Chapter 12 : Again ohmy.

1.1K 113 14
                                    

Marshal sudah menunggu Zayn untuk pulang dari satu jam yang lalu, tapi tetap saja bel rumah nya belum berbunyi yang tanda nya Zayn memang tidak pulang. Sudah jam stengah dua siang, padahal Zayn sudah janji akan makan siang di rumah bersama Marshal, Clouie dan Jordan. Jadilah Marshal menyuapi Clouie dan Jordan duluan. Dirinya masih belum makan siang masih menunggu Zayn.

"Zayn kemana sih? Ponsel nya mana tidak aktif. Ini udah laper banget tapi dia susah sekali di hubungi, tapi kan dia duluan yang janji." Ujar Marshal kesal.

"Hey sepupu kau belum makan juga?" Ujar Carol. Sepupu terdekat Marshal. Mereka berdua sudah seperti saudara kandung, apalagi Carol yang sangat menyayangi Marshal. "Kau masih menunggu Zayn? Ya ampun mungkin dia sedang sibuk Shell, makanya dia tidak jadi makan siang dengan mu."

"Aku juga tidak tau, mungkin sibuk atau dengan mantan pacar nya itu."

Carol meyeritkan dahi nya bingung, "Mantan pacar? Maksud mu Perrie? Kau jangan menuduh seperti itu Shell, siapa tau Zayn sedang sibuk rekaman dengan teman Band nya."

"Aku seharusnya tidak berburuk sangka, tapi ponsel nya aku hubungi juga tidak aktif Carol."

"Mungkin dia benar-benar sibuk. Sudah cepat makan makanan mu, jangan menunggu Zayn, aku tau kau sudah lapar. Pokoknya kau harus banyak makan karena kau tengah mengandung okay?"

"Kau jadi bawel seperti ini Carol. Padahal kau yang paling tidak suka saat aku menikah dengan Zayn." Ujar Marshal sambil tertawa melihat sikap sepupu nya itu.

"Aku sudah menerima semua nya. Lagian ku lihat Zayn benar-benar mencintai mu kok seperti nya."

"Seperti nya ya ckckck. Sampai kapan kau mau membenci makhluk Tuhan yang paling seksi yang bernama laki-laki? Kau tidak mau menikah apa ya? Kau itu sudah tua!" Kata Marshal kesal pada Carol karena sepupu nya masih memusuhi yang nama nya laki-laki. Sejak insiden Carol di selingkuhi oleh tunangan nya, maksudnya mantan tunangan. Dia melihat mantan tunangan nya bersetubuh dengan wanita lain saat Carol ke apartment nya, sejak itu juga Carol tidak terlihat menjalin hubungan lagi dengan seseorang.

"Aku baru 24 tahun Shell, aku masih inget bebas! yang nama nya laki-laki memang nya harus sudah di musnahkan okay?"

Marshal hanya mengangguk-ngangguk paham dengan apa yang di lontarkan oleh Carol. Mereka dua memakan makan siang nya dengan tertawa dan saling melontarkan kekesalan. Meskipun Marshal makan sambil mengobrol dengan Carol, tapi fikiran nya kemana-mana, dia rindu dengan Zayn dan berharap Zayn pulang secepat nya. Sampai sekarang pun Zayn belum menghubungi nya. Marshal tidak tau apa yang di lakukan Zayn tadi. Dia hanya ingin Zayn di rumah nya sekarang.

***

Zayn mengantar Perrie sampai di depan rumah nya. Zayn memang sudah tau dimana letak rumah Perrie, karena kan dia sendiri yang membantu pindahan Perrie dan pernah makan malam di rumah nya.

"Zayn tidak mau mampir dulu?" Tanya Perrie sambil melepas seatbelt nya.

"Tidak Peez, mungkin lain kali saja. Aku seperti lupa akan sesuatu dari tadi. Hanya saja aku susah untuk mengingat nya." Ujar Zayn sambil memijat pelipis nya. Perrie yang melihat Zayn heran, dan mulai berfikir pasti Zayn melupakan sesuatu yang bersangkutan dengan Marshal.

"Beneran tidak mau mampir dulu? Sekedar minum Zayn. Sebagai tanda terima kasih karena kau sudah mau direpoti oleh ku mengantar ku pulang." Bujuk Perrie lagi berharap agar Zayn mau ke rumah nya.

"Okay, tapi aku hubungi Marshal dulu ya." Ujar Zayn yang di beri anggukan oleh Perrie.

Perrie menatap Zayn yang sedang kesal karena ponsel nya mati kehabisan baterai. Akhirnya Perrie memberi saran Zayn untuk mampir ke rumah nya sambil meng-charge ponsel nya sampai baterai nya penuh. Zayn pun meng-iyakan saran dari Zayn dan keluar berbarengan bersama dan masuk ke rumah Perrie. Menurut Perrie, ini adalah kesempatan dia. Zayn pun tidak mengiyakan kesempatan untuk meng-charge ponsel nya.

Now & Forever [z.m]Where stories live. Discover now