Chapter 4 : Zayn

1.5K 151 19
                                    

buat yang belum tau cek trailer nya yaaa di multimedia<3 -->

***

Zayn dan Perrie berada di perjalanan untuk mengantarkan Perrie pulang ke rumah nya, bisa di bilang rumah Perrie agak jauh dari rumah Zayn, keheningan di mobil pun terjadi, Zayn merutuki diri nya sendiri karena dari tadi tidak ada satu pun kata yang dia keluarkan.

Zayn menghela nafas panjang nya untuk memulai percakapan, "Perrie apakah kau tetap tinggal di rumah er... yang dulu?" Tanya Zayn dengan hati-hati.

"Aku juga tidak tau, mungkin aku akan menjual rumah itu, dan kembali lagi pada rumah lama ku." Jawab Perrie dengan tenang dan tersenyum yang tidak dapat di artikan oleh Zayn sendiri.

"Bagus kalau begitu, jadi kau tidak tinggal terlalu jauh. Lagi pula apakah kamu tega menjual rumah mu bersama..." Zayn menggantungkan kalimat nya, takut Perrie sedih lagi karena mendengar nama nya.

"Aku tidak tau. Terlalu banyak kenangan bersama nya, apa lagi Natalie sudah sangat suka tinggal di rumah itu. Mungkin aku hanya pindah dan akan menyuruh orang untuk mengurus rumah itu."

Zayn tau bahwa Perrie sangat kehilangan. Bagaimana perasaan orang yang sedang kehilangan? Justru merasa sakit dan tak berdaya kehilangan orang yang sangat dicintai, itu yang di rasakan Perrie sekarang. Rasanya separuh jiwa nya pergi dan terasa tidak ada kehidupan yang ber-warna lagi.

Perrie menoleh ke arah Zayn, "Oh ya Zayn bisa kah kau mengantarkan ku sebentar ke supermarket? Aku harus membeli bahan makanan dan makanan kecil untuk Natalie."

Aku lupa untuk menjemput Clouie dan Jordan. Maki Zayn dalam hati.

"Baiklah perrie. Tidak apa kan kalau aku mengebut?" Tanya Zayn dan masih menginjak pedal gas dengan kecepatan normal.

"Memang nya kenapa? Kau harus terburu-buru pergi untuk apa?" Tanya Perrie dengan kening berkerut.

"Aku harus menjemput Clouie dan Jordan Peez, kalau Marshal tau aku telat menjemput mereka pasti nanti Marshal akan langsung cemberut." Kekeh Zayn sambil membayangkan wajah cemberut Marshal yang menurut nya menggemaskan.

"Baiklah, kita tidak jadi ke supermarket, antar aku ke rumah ku langsung saja Zayn." Kata Perrie datar dan dia langsung melanjutkan lagi menatap kejalanan.

"Tidak, mungkin Marshal memang akan marah pada ku, kita ke supermarket dulu ya, ku kira Waliyha tidak begitu keberatan untuk menjaga Clouie dan Jordan lagi-lagi." Suara kekehan Zayn membuat Perrie yang mendengar nya langsung tersenyum.

"Okay!"

***

Marshal sudah menunggu Zayn untuk pulang tapi sudah tiga jam dia menunggu dan berusaha untuk menghubungi Zayn tetap saja tidak ada kabar, ponsel nya masih tetap tidak aktif padahal tadi dia lihat sendiri Zayn memainkan ponsel nya, jam setengah sepuluh malam.

Marshal berada di ruang tamu dan sesekali melihat keluar jendela, siapa tau mobil Zayn sudah ada di luar, Dia mondar-mandi dari tadi sampai berkali-kali menelfon Waliyha untuk menanyakan Clouie dan Jordan.

TIN TIN TIN

Marshal mendengar suara klakson mobil, Marshal langsung membuka pintu rumah nya dan sudah terlihat Zayn yang sudah memakirkan mobil nya. Marshal menghampiri nya dan Zayn membuka kaca mobil nya.

"Maaf sayang aku telat, Clouie dan Jordan sudah tidur." Kata Zayn dengan suara yang penuh penyesalan, bisa-bisa nya dia membuat istri nya menunggu sampai larut malam.

"Okay Zayn tidak apa-apa, mungkin kau ada keperluan lain selain mengantar Perrie pulang." Kata Marshal santai dia membuka pintu belakang penumpang dan melihat Clouie dan Jordan yang tertidur pulas, Marshal langsung menggendong Jordan begitu juga dengan Zayn menggendong Clouie. "Ponsel mu kenapa ku telfon tidak aktif?" Tanya Marshal penuh selidik.

Now & Forever [z.m]Where stories live. Discover now