kenyamanan ini??

21 2 2
                                    

*Alena’s POV

Pagi ini aku akan berangkat kembali ke asrama. Yah hari ini girlband kami akan membuat sebuah mini video / MV. Aku segera keluar dari kamarku. Aku pun menuruni anak tangga dan telah menemukan ibu, ayah, dan kakakku alea. “selamat pagi sayang, bagaimana tidur mu? Apakah nyenyak?” kata ibu padaku sambil menyiapkan makanan di meja makan. “ehmm, sangat nyenyak mom” jawabku sambil menarik kursiku dan duduk di sebelah kakakku alea. Hari ini ia akan berangkat kuliah. “kak mau berangkat denganku?” tanyaku sambil meraih piring dan sendok. “ehmm, gak usah. Aku bawa mobil sendiri aja. Kamu kan hari ini balik ke asrama kan?” jawabnya sambil melahap roti isi yang di serahkan mom. “kamu berangkat sekarang alena?” Tanya dad padaku. “iya dad, aku harus kembali ke asrama. Ada pembuatan mini video bersama grub ku” jawabku sambil melahap makananku. “yaudah, kamu hati-hati di jalan. Kalau ada apa-apa jangan ragu hubungi keluarga” kata mom sambil memelukku. Ada rasa tak ingin melepas pelukan ini. Aku sangat rindu pada mom. Namun tuntutan karir membuatku harus berpisah dengan keluarga ku. Jika ada yang tanya bagaimana sekolahku. Yapss aku dan teman-teman home schooling. Pihak blackboll menyediakan home schooling bagi membernya.
Aku berangkat dengan mobilku. Aku menyusuri setiap jalan dengan perlahan-lahan sambil menikmati terpaan angin yang sesekali menerpa  rambutku. “aaaaakkkkkhhh! Mas punya mata gak sih? Gak tau apa ada mobil segede ini masih aja di tabrak” kataku sambil menghentikan mobilku. Karna seorang pria berlari tiba-tiba dan hampir saja menabrakku. Saat ku toleh, ia hanya  tersenyum. Dan aku melihat pria yang tak asing. “elo?” tunjukku padanya. Dia pun menghampiri sisi kanan mobilku dan langsung duduk di sebelahku. “yokk, jalan” jawabnya sambil memasang seat belt. “ihhh apa-apaan sih lo. Turun sekarang dari mobil gue” bentakku. “kalau gak mau gimana??”jawabnya santai. “kalo lo gak mau turun dari mobil gue bakal teriak” katakku kasar. “teriak aja, gue gak takut” jwabnya sambil masih duduk di sampingku. “maul ho apa sih?” katakku lagi. “gue mau ketemu sama lho, ngobrol sama lho dan deket sama lho” jawabnya sambil menatapku. Kini tatapannya mulai serius. Di dekatkannya wajahnya padaku hingga aku bisa mencium nafasnya, bau mint yang segar membuatku sedikit melayang, namun segera ku tepis pikiran itu dan langsung mendorongnya hingga ia menatap pintu mobil. “lho jangan macem-macem sama gue” suaraku bergetar, dan satu air mata berhasil lolos dari mata ku. “ehhh, maaf maaf gue gak maksud bikin lho nangis, gue cuman bercanda” suaranya sedikit khawatir. Dan aku masih terdiam dengan tetesan air mata yang tak kunjung reda malah makin menjadi, kini isakan berhasil lolos dari bibirku. Ia pun panic melihatku menangis. Dia pun langsung menarikku kedalam pelukannya. “jangan nangiss, aku minta maaf, aku gak bakal ulangin kesalahanku” jawabnya parau. “ak,,aku takuttt” suaraku lagi lagi bergetar. Ia pun makin mengeratkan pelukannya. Aroma coklat dari badannya sejenak membuatku nyaman, pelukannya membuatku tenang, dan kini tangisanku mereda

Saat ini aku berharap waktu berhenti, agar aku bisa terus berada dalam pelukannya. Menghirup aroma tubuhnya. Entah mungkin aku sudah gila, benar-benar gila dibuatnya. Kini aku jatuh, jatuh terlalu dalam mencintainya. Aku tak tahu akan bagaimana jadinya, namun akan kunikmati setiap detik bersamanya, disampingnya. Hingga aku tersadar aku mulai mencintainya.

Look Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang