Zayn duduk sendirian sambil meminum sedikit-demi sedikit kopi yang dia pesan tadi. Dia tengah menunggu seseorang sendirian dan melihat sekitar mencari-cari orang yang dia tunggu sedari tadi. Di lirik nya jam tangan yang melingkar di tangan kiri nya, jam sudah menunjuk kan pukul 11 siang. Tapi orang yang dia tunggu sedari tadi belum kunjung datang.
Seseorang langsung duduk di depan Zayn, "Hai maaf aku telat. Kau tau kan jalanan sering macet. Maaf membuat mu menunggu lama." Tukas cepat orang itu.
"Tidak apa-apa. Aku baru saja di sini. Sudah ku pesan kan minuman untuk mu. Jadi kau ingin meminta bantuan apa Peez?" Tanya Zayn sambil tersenyum. Cafe yang di pilih mereka untuk bertemu, adalah Cafe yang dulu sering menghabiskan waktu bersama mereka.
"Aku ingin kau membantu ku untuk kepindahan ku ke rumah baru. Aku sudah membeli rumah baru di perumahan Royaldeamour hanya tinggal memindahkan barang-barang ke rumah baru ku itu saja." Ucap Perrie sambil meneguk minum nya. Zayn sebenarnya tidak keberatan dengan keinginan Perrie, bagaimana pun Perrie adalah teman nya.
"Baiklah Peez, kapan kau akan memindahkan barang-barang mu ke rumah baru itu?" Tanya Zayn sambil mengaduk-ngaduk kopi nya.
"Jam 1 siang ini Zayn, dan aku ingin mengajak mu makan malam di rumah ku saat semua barang nanti sudah di pindah kan." Kilah Perrie, Zayn mengangkat sebelah alis nya. Zayn inging mengajak Marshal ikut juga, tapi kan Marshal nanti malam pergi dengan mertua nya.
"Baiklah. Aku bisa membantu mu, dan untuk makan malam nya aku terima. Aku tidak ada acara makan malam dengan orang lain." Kata Zayn sambil menyesap kopi nya yang mulai mendingin. Laki-laki itu terus saja memperhatikan orang yang ada di depan nya sekarang.
"Kau tidak ingin mengajak Marshal?" Tanya Perrie. Dia mulai mengulaskan sebuah senyuman di bibir nya.
"Marshal sedang pergi berkunjung ke rumah Ibu nya, dan aku yakin malam ini dia juga ada rencana. Kemarin dia sudah izin dengan ku. Tidak mungkin kan aku melarang nya pergi dan membatalkan janji nya dengan Ibu nya sendiri." Tukas Zayn. Di pikiran Perrie, menurut nya laki-laki seperti Zayn sangat terlalu baik pada orang tanpa pikir panjang.
"Baiklah lah Zayn." Kata Perrie yang di balas anggukan oleh Zayn.
"Di mana Nathalie, putri mu? Ku pikir kau akan mengajak nya juga ke sini."
"Dia sedang berada di rumah mertua ku, Ibu nya Nathan. Katanya dia sangat merindukan nenek nya itu." Jawab Perrie penuh percaya diri.
"Kau sudah menemukan pengganti nya?" Tanya Zayn ragu-ragu takut pertanyaan nya akan membuat Perempuan yang berada di depan nya sedih kembali, "Maaf—"
"Tidak apa-apa," Perrie menunjukkan senyum nya, "Aku pikir kita harus pergi sekarang juga ke rumah lama ku untuk mempersiapkan semua nya." Jelas Perrie langsung meneguk minum nya cepat.
"Okay. Kau naik taksi kan? Aku membawa mobil lebih baik kau ikut aku saja. Dan untuk minum nya biar aku yang bayar."
"Oh terima kasih sekali Zayn untuk bantuan mu ini." Perrie tersenyum lembut pada Zayn yang di balas angguk kan oleh laki-laki itu.
Tak jauh dari tempat mereka berdua berbincang, ada seorang pengunjung yang mengawasi mereka dan mendengarkan perbincangan mereka berdua dari tadi. Pengunjung itu adalah kerabat dekat dari Marshal. Sesungguh nya dia tidak begitu menyangka kalau Zayn menunggu seseorang selain Marshal.
Apa lagi dia sempat mendengar kalau Zayn akan malam dengan mantan pacar nya itu, dan istri dari Almarhum Nathan.
Mereka berdua beranjak dari tempat duduk nya, Zayn berjalan duluan di depan Perrie. Dia sudah tersenyum sumringah dari tadi dan berjalan dengan anggun di belakang Zayn. Semua pengunjung Cafe dari tadi memperhatikan mereka berdua saat Zayn datang dan Perrie masuk ke dalam Cafe dan duduk berdua dengan nya seperti dulu.
YOU ARE READING
Now & Forever [z.m]
Fanfikce[BOOK 2] [CHECK THE TRAILER] [Sequel Why Do I Love You?] ❝Because I Love You With Earnestness. Now & Forever.❝ - Zayn Malik Pohon yang tumbang selalu ada alasan mengapa seperti itu, tapi mereka tetap bertahan dengan ketulusan hati mereka agar pohon...