, namun ia berusaha melepaskan genggamanku. Aku pun menangis terisak, aku pun masih tetap menggenggam tangannya, namun bayangnya seakan memudar. Hanya tinggal senyum yang masih terlihat.
Aku berpikir keras. Apa arti mimpiku itu, aku pun kembali melihat layar ponselku dan taka da notif pesan dari dybala. Aku pun mulai gelisah. Aku semakin mengharapkannya. Dan kuakui aku MENYUKAINYA. Aku tak bisa membohongi diriku. Aku tak bisa untuk tidak menunggunya. Meski kami terbilang awal bertemu. Namun aku sudah merasa dekat dengannya. Dia membuatku nyaman berada di sempingnya. Aku pun mencoba menutup mataku dan berharap bisa tidur, dan yapss aku pun tertidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look Me
Teen FictionMencintai sendirian....... Menahan sendirian........ Memendam sendirian..... Merindu sendirian......... Ohhh sungguh Aku benci semua kalimat yang berakhir dengan kata SENDIRIAN