Chapter 8 : Party #1

1.3K 130 14
                                    

-Marshal's POV-

Aku terbangun karena mendapati Zayn yang sudah tidak ada di samping ku. Gorden jendela ini juga belum di buka, aku melirik jam weker yang ada di atas meja dan kaget sekarang sudah jam 8 pagi?! Berarti aku telah bangun dan lupa membuat sarapan pagi!

Aku bergegas mandi secepat mungkin, setelah itu turun dari tangga menuju dapur dengan terburu-buru. Aku melihat Zayn dan anak-anak ku yang sedang sarapan dengan ayam goreng, yang bisa di pastikan yang membuatkan nya adalah Zayn.

"Akhirnya kamu bangun juga. Aku tidak tega membangunkan mu yang sedang tidur sambil senyum-senyum." Zayn tersenyum kearah ku di sertai kerlingan dari mata nya, kalau di pikir-pikir aku memang lagi suka sekali memimpikan yang indah.

"Mungkin itu kebiasaan baru ku sekarang Zayn, sehingga aku bisa terbangun se-siang ini." Aku langsung duduk di samping Zayn dan mulai menaruh ayam gorang di piring ku, "Apa setiap sarapan yang kamu buat harus selalu ayam goreng terus-menerus? Kalau begitu lebih baik aku yang seharusnya bangun lebih pagi dari mu."

Zayn mendengus kesal karena aku selalu mengomentari sarapan yang selalu dia buat, "Aku cinta sekali pada ayam goreng Shell."

"Jadi kamu lebih mencintai ayam goreng di banding diriku?" Aku bertanya menggoda di selingi nada kesal yang di buat-buat.

"Aku tau kamu berusaha untuk menggoda sekaligus membuat ku kesal Shell." Zayn memang sudah mengetahui gelagat ku. Aku hanya bisa tertawa kecil jika melihat wajah nya ketika marah yang sangat lucu. "Nanti malam, kita akan kerumah Dad dulu ya, kata nya dia ingin sekali melihat Clouie dan Jordan. Sekedar pesta kecil-kecilan untuk menyambutnya pulang ke rumah."

Yang di maksud Dad adalah, Ayah dari Zayn, atau Dad Yaseer. Memang bekalangan ini beliau sering sekali keluar kota untuk mengurusi bisnis nya, sehingga jarang di rumah. Mumpung kali ini beliau ada di rumah mungkin aku bisa menitipkan Clouie dan Jordan disana, dan aku bisa pergi berdua dengan Zayn.

"Kenapa kamu senyam-senyum mencurigakan seperti itu?" Tanya Zayn penuh selidik. Aku langsung membenarkan posisi duduk ku dengan tenang.

"Oh tidak apa-apa. Aku juga ingin bertemu dengan Dad, sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan nya Zayn. Siapa saja yang datang?"

"Uhm. Mungkin hanya keluarga ku dan teman-teman Band ku." Jawab Zayn, aku berfikir dua kali. Kalau teman-teman Band nya Zayn ikut di undang, berarti Zayn akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-teman nya itu.

Aku mengerucutkan bibir ku, "Haruskah?"

"Memang nya kenapa? Ada apa dengan mu?"

"Uh-m y-ya tidak apa-apa sih. Yaudah habisin dulu sarapan nya Zayn." Balas ku gelagapan. Dia menatap tajam ke arah ku, lalu pandangan nya ke arah ku berubah menjadi lembut.

***

Sekitar jam 7 malam mobil Zayn sampai di pekarangan rumah nya, terlihat sudah ada Waliyha dan Safaa yang menunggu di depan pintu rumah dengan mata berbinar-binar. Pasti adik-adik ipar ku itu ingin bermain lagi dengan Clouie dan Jordan, mereka memang sangat membantu ku.

Aku membuka pintu mobil dan Waliyha langsung membuka pintu penumpang belakang, aku tau pasti dia ingin langsung menculik Clouie dan Jordan.

Aku masuk ke rumah sambil menggenggam tangan Zayn, terlihat sudah ada Niall, Harry, Liam dengan Clarissa, dan Louis bersama Eleanor. Berarti bisa di tentukan kalau aku dan Zayn yang paling terakhir sampai.

Seperti biasa Zayn langsung mengobrol dengan teman-teman Band nya di ruang tengah, sedangkan aku langsung menuju dapur untuk langsung membantu Mom Trisha untuk menyiapkan makan malam yang banyak.

Now & Forever [z.m]Where stories live. Discover now